c. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6-7,5.
d. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air
dalam kondisi baik. e.
Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah
dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 , sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
Anonim, 2007
c
.
Penyakit-Penyakit Penting Pada Tanaman Jagung
1. Penyakit bulai Downy mildew
Biologi Penyebab Penyakit
Jamur penyebab penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom :
Myceteae Divisi
: Eumycota
Class :
Oomyetes Ordo
: Peronosporales
Family :
Peronosporaceae Genus
: Peronoslerospora
Species : Peronoslerospora maydis
Gandjar, dkk, 2006. Suku peronosporaceae mempunyai sporangiofor yang berbeda jelas dari
hifa yang biasa. Sporangiofor mempunyai sumbu yang jelas, umumnya
Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008
USU Repository © 2008
mempunyai percabangan. Sporangiofor waktu permukaan berembun, miselium membentuk konidiofor yang keluar melalui mulut kulit Semangun, 1993.
Dari satu mulut kulit dapat keluar satu konidifor atau lebih. Konidium yang masih muda berbentuk bulat, sedang yang sudah masak dapat menjadi
jorong, konidium berukuran 12-19 x 10-23 μm denga rata-rata 19,2 x 17 μm.
Konidium tumbuh dengan membentuk pembuluh kecambah. Sporangiofor pada sclerospora, panjang daun dan kekar, bercabang-cabang dekat dengan ujung.
Sporangium tumbuh pada ujung cabang-cabang. Peronosporaceae tidak menghasilkan sporangium terus menerus tetapi sekali saja. Sporangium boleh
dikatakan seragam, semuanya serupa dengan jeruk nipis Dwidjosaputro, 1978.
Gejala Serangan Penyakit
Penyakit jamur parasitik pada jagung dapat dikelompokkan menjadi penyakit daun,batang, tongkol, biji, bibit, dan akar. Salah satu jenis penyakit
penting pada tanaman jagung adalah penyakit bulai downy mildew yang disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis. Penyakit bulai dapat
menimbulkan gejala sistemik yang meluas ke seluruh bagian tanaman, dan dapat pula menimbulkan gejala lokal. Gejala sistemik hanya terjadi bila jamur dari daun
yang terinfeksi dapat mencapai titik tumbuh, sehingga menginfeksi semua daun yang terbentuk oleh titik tumbuh tersebut. Kerugian akibat penyakit bulai pada
jagung sangat bervariasi. Intensitas penularan penyakit ini dapat mencapai 90 Semangun, 1993.
Daun yang terkena infeksi menjadi bergaris-garis putih sampai kekuningan. Pada tingkatan akhir warna daun menjadi kecoklatan dan kering.
Pertumbuhan menjadi terlambat, bila yang terserang tanaman jagung yang baru
Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008
USU Repository © 2008
saja tumbuh biasanya daun menjadi barwarna putih dan akhirnya mati. Kalau umur tanaman sudah beberapa minggu daun akan menguning dan yang baru
muncul akan menjadi kaku dan kering. Tanaman ini bias menjadi kerdil dan mati dan tidak bias berbuah. Bila umur tanaman sudah kira-kira satu bulan, walaupun
sudah diserang oleh cendawan ini namun masih bias tumbuh dan berbuah hanya tongkolnya tak bias besar, kelobot tidak membungkus secara penuh pada tongkol.
Ujung tongkol masih kelihatan dan kadang-kadang bijinya tak penuh, ompong Pracaya, 2005.
Gambar 2: Tanaman Jagung Terserang Bulai Sumber: Foto langsung
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
Jamur menyebar dengan konidia melalui infeksi pada stomata atau lentisel. Perkembangan cendawan sangat baik pada keadaan lembab, curah hujan tinggi,
pemupukan N yang berat dan sifat fisik tanah yang berat. Spora disebarkan oleh angin pada cuaca kering. Konidium berkecambah paling baik pada suhu 30
o
C Pracaya, 2005.
Pengendalian Penyakit
Untuk mengendalikan penyakit bulai pada jagung dapat dianjurkan untuk melakukan langkah-langkah pengendalian secara terpadu:
Sinda Maroganda Saragih : Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Penyakit Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Zea Mays L Di Lapangan, 2008
USU Repository © 2008
- Pengendalian penyakit bulai perlu dilakukan secara terpadu, yang
mencakup penanaman serentak, pencabutan tanaman sakit diikuti pembakaran atau pembenaman ke dalam tanah, pengaturan pola tanam,
pemakaian fungisida, penggunaan varietas tahan. Varietas tahan bulai dapat diperoleh melalui seleksi plasmanutfah yang ada atau melalui
persilangan antara tetua terpilih. -
Pada permulaan musim hujan tanaman jagung tegalan ditanam agak awal secara serentak untuk suatu daerah yang luas.
- Bila musim hujan datang, udara lembab dan serangan bulai banyak.
Tanaman yang terserang segera dicabut kemudian selebihnya disemprot dengan fungisida Tembaga.
- Melakukan rotasi tanaman, dimaksudkan untuk memutus siklus hidup
penyakit. Rotasi tanaman dapat dilakuakan dengan tanaman palawija lainnya.
- Pemupukan bersamaan saat tanam juga dapat membantu mencegah
serangan penyakit. Melalui pemupukan, petani meyediakan unsur hara lebih awal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan
tumbuh sehat dan kokoh sehingga mempunyai kekuatan untuk menangkal penyakit
Semangun, 1993 ; Anonim, 2007
d
.
2. Penyakit Hawar Daun