Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. 4. Untuk mengetahui apakah keterbukaan ekonomi Indonesia sudah cukup mengglobal.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan studi dan literatur tambahan bagi mahasiswamahasiswi yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 2. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti yang berkaitan dengan hubungan kausalitas dan kointegrasi antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor di Indonesia. 3. Sebagai masukan yang bermanfaat bagi pemerintah atau bagi instansi-instansi yang terkait. 4. Sebagai pelengkap sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian dengan topik yang sama yang sudah ada sebelumnya. BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pertumbuhan Ekonomi

2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output dari tahun ke tahun yang merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat meningkat Sukirno, 2003: 10. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan. Hasil pertumbuhan ekonomi tersebut harus dapat dinikmati masyarakat sampai ke lapisan yang paling bawah. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana untuk mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembangunan hasil-hasilnya dengan lebih merata. Bila pembangunan dan hasil-hasilnya tersebut terdistribusi secara merata maka daerah-daerah yang miskin, tertinggal, dan tidak produktif akan menjadi produktif dan akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

2.1.2 Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto PDB. PDB yaitu seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu domestik atau agregat. Perubahan nilai PDB akan menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. jasa yang dihasilkan selama peride tertentu. Selain PDB, dalam suatu negara juga dikenal ukuran PNB Produk Nasional Bruto serta Pendapatan Nasional National Income. Adapun konsep perhitungan pertumbuhan ekonomi dalam suatu periode Rahardja, 2004: 118, yaitu : x 100 Dimana: G t = Pertumbuhan ekonomi periode t. PDBR t = Produk Domestik Bruto Riil periode t. PDBR t-1 = Produk Domestik Bruto Riil satu perode sebelumnya. Jika interval waktu lebih dari satu periode maka perhitungan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan eksponensial : PDBR t = PDBR 1 + r t Di mana: PDBR t = PDBR periode t PDBR = PDBR periode awal r = tingkat pertumbuhan t = jarak periode Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional atau regional, maka ada tiga metode pendekatan yang dipakai : a Pendekatan Produksi Production Approach Metode ini dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi yang diciptakan sektor ekonomi produktif dalam wilayah suatu negara. Secara matematis Rahardja, 2004: 16 : NI = P 1 Q 1 + P 2 Q 2 + . . . + PnQn Dimana : NI = PDB Produk Domestik Bruto. P 1 , P 2 , . . . ,Pn = Harga satuan produk pada satuan masing-masing sektor ekonomi. Q 1 , Q 2 , . . , Qn = Jumlah produk pada satuan masing-masing sektor ekonomi. Yang dipakai hanya nilai tambah bruto saja agar dapat menghindari adanya perhitungan ganda. b Pendekatan Pendapatan Income Approach Metode ini dihitung dengan menjumlah besarnya total pendapatan atau balas jasa setiap fakto-faktor produksi. Secara matematis Rahardja, 2004: 19 : Y = Yw + Yr + Yi + Yp Dimana : Y = Pendapatan nasional atau PDB. Yw = Pendapatan upahgaji. Mariani Pelly : Analisis Kausalitas Dan Kointegrasi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Ekspor Indonesia, 2010. Yr = Pendapatan sewa. Yi = Pendapatan bunga. Yp = Pendapatan laba atau profit. c Pendapatan Pengeluaran Consumption Approach Metode ini dihitung dengan menjumlahkan semua pengeluaran yang dilakukan berbagai golongan pembeli dalam masyarakat. Secara matematis Rihardja, 2004: 20 : Y = C + I + G + X - M Dimana : Y = PDB Produk Domestik Bruto. C = Pengeluaran rumah tangga konsumen untuk konsumsi. I = Pengeluaran rumah tangga perusahaan untuk investasi. G = Pengeluaran rumah tangga pemerintah. X – M = Ekspor netto atau pengeluaran rumah tangga luar negeri. Yang dihitung hanya nilai transaksi-transaksi barang jadi saja, untuk menghindari adanya perhitungan ganda.

2.1.3 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi