Partisipasi Penyusunan Anggaran Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Anggaran

Sedangkan penetapan target kinerja sasaran kuantitatif harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Spesifik Berarti unik, menggambarkan obyeksubyek tertentu, tidak berdwimakna atau diinterpretasikan lain. 2. Dapat diukur Secara obyektif dapat diukur baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. 3. Dapat Dicapai attainable Sesuai dengan usaha-usaha yang dilakukan pada kondisi yang diharapkan akan dihadapi. 4. Realistis 5. Kerangka waktu pencapaiannya time frame jelas 6. Menggambarkan hasil atau kondisi perubahan yang diinginkan.

7. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Partisipasi memberikan dampak positif terhadap perilaku karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan meningkatkan kerjasama diantara para manajer. Namun demikian, Bentuk keterlibatan bawahan disini dapat bervariasi, tidak sama satu organisasi dengan yang lain. Tidak ada pandangan yang seragam mengenai siapa saja yang harus turut berpartisipasi, Universitas Sumatera Utara seberapa dalam mereka terlibat dalam pengambilan keputusan dan beberapa masalah menyangkut partisipasi. Organisasi harus memutuskan sendiri batasan- batasan mengenai partisipasi yang akan mereka terapkan. dalam Sumarno 2005, partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran, sementara Chong 2002 menyatakan sebagai proses dimana bawahan diberikan kesempatan untuk terlibat dalam dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran. Kesempatan yang diberikan diyakini meningkatkan pengendalian dan rasa keterlibatan dikalangan bawahan. Peranan partisipasi memberikan manfaat yang sangat besar dalam penyesuaian anggaran. Hal ini dipertegas bass dan levit dalam hasil penelitiannya bahwa keikut sertaan pihak-pihak dalam penyusunan anggaran akan membuat mereka menjadi lebih produktif dan menyebabkan partisipan merasa tanggung jawab untuk menyelesaikan dan menjalankan apa yang telah di rencanakan yang lebih tanggung jawab Asnawi, 1997 . Sebenarnya, proses penyusunan anggaran yang efektif mengabungkan pendekatan ”atas-ke-bawah’ atau dari ”bawah-ke-atas”. Pembuat anggaran mempersiapkan draft pertama anggaran untuk bidang tanggung-jawab mereka, yang merupakan pendekatan dari bawah-ke-atas . tetapi mereka melakukan hal tersebut berdasarkan pedoman yang ditetapkan di tingkat yang lebih tinggi, yang merupakan pendekatan dari atas-ke-bawah. Manajer senior meninjau dan mengkritik anggaran yang diusulkan. Proses persetujuan yang keras membantu untuk memastikan bahwa pembuat anggaran tidak ”main-main” dengan sistem Universitas Sumatera Utara penyusunan anggaran. Tetapi,proses peninjauan, sebaiknya harus dipandang adil, jika atasan mengubah jumlah anggaran, dia harus mencoba untuk meyakinkan pembuat anggaran bahwa perubahan itu wajar. Penyusunan anggaran pertisipasif adalah sangat menguntungkan untuk pusat pertanggung jawaban yang beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan pasti karena manajer yang beranggungjawab atas pusat pertanggung jawaban semacam itu kemungkinan besar memiliki informasi terbaik mengenai variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban mereka. Manfaat partisipasi dalam penyusunanan anggaran : 1. Orang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran tidak saja task involved tapi juga ego involved dalam kerja mereka. 2. Keikut sertaan seseorang akan meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok karena dapat meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan sasaran mereka. Selain itu dapat mengurangi rasa tertekan akibat adanya anggaran. 3. Megurangi rasa ketidak samaan didalam mengalokasikan sumberdaya yang ada diantara devisi-devisi yang ada dalam organisasi. Dipihak lain terdapat juga beberapa keterbatasan yang berkaitan dengan partisipasi yaitu kemungkinan manajemen membentuk senjangan anggarn. Partisipasi semu serta status dan pengaruh seseoarang dalam organisasi yang dapat mengurangi efektifitas partisipasi. Universitas Sumatera Utara

8. Kinerja Manajerial

Dokumen yang terkait

Kinerja Parlemen Lokal: Analisis Kinerja DPRD Kabupaten Toba Samosir Periode Tahun 2004-2009

0 36 82

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 3 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 9 20

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI UNIT Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Unit Desa Kecamatan Jatinom.

0 2 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI UNIT Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Unit Desa Kecamatan Jatinom.

0 2 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

2 5 43

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 3 91

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 0 19