Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional

Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. 2. Pendapatan. Meningkatnya pendapatan nasional menyebabkan meningkatnya pembelian barang dari luar negeri impor dan meningkatnya ekspor akan meningkatkan pendapatan nasional. 3. Selera. Misalnya seseorang lebih berselera produk luar negeri, maka ia cenderung membeli produk- produk luar negeri, begitu pula sebaliknya.

2.2.2 Teori Perdagangan Internasional

a. Merkantilisme Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa aliran pemikiran, dimulai dari aliran pemikiran yang dikenal sebagai aliran merkantilisme. Aliran merkantilisme ini merupakan suatu kelompok aturan yang merupakan pencerminan cita-cita atau ideologi kapitalisme komersil. Kebijakan ekonomi ini pernah dianjurakan dan dilaksanakan oleh sekelompok negarawan Eropa pada abad keenambelas dan tujuhbelas. Salah satu penganjur teori ini adalah Thomas Mun Hady, 2004: 24. Merkantilisme mempunyai pokok-pokok ajarannya didalam menjalankan perekonomiannya. Pokok-pokok ajaran Merkantilisme adalah sebagai berikut : 1. Kemakmuran akan di peroleh dengan pemilikan emas dan perak sebanyak mungkin. 2. Surplus neraca perdagangan dengan ekspor lebih besar dari impor. 3. Penurunan bea masuk untuk bahan mentah agar harganya murah. 4. Melarang emigrasi ke luar negeri agar jumlah buruh melimpah dan upah buruh murah. Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. 5. Memperluas ekspansi daerah pemasaran. Banyak negara Eropa yang mencari negeri jajahan, Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, Portugis, dll. 6. Menurut ajaran merkantilisme, kemajuan ekonomi suatu negara tergantung pada bagaimana pengelolahan hubungan ekonomi dengan negara lain, terutama dalam hal perdagangan. b. Teori Keunggulan Mutlak Absolute Advantage Theory Teori keunggulan mutlak dari Adam Smith ini sering disebut teori murni perdagangan internasional. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa suatu negara akan memperoleh perdagangan internasional gains of trade karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak absolute advantage, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak absolute disadvantage. Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain sebagai berikut Hady, 2004: 29 : 1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja. 2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. 3. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. 4. Biaya transport diabaikan. Kelemahan teori Adam Smith : Perdagangan internasional terjadi dan menguntungkan kedua negara bila masing- masing negara memiliki keunggulan mutlak yang berbeda. Dengan demikian, bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan mutlak untuk kedua jenis produk, maka tidak akan terjadi Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. perdagangan internasional yang menguntungkan. Hal ini merupakan kelemahan dari teori absolute advantage Adam Smith. c. Teori Keunggulan Komparatif comparative advantage David Ricardo mengemukakan teori comparative advantage keunggulan komparatif sebagai berikut : 1. Cost Comparative Advantage Labor Efficiency Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Menurut teori cost comparative advantage, suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatiftidak efisien. Dengan adanya spesialisasi pada masing-masing negara berdasarkan cost comparative advantage labor efficiency, maka akan terjadi penghematan hari kerja. Penghematan hari kerja ini tentunya akan meningkatkan jumlah produksi kedua negara tersebut. 2. Production Comparative Advantage Labor Productivity Berdasarkan analisis production comparative advantage atau labor productivity dapat dikatakan sebagai berikut : Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010.