Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban dan Tujuannya

Untuk tujuan pegawasan biaya, anggaran biaya hendaknya disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi.

F. Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban dan Tujuannya

Setiap organisasi perlu menyediakan suatu sistem pengendalian manajemen di dalam melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa adanya pengendalian organisasi tersebut akan kehilangan arah dan tujuannya, serta meninggalkan prinsip-prinsip utama di dalam pengambilan keputusan sebaliknya dengan adanya pengendalian, maka para manajer akan mengarahkan perhatiannya pada tujuan organisasi, memonitor kinerja yang telah dicapai dan membuat perubahan untuk mencapai suatu tingkatan persesuaian yang diinginkan antara hasil yang dicapai dengan apa yang direncanakan. Akuntansi membantu manajemen menyajikan data yang ada hubungannya dengan hasil dan biaya untuk digunakan sebagai ukuran kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Untuk tujuan laporan bagi manajemen, pertanggung jawaban atas biaya lebih ditekankan dalam pencatatan dan pemisahan biaya tiap-tiap unit, divisi-divisi. Bagian-bagian maupun sub bagian dalam perusahaan. Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban yang diterapkan dalam organisasi yang membagi-bagikan bidang pertanggung jawaban secara jelas dan tegas melalui bidang pertanggung jawaban yang menyusun anggaran biaya penghasilan masing-masing dengan memperhatikan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sri Dewi : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Jasa Raharja Persero Perwakilan…, 2008 USU Repository © 2009 Sehubungan dengan itu informasi akuntansi yang akan dilaporkan diperoleh dari siklus akuntansi yang berawal dari transaksi sampai dengan laporan keuangan. Sehubungan dengan pembahasan tentang pusat biaya, adapun informasi mengenai gambaran proses pencatatan biaya yang dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut : 1. Semua transaksi yang terjadi berkenaan dengan pembiayaan di departemen- departemen tersebut di atas, pertama-tama harus mempunyai bukti-bukti asli transaksi, kwitansi, BKM, BKK, dan bukti setoran bank. Pada pengeluaran uang tunai, harus mempunyai bukti berupa kwitansi dan kas bon debet. Sebagai contoh : pengeluaran klaim atas kecelakaan dan bukti pengeluaran kas lainnya adalah pembayaran gaji yaitu harus mempunyai daftar gaji dan daftar nama-nama karyawan. Bukti-bukti ini nantinya akan menjadi dasar pencatatan akuntansi. 2. Pencatatan data akuntansi untuk operation department dan department lain. Semuanya dilakukan oleh Finance and Accounting Department. 3. Setiap transaksi yang menyangkut biaya dan juga penghasilan dari semua departmen senantiasa harus dilaporkan kepada finance and accounting department melalui tembusancopy formulir bukti asli, sehingga data biaya dari semua depatemen tersebut dapat diproses secara EDP Electonic Data Prossesing, untuk nanti dapat menyajikan laporan keuangan dan performance report dari masing-masing departemen. Misalnya di departemen keuangan untuk memproses data terdapat 3 buah komputer yang menjadi alat pertanggung jawaban. Sri Dewi : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Jasa Raharja Persero Perwakilan…, 2008 USU Repository © 2009 Akhir dari kegiatan ini menghasilkan laporan sebagai akuntansi pertanggung jawaban. Laporan pertanggungjawaban performance report adalah merupakan alat bagi suatu organisasi untuk mempertanggungjawabkan operasiperusahaan. Laporan ini sangat berguna bagi atasan untuk mengetahui sujauh mana kegiatan pekerjaan di departemen pusat pertanggungjawaban telah dilaksanakan. Biasanya laporan ini disajikan secara periodik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, seluruh seksi menyajikan laporan pertanggungjawabannya secara rutin sebulan sekali. Bentuk laporan tersebut disesuaikan dengan tingkat manajemen yang menyajikan laporan pertanggungjawaban tersebut. Sebagai output hasil dari sistem akuntansi yang dilakukan dalam perusahaan adalah dengan diterbitkannya Laporan Hasil Usaha LHU yang disusun setiap bulan. Dimana semua pendapatan dan pengeluaran dicatat secara terperinci dengan menambahkan atau mengurangkannya. Seperti seluruh pendapatan, biaya, sumbangan, gaji, tunjangan, pendidikan dan pelatihan, asuransi, dan lain-lain sehingga menghasilkan Laporan Hasil Usaha LHU sebagai laporan keuangannya. Sementara laporan keuangan yang lengkap seperti : neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan lain-lain dilakukan dikantor pusat yang merupakan gabungan dari semua kantor cabang. Maka dari itu PT. Jasa Raharja Perwakilan Pematang Siantar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PT. Jasa Raharja Cabang maupun Pusat. Sri Dewi : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Jasa Raharja Persero Perwakilan…, 2008 USU Repository © 2009 Penyusunan LHU di mulai dengan bukti asli kwitansi, BKM dan BKK dan bukti setor bank yang merupakan dokumen input dalam pemrosesan data secara komputerisasi. Selanjutnya atas bukti asli akan dimasukkan kedalam harian kas dan diproses secara kronologis kedalam komputer. Harian kas ini akan menjadi dasar penyusunan LHU . Adapun tujuan akuntansi pertanggungjawaban yang telah diterapkan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi sesuai pusat- pusat pertanggungjawaban masing-masing. b. Menentukan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pimpinan pusat pertanggungjawaban di dalam struktur organisasi. c. Untuk pengawasan biaya dan sekaligus mengukur kinerja masing-masing pimpinan pusat pertanggungjawaban berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban. Sri Dewi : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Jasa Raharja Persero Perwakilan…, 2008 USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI