Perkembangan Ekspor di Indonesia

Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. 1999 1109980.0 0,8 2000 1264919.0 4,9 2001 1467655.0 3,5 2002 1610565.0 4,2 2003 1786691.0 4,6 2004 2273142.0 4,9 2005 2774281.0 5,6 2006 3339480.0 5,5 2007 3957404.0 6,3 2008 4954000.0 6,4 Sumber : Indonesia Dalam Angka 2008. Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat PDB Indonesia berdasarkan harga berlaku mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1970, PDB Indonesia tercatat sebesar Rp. 3,33 triliun dan menjadi Rp. 45,44 triliun di tahun 1980. Pada tahun 1997, PDB Indonesia sebesar Rp. 627,69 triliun. Setahun kemudian menjadi sebesar Rp. 955,75 triliun. Produk Domestik Bruto Indonesia berdasarkan harga berlaku pada tahun 2002 menjadi Rp. 1.610,56 triliun. Hal ini menunjukkan secara perlahan-lahan Indonesia berusaha memperbaiki kondisi perekonomiannya. Dengan meningkatnya PDB, maka diharapkan akan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia dapat memiliki pembangunan ekonomi yang sehat. Selanjutnya pada tahun 2005 nilai PDB Indonesia sebesar Rp. 2.774,28 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 22,04 dibanding tahun 2004. Perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan terbaik selama periode 2007 hingga semester I-2008 sejak krisis 1997-1998. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 6,4 selama semester I-2008.

4.1.4 Perkembangan Ekspor di Indonesia

Perkembangan ekspor di Indonesia mengalami pola yang terus menerus berubah setiap tahunnya. Pada tahun 1970, ekspor Indonesia 1,1 milyar US dan mengalami Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. peningkatan sebesar 125,5 juta US pada tahun 1971. Peningkatan pertumbuhan ekspor Indonesia terjadi dari tahun ke tahun. Namun, pada tahun 1975, pertumbuhan ekspor menurun sebesar 4,36. Begitu juga pada tahun 19971998, ekspor Indonesia juga mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan terjadinya krisis ekonomi pada saat itu yang menyebabkan penurunan kinerja ekspor Indonesia. Penurunan nilai tukar rupiah yang tajam disertai dengan terputusnya akses ke sumber dana luar negeri menyebabkan turunnya kegiatan produksi secara drastis sebagai akibat tingginya ketergantungan produsen domestik pada barang dan jasa impor. Para pengusaha mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri yang segera harus dipenuhinya. Pemutusan hubungan kerja juga sangat mewarnai ekonomi Indonesia pada saat itu sebagai dampak semakin banyaknya perusahaan mengurangi aktivitas, atau bahkan menghentikan produksinya.Melemahnya kinerja ekspor disebabkan oleh permintaan produk ekspor yang berkurang dan atau menurunnya harga komoditas ekspor. Apabila penurunan kinerja ekspor tersebut berkelanjutan maka kemungkinan terjadi penurunan cadangan devisa. Gambar 4.2 : Perkembangan Ekspor Indonesia, Tahun 1970 – 2008. Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. Ekspor non migas lebih mendominasi pertumbuhan ekspor di Indonesia bila dibandingkan dengan ekspor migas. Pada tahun 2000, ekspor non migas Indonesia sebesar 47,75 milyar US , sedangkan ekspor migasnya sebesar 14,36 milyar US . Begitu juga pada tahun 2003, peningkatan ekspor non migas di dorong oleh peningkatan ekspor mesin- mesinpesawat mekanik sebesar 135,1 juta US . Ekspor migas justru turun sebesar 7,45. Ini menjelaskan bahwa ekspor non migas lebih berperan dari pada ekspor migas. Perkembangan ekspor di Indonesia pada tahun 1970 sampai 2008 dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Perkembangan Ekspor Indonesia Tahun Ekspor US Juta Pertumbuhan Ekspor 1970 1108.1 - 1971 1233.6 11,33 1972 1777.7 44,10 1973 3210.8 80,61 1974 7426.3 90,03 1975 7102.5 -4,36 1976 8546.5 20,33 1977 10852.6 26,98 1978 11643.2 7,28 1979 15590.1 33,89 1980 23950.4 53,63 1981 25164.5 5,06 1982 22328.3 -11,27 1983 21145.9 -5,29 1984 21887.8 3,50 1985 18586.7 -15,08 1986 14805.0 -20,34 1987 17135.6 15,74 1988 19218.5 12,15 1989 22158.9 15,29 1990 25675.3 15,86 Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. 1991 29142.4 13,50 1992 33967.0 16,55 1993 36823.0 8,40 1994 40053.4 8,77 1995 45418.0 13,39 1996 49814.8 9,68 1997 53443.6 7,28 1998 48847.6 -8,59 1999 48665.4 -0,37 2000 62124.0 27,65 2001 56320.9 -9,34 2002 57158.8 1,48 2003 61058.2 6,82 2004 71584.6 17,23 2005 85660.0 19,66 2006 100798.6 17,67 2007 114100.9 13,19 2008 136761.7 19,86 Sumber : Indonesia dalam Angka 2008. Pada tabel 4.4 di atas menunjukan ekspor yang selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Pada tahun 1978 tercatat sebesar 11,64 milyar US dan menjadi 25,67 milyar US di tahun 1990. Kemudian pada tahun 2003 pertumbuhan ekspor meningkat sebesar 6,82 dari tahun 2002. Laju pertumbuhan ekspor yang tinggi dapat memperbesar proporsi dari nilai ekspor atau perdagangan luar negeri di dalam pembentukan PDB. Berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai ekspor pada tahun 2008 sebesar 136,76 milyar US meningkat sebesar 19,86 dibanding ekspor dari tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor non migas mencapai 107,8 milyar US atau meningkat 17,16. Secara kumulatif ekspor selama lima tahun terakhir menunjukkan trend yang meningkat setiap tahunnya, dan sampai dengan 2008 net ekspor masih positif, walaupun semakin menipis. Penurunan ekspor migas lebih disebabkan menurunnya harga migas di pasar internasional. Sedangkan menipisnya net ekspor juga disebabkan menurunnya harga komoditas dan diiringi penurunan Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. permintaan internasional terhadap produk ekspor Indonesia sebagai dampak melemahnya perekonomian di tahun 2008.

4.2 Analisis Data