Z
6
Z
7
Z
8
Z
9
Z
10
Z
11
Z
12
0,712 0,719
0,705 0,462
0,418 0,378
0,730 0,000
0,000 0,000
0,001 0,003
0,007 0,000
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
4 Y
1
Y
2
Y
3
Y
4
Y
5
0,753 0,799
0,878 0,835
0,876 0,000
0,000 0,000
0,000 0,000
Valid Valid
Valid Valid
Valid Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa masing-masing indikator yang digunakan mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari 0,30. Hal ini
berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan sebagai pengumpul data.
4.3.3 Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten. Suatu pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang
jelas mudah dipahami dan memiliki interpretasi yang sama meskipun disampaikan kepada responden yang berbeda dan waktu yang berlainan. Hasil pengujian
reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel
α Keterangan
1 2
3 4
Stressor lingkungan fisik X
1
Stressor lingkungan psikis X
2
Semangat kerja Z Kinerja karyawan Y
0,845 0,905
0,820 0,883
Reliabel α 0,5
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, karena memiliki nilai Cronbach
Alpha α lebih besar dari 0,50.
4.3.4 Analisis Jalur Path Analysis
Pada bagian ini menguraikan tiap-tiap jalur pada bagian model dengan menggunakan analisis jalur Path Analysis. Tiap-tiap jalur yang diuji
menunjukkan pengaruh langsung dan tidak langsung atas stressor lingkungan fisik dan stressor lingkungan psikister hadap kinerja karyawan PT. Perkebunan
Nusantara XII Wilayah II. Dengan mengetahui signifikan atau tidaknya tiap-tiap jalur tersebut akan menjawab apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
ditolak. Masing-masing jalur yang diuji mewakili hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Nilai koefisien jalur dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Nilai Koefisien Jalur No.
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Beta β t-hitung
ρ-value Keterangan
1. X
1
Z 0,410
3,331 0,002
signifikan 2.
X
2
Z 0,425
3,449 0,001
signifikan 3.
X
1
Y 0,277
2,465 0,018
signifikan 4.
X
2
Y 0,417
3,683 0,001
signifikan 5.
Z Y
0,267 2,207
0,032 signifikan
Sumber: Lampiran 7 a. Pengaruh Variabel Stressor Lingkungan Fisik X
1
terhadap Semangat KerjaZ
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat untuk pengujian variabel stressor lingkungan fisik terhadap semangat kerja diperoleh nilai beta β sebesar 0,410
dengan ρ-value sebesar 0,002. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α 0,002 0,05 maka H
ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan stressor lingkungan fisik terhadap semangat kerja.
b. Pengaruh Variabel Stressor Lingkungan PsikisX
2
terhadap Semangat KerjaZ
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat untuk pengujian variabel Stressor lingkungan psikis terhadap Semangat kerja diperoleh nilai beta β sebesar 0,425
dengan ρ-value sebesar 0,001. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α 0,001 0,05 maka H
ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan stressor lingkungan psikis terhadap semangat kerja.
c. Pengaruh Variabel Stressor Lingkungan Fisik X
1
terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat untuk pengujian variabel stressor lingkungan fisik terhadap kinerja karyawan diperoleh nilai beta β sebesar 0,277
dengan ρ-value sebesar 0,018. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α 0,018 0,05 maka H
ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan stressor lingkungan fisik terhadap kinerja karyawan.
d. Pengaruh Variabel Stressor Lingkungan Psikis X
2
terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat untuk pengujian variabel Stressor lingkungan psikis terhadap Kinerja karyawan diperoleh nilai beta βsebesar 0,417
dengan ρ-value sebesar 0,001. Karena nilai ρ-valuelebih kecil daripada α 0,001 0,05 maka H
ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan Stressor lingkungan psikis terhadap kinerja karyawan.
e. Pengaruh Variabel Semangat Kerja Z terhadap Kinerja Karyawan Y Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat untuk pengujian variabel semangat
kerja terhadap kinerja karyawan diperoleh nilai beta β sebesar 0,267 dengan ρ- value sebesar 0,032. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α 0,032 0,05
maka H ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan semangat kerja
terhadap kinerja karyawan. f.
Perhitungan Analisis Jalur Path Analysis Bagian ini menjelaskan perhitungan pengaruh variabel lingkungan
kerjayang terdiri dari stressor lingkungan fisik X
1
dan stressor lingkungan psikis X
2
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kinerja karyawan Y, melalui variabel intervening semangat kerja Z. Apabila terdapat jalur yang tidak
signifikan, maka diberlakukan trimming theory yaitu dengan menghilangkan atau
menghapus jalur yang tidak signifikan. Kemudian dengan hasil struktur yang baru tersebut dihitung kembali masing-masing koefisien jalurnya path coefficient
Ramadania dalam Jauhari, 2004: 52. Berikut penghitungan hipotesis koefisien jalurnya:
Gambar 4.3 Hasil Analisis Jalur Sumber: Tabel 4.8 dan Lampiran 7
1 Pengaruh X
1
terhadap Z Direct; X
1
→ Z = 0,410 Indirect; Tidak ada
Total Effect; 0,410 atau 41,0 2 Pengaruh X
2
terhadap Z Direct; X
2
→ Z = 0,425 Indirect; Tidak ada
Total Effect; 0,425 atau 42,5 3 Pengaruh є
1
variabel selain X
1
danX
2
terhadap Z = √1 - R
= √1 – 0,748 = √0,252
= 0,502 atau 50,2 4 Pengaruh Z terhadap Y
Direct; Z → Y = 0,267 Indirect: Tidak ada
Stressor Lingkungan
Fisik X
1
0,410 0,277
0,267 Semangat
Kerja Z Kinerja Kary.
Y Stressor
Lingkungan Psikis X
2
ε
2
ε
1
0,425 0,417
Total Effect; 0,267 atau 26,7 5 Pengaruh X
1
terhadap Y Direct; X
1
→ Y = 0,277 = 0,277
Indirect; X
1
→ Z → Y = 0,277.0,410.0,267 = 0,030
Total Effect; 0,277 + 0,030 = 0,307 atau 30,7 6 Pengaruh X
2
terhadap Y Direct; X
2
→ Y = 0,417 = 0,417
Indirect; X
2
→ Z → Y = 0,417.0,425.0,267 = 0,047
Total Effect; 0,417 + 0,047 = 0,464 atau 46,4 7 Pengaruh є2 variabel selain X
1
dan X
2
terhadap Y = √1 - R
= √1 – 0,843 = √0,157
= 0,396 atau 39,6 Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur pada lampiran, tampak
bahwa total pengaruh variabel stressor lingkungan fisik X
1
terhadap kinerja karyawanY adalah sebesar 30,7 dengan rincian pengaruh langsung sebesar
27,7 dan pengaruh tidak langsung sebesar 3. Total pengaruh variabel stressor lingkungan psikisX
2
terhadap kinerja karyawanY adalah sebesar 46,4
dengan rincian pengaruh langsung sebesar 41,7 dan pengaruh tidak langsung sebesar 4,7. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa stressor lingkungan fisik
dan stressor lingkungan psikis mempengaruhi kinerja karyawanmelalui semangat kerja.
Berdasarkan pada perhitungan diatas, variabel independen yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap variabel semangat kerjaZ adalah
variabel stressor lingkungan psikis X
2
yaitu sebesar 42,5. Sedangkan variabel independen yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap variabel kinerja
karyawanY adalah variabel stressor lingkungan psikis X
2
yaitu sebesar 41,7. Dan variabel independen yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap variabel
kinerja karyawan Y melalui variabel intervening semangat kerjaZ adalah variabel stressor lingkungan psikis X
2
yaitu sebesar 46,4.
4.3.5 Uji Asumsi Klasik