Aturan Markup Dokumen XML yang Well Formed

Maka XML membuat pertukaran data menjadi lebih mudah. Contohnya pada penerapan EDI Electronic Data Interchange. Terdapat banyak cara menampilkan data tersebut, seperti: CSS, binding, DOM, XSL. Prinsip dasar XML: 1. Pemisahan data dengan tampilan. 2. Adanya kebebasan membuat tag extensible, artinya user bisa mendefenisikan tag sendiri. Tidak seperti pada HTML dimana tag sudah ditentukan, kalau tidak maka browser tidak akan membacanya. Contoh di mana user mendefenisikan tag sendiri sesuai dengan kepeluannya adalah WML WAP Markup Language, CML Chemical Markup Language untuk rumus kimia, dan MathML untuk lingkungan matematika. Ketiganya merupakan XML yang dibuat untuk suatu domain aplikasi. 3. Pencarian Searching lebih tepat.

2.4.2.1 Aturan Markup

Perhatikan fitur tag dalam contoh berikut: 1. Pada XML, symbol “” dan “” dipergunakan untuk membedakan markup nama tag dan data content. Tag-tag akan muncul berpasangan dan membentuk suatu elemen. 2. Adanya start tag dan end tag, dimana satu-satunya perbedaan antara keduanya adalah end tag memasukkan karakter ekstra, yaitu garis miring . Perbedaan lain tidak semua tag HTML mengharuskan end tag, sedangkan dalam XML semua tag ”normal” selalu sepasang. Ada kekecualian khusus yakni untuk tag-tag yang tidak perlu melampirkan apapun. Contoh baik dari HTML adalah tag img untuk menentukan grafis yang disisipkan secara inline – semua informasi ada di dalam Marius Indra N Ginting : Analisis Konversi Data Antar Sistem Pangkalan Data Microsoft Excel dan Sistem Pangkalan Data MySQL Pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Menggunakan Extensible Markup Language XML, 2009. USU Repository © 2009 tag itu sendiri. XML mempunyai aturan khusus berkaitan dengan hal tersebut, yang disebut empty tag. 3. Tag-tag dalam XML bersifat case sensitive, artinya adanya perbedaan terhadap huruf kapital dengan huruf kecil. Contoh: DATA Nilai data data Dari contoh diatas tag data yang referensi ke tag DATA tidak akan dikenali sebagai hal yang sama. Sehingga program akan mengalami kesalahan.

2.4.2.2 Dokumen XML yang Well Formed

Secara umum, dokumen yang mempunyai jumlah start-tag dan end-tag yang seimbang disebut dengan well-formed document. Well formed artinya memenuhi aturan penulisan tag. Berdasarkan spesifikasi XML, well-formed document harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Dokumen dapat diturunkan dari aturan produksi dengan label document pada spesifikasi. Hal ini berarti dokumen dapat memiliki satu atau lebih elemen. Di antara elemen-elemen tersebut terdapat, ada tepat satu elemen yang disebut root atau document element. Untuk seluruh elemen, jika start-tag nya ada di dalam sebuah elemen, maka end-tag nya harus berada pada elemen yang sama. b. Dokumen memenuhi seluruh batasan well-formedness yang dinyatakan pada spesifikasi. c. Setiap parsed-entities yang diacu secara langsung maupun yang tidak langsung harus merupakan well-formed document. Marius Indra N Ginting : Analisis Konversi Data Antar Sistem Pangkalan Data Microsoft Excel dan Sistem Pangkalan Data MySQL Pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Menggunakan Extensible Markup Language XML, 2009. USU Repository © 2009 Seperti halnya HTML, XML berdasarkan pada elemen terkecil yang disebut tag. Syarat pertama tag-tag tersebut harus berpasangan, dan tidak boleh overlapping. Contoh: a b b a Sedangkan contoh berikut bukanlah dokumen yang well-formed: a b a b Syarat kedua adalah adanya elemen puncak dokumen root elemen. Contoh dokumen berikut tidak well-formed karena tidak adanya satu elemen puncak: a a b b Tetapi contoh berikut adalah well-formed: a a atau: c a a b b c

2.4.2.3 DTD dan Validasi XML