Asmah Syahruni menjabat sebagai ketua PP Muslimat NU selama tiga periode yaitu, periode pertama pada tahun 1979 dalam Kongres X di
Semarang, periode kedua pada tahun 1984 pada Kongres XI di Probolinggo dan periode ketiga pada tahun 1989 pada Kongres XII di Yogyakarta. Ia
merupakan pemimpin ketiga dalam organisasi tersebut setelah Chodidjah Dahlan dan Mahmudah Mawardi.
54
D. Asmah Syahruni Di mata Sahabat
Sebagai seorang pimpinan selama tiga periode dalam Muslimat NU, tentunya Asmah Syahruni telah memunculkan kesan tersendiri di mata orang
lain dan para sahabatnya. Aisyah Aminy sebagai seorang ketua PPP pada saat itu menyatakan bahwa Asmah adalah seorang pejuang perempuan yang
membela dan mendukung kaum perempuan untuk menjadi pemimpin parpol. Di samping itu, menurutnya Asmah adalah sosok yang bisa bergaul dengan
siapapun dan dari manapun latar belakangnya. Lain halnya dengan Aisyah Aminy, Aisyah Hamid Baidlowi mengatakan bahwa Asmah adalah seorang
pemimpin yang luwes namun berwatak keras. Menurutnya, Asmah adalah sosok pemimpian perempuan yang memiliki banyak gagasan, kritis dan
kooperatif terhadap pemerintah dan warga Muslimat NU.
55
Hampir sama dengan pendapat Aisyah Aminy, Husin Kasah mengatakan bahwa Asmah adalah seorang pelopor pejuang perempuan.
Menurut wakil gubernur Kalimantan Selatan ini Asmah adalah sosok seorang politikus yang cukup disegani dan memiliki strategi yang cukup matang.
54
Saifullah Ma’shum, Ali Zawawi, 50 Tahun Muslimat NU, h. 137.
55
Musthafa Helmy, Asmah Syahruni; Muslimah Pejuang Lintas Zaman, Pustaka
Indonesia Satu, Jakarta, 2002, h 108
Sosok Asmah bagi masyarakat Kalimantan Selatan tidaklah asing, karena pengaruhnya dalam organisasi sosial politik dan kemasyarakatan sangat
membekas.
56
Lathifah Hasyim berpendapat bahwa Asmah merupakan sosok yang energik dan dinamik. Dalam setiap pengambilan keputusan ia mampu
menampung masukkan dari berbagai pendapat dan mencernanya dengan baik. Menurutnya Asmah adalah pemimpin yang pintar dan bijak serta tetap hormat
kepada kawan-kawannya yang lebih tua dan sangat menghormati kawan- kawannya yang lebih muda.
57
Lain lagi dengan kesan yang disampaikan oleh Maftuchah Yusuf. Menurut mantan ketua PP Aisyiah dan mantan anggota DPR ini Asmah adalah
sosok perempuan yang mampu menjinakkan pemimpin laki-laki dan teguh dalam memegang prinsip. Hal ini juga senada dengan pendapat Moeinah
Wahyudi mantan anggota DPR RI dan Slamet Effendy Yusuf Mantan Anggota DPR RI dan mantan ketua PP GP Ansor.
58
Pendapat senada disampaikan juga oleh Aisyah Hamid Baidlowi. Ia menyampaikan bahwa Asmah merupakan tipe perempuan pejuang yang
mampu menunjukkan kekuatannya di muka publik. Ia terkenang saat Asmah dengan bijak menasehatinya saat ia menggantikan Asmah sebagai pemimpim
Muslimat NU di periode 1995-2000. Walaupun Asmah memiliki sifat yang
56
Musthafa Helmy, Asmah Syahruni; Muslimah Pejuang Lintas Zaman, Pustaka
Indonesia Satu, Jakarta, 2002, h 138
57
Wawancara Pribadi dengan Lathifah Hasyim Kalibata, Jakarta Selatan, 2008. Tanggal 24 april 2008
58
Musthafa Helmy, Asmah Syahruni; Muslimah Pejuang Lintas Zaman, Pustaka
Indonesia Satu, Jakarta, 2002, h 158
keras, serius, dan sering tidak cocok dengan Gus Dur, namun ia mampu memisahkan antara urusan politik dan pribadi.
59
Salahuddin Wahid selaku ketua PBNU dan ketua Badan Pendiri Forum Indonesia Satu menyatakan bahwa Asmah Syahruni adalah tokoh pejuang
gerakan perempuan berparadigma Islam. Menurutnya semenjak Asmah memangku jabatan ketua PP Muslimat NU, gerakan untuk memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan martabat perempuan kian meluas dan kian semarak. Kepemimpinan dan ketokohan Asmah di kalangan
Muslimat NU sangat terasa. Ia memiliki ketegasan dan keteguhan pendirian. Ia bersifat proaktif tetapi tetap teguh mengikuti aturan dan ketentuan yang
masih berlaku.
60
Terlepas dari beberapa pendapat di atas mengenai Asmah Syahruni, kesan yang paling menonjol tokoh perempuan yang satu ini di mata orang lain
atau teman terdekatnya adalah sikap yang dimilikinya sebagai ciri khas seorang Asmah yaitu; seorang yang pemberani, teguh pendirian dan kuat
dalam prinsip. Namun yang perlu ditekankan di sini ialah bahwa tak ada satupun
manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Betatapun seorang Asmah Syahruni banyak memiliki kelebihan di mata orang
lain atau para sahabat, itu tidak bisa menghindari bahwa ia adalah manusia biasa yang masih memiliki kekurangan.
59
Wawancara pribadi dengan Aisyah Hamid Baidlowi Kemang, Jakarta Selatan. Tanggal 10 Maret 2008
60
Hal ini terlihat ketika Asmah menolak tawaran untuk duduk dalam Dewan Syuro DPP PKB. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa ia masih menjadi salah satu ketua DPP PKU..
E. Gambaran Singkat