Persentase Serangan Peronosclerospora maydis

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengaruh pemberian beberapa jenis bahan oraganik terhadap perkembangan penyakit penting pada tanaman Jagung Zea mays L. di lapangan adalah sebagai berikut:

1. Persentase Serangan Peronosclerospora maydis

Data pengamatan, data transformasi dan sidik ragam dari persentase serangan P. maydis pada 3 s.d 8 mst dicantumkan pada lampiran 7 – 12. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap serangan P. maydis pada pengamatan 4, 6, 7 dan 8 mst, sedangkan pemberian bahan organik berpengaruh tidak nyata pada pengamatan 3 s.d 8 mst, interaksi antara bahan organik dan varietas berpengaruh nyata terhadap serangan penyakit P. maydis pada pengamatan 4 dan 6 mst. Pengamatan 3 s.d 8 mst menunjukkan bahwa perlakuan tanpa bahan organik berbeda tidak nyata terhadap perlakuan bahan organik dari jerami dan perlakuan bahan organik dari daun jagung. Persentase serangan P. maydis pada pengamatan 3 s.d 7 mst menunjukkan bahwa varietas Arjuna berbeda tidak nyata terhadap varietas Pioner 12 dan varietas C-7, sedangkan pada pengamatan 8 mst menunjukkan bahwa varietas Pioner 12 berbeda nyata terhadap varietas Arjuna dan C-7. Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008 USU Repository © 2008 Tabel 2. Rataan persentase serangan penyakit P. maydis Rataan pada Pengamatan mst Perlakuan 3 4 5 6 7 8 Tanpa Bahan Organik B 2.22 8.89 22.22 22.22 35.56 37.78 Bahan Organik Jerami B 1 0.00 6.67 11.11 11.11 22.22 22.22 Bahan Organik Daun Jagung B 2 4.44 4.44 11.11 11.11 20.00 20.00 Varietas Arjuna V 1 2.22 4.44a 11.11 8.89a 15.5a 15.56b Varietas Pioner 12 V 2 2.22 13.3a 24.44 26.67a 46.6a 48.89a Varietas C-7 V 3 2.22 2.22a 8.89 8.89a 15.5a 15.56b Tanpa BO X Varietas Arjuna B V 1 0.00 6.67b 13.33 6.67bc 13.33 13.33 Tanpa BO X Varietas Pioner 12 B V 2 6.67 20.0a 40.00 46.67a 66.67 73.33 Tanpa BO X Varietas C-7 B V 3 0.00 0.00c 13.33 13.33bc 26.67 26.67 BO Jerami X Varietas Arjuna B 1 V 1 0.00 0.00c 6.67 6.67bc 13.33 13.33 BO Jerami X Varietas Pioner 12 B 1 V 2 0.00 20.0a 26.67 26.67ab 53.33 53.33 BO Jerami X Varietas C-7 B 1 V 3 0.00 0.00c 0.00 0.00c 0.00 0.00 BO Daun jagung X Varietas Arjuna B 2 V 1 6.67 6.67b 13.33 13.33bc 20.00 20.00 BO Daun jagung X Varietas Pioner 12 B 2 V 2 0.00 0.00c 6.67 6.67bc 20.00 20.00 BO Daun jagung X Varietas C-7 B 2 V 3 6.67 6.67b 13.33 13.33bc 20.00 20.00 Keterangan : Angka-angka dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji DMRT . BO = bahan organik. Pengamatan 4 mst menunjukkan bahwa Varietas Arjuna tanpa bahan organik, Varietas Arjuna yang diberi bahan organik dari daun jagung dan Varietas C-7 yang diberi bahan organik dari daun jagung berbeda nyata terhadap Varietas Pioner 12 tanpa bahan organik, Varietas C-7 tanpa bahan organik, Varietas Arjuna yang diberi bahan organik dari jerami, Varietas Pioner 12 yang diberi bahan organik dari jerami, Varietas C-7 yang diberi bahan organik dari jerami dan Varietas Pioner 12 yang diberi bahan organik dari daun jagung. Begitu juga dengan Varietas Pioner 12 tanpa bahan organik dan dengan bahan organik dari jerami berbeda nyata terhadap Varietas C-7 tanpa bahan organik, Varietas Arjuna yang diberi bahan organik dari jerami, Varietas C-7 yang diberi bahan organik Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008 USU Repository © 2008 dari jerami. Pada pengamatan 6 mst Varietas Arjuna tanpa bahan organik, Varietas C-7 tanpa bahan organik , Varietas arjuna yang diberi bahan organik dari jerami , Varietas arjuna yang diberi bahan organik dari daun jagung, Varietas pioner 12 yang diberi bahan organik dari daun jagung, dan Varietas C-7 yang diberi bahan organik dari daun jagung berbeda nyata terhadap Varietas pioner 12 tanpa bahan organik , Varietas Pioner 12 yang diberi bahan organik dari jerami dan Varietas C-7 yang diberi bahan organik dari jerami. 37. 78 35. 56 40 35 30 Rataan 22. 22 22. 22 20. 00 22. 22 22. 22 20. 00 25 B =Tanpa BO B 1 =BO dari jerami 20 11. 11 11. 11 11. 11 11. 11 15 B 2 =BO dari daun jagung 8. 89 6. 67 4. 44 10 2. 22 0. 00 4. 44 5 3 4 5 6 7 8 Pengamatan mst Gambar 6 : Histogram pengaruh pemberian bahan organik terhadap persentase serangan P. maydis Dari gambar dapat dilihat bahwa persentase serangan tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa bahan organik yaitu 37,78 dan terjadi peningkatan serangan penyakit mulai pengamatan 4 s.d 8 mst. Sedangkan pada pengamatan 3 mst, persentase serangan tertinggi terdapat pada bahan organik dari daun jagung dan persentase serangan terendah pada bahan organik dari jerami. Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008 USU Repository © 2008 Gambar 7 : Histogram pengaruh varietas yang berbeda terhadap Persentase serangan P. maydis Dari gambar dapat dilihat bahwa persentase serangan tertinggi terdapat pada Varietas pioner 12 yaitu 48,89, terjadi peningkatan serangan penyakit mulai pengamatan 3 s.d 8 mst. Pada pengamatan 3 mst bahwa pada Varietas Arjuna , Varietas Pioner 12 , Varietas C-7 mempunyai persentase serangan yang sama yaitu 2,22. Dapat diketahui juga bahwa Varietas Arjuna dan berbeda tidak nyata terhadap Varietas C-7 memiliki persentase serangan penyakit terendah. 2. 22 4. 44 11. 11 8. 89 15. 56 15. 56 2. 22 13. 33 24. 44 26. 67 46. 67 48. 89 2. 22 2. 22 8. 89 8. 89 15. 56 15. 56 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 Rataan V 1 =Tanpa BO V 2 =BO dari jerami V 3 =BO dari daun jagung 3 4 5 6 7 8 Pengamatan mst Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008 USU Repository © 2008 80 73. 3 3 75 66. 6 7 70 65 B V 1 B V 2 60 53. 3 3 53. 3 3 B V 3 55 B 1 V 1 46. 6 7 50 Rataan B 1 V 2 45 40. B 1 V 3 40 B 2 V 1 35 B 2 V 2 26. 6 7 26. 6 7 26. 6 7 26. 6 7 B 2 V 3 30 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 25 20 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 13. 3 3 15 6. 6 7 6. 6 7 6. 6 7 6. 6 7 6. 6 7 6. 6 7 Keterangan B V 1 = Varietas Arjuna tanpa Bahan organik B V 2 = Varietas Pioner 12 tanpa Bahan organik B V 3 = Varietas C-7 tanpa Bahan organik B 1 V 1 = Varietas Arjuna yang diberi Bahan organik dari jerami B 1 V 2 = Varietas Pioner 12 yang diberi Bahan organik dari jerami B 1 V 3 = Varietas C-7 yang diberi Bahan organik dari jerami B 2 V 1 = Varietas Arjuna yang diberi Bahan organik dari daun jagung B 2 V 2 = Varietas Pioner 12 yang diberi Bahan organik dari daun jagung B 2 V 3 = Varietas C-7 yang diberi Bahan organik dari daun jagung Gambar 8 : Histogram pengaruh antara bahan organik dan Varietas terhadap persentase serangan P. maydis Dari gambar dapat dilihat bahwa persentase serangan tertinggi terdapat pada perlakuan Varietas Pioner 12 tanpa bahan organik yaitu 73,33 pada pengamatan 8 mst dan persentase serangan terendah terdapat pada Varietas C-7 yang diberi bahan organik dari jerami yaitu 0,00 pada pengamatan 3 s.d 8 mst. Dapat diketahui bahwa perkembangan penyakit P. maydis pada Varietas Pioner 12 tanpa menggunakan bahan organik , hal ini diakibatkan karena tanaman kekurangan Unsur hara sehingga tanaman tersebut mudah terserang penyakit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agrios 1996 yang menyatakan bahwa tumbuhan 0. 6. 6 7 0. 0. 0. 0. 6. 6 7 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 6. 6 7 0. 0. 6. 6 7 6. 6 7 5 10 3 4 5 6 7 8 Pengamatan mst Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008 USU Repository © 2008 yang mendapatkan hara yang seimbang akan mampu melindungi dirinya dari infeksi yang ada dan mampu mempertahankan dirinya dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Perkembangan penyakit P. maydis di lapangan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan selama dalam penelitian. Dari data yang diterima bahwa selama melakukan penelitian curah hujan sangat tinggi. Rata-rata curah hujan harian yaitu sebesar 12,5 mmhari, kelembaban udara 83,45 dan suhu udara rata-rata sebesar 26,39 o C. Hal tersebut dapat mendorong perkembangan penyakit karena penyakit banyak terdapat pada daerah yang di tanam pada musim hujan dan kelembaban yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pracaya 2005 yang menyatakan bahwa perkembangan cendawan sangat baik pada keadaan lembab, curah hujan tinggi, pemupukan N yang berat dan sifat fisik tanah yang berat.

2. Intensitas Serangan Helminthosporium maydis