B. Ketentuan Pidana Didalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
Selain mengatur mengenai asas dan tujuan demonstrasi, hak dan kewajiban para pengunjuk rasa, serta tata cara menyampaikan pendapat dimuka
umum, terdapat juga ketentuan sanksi bagi yang melanggar yaitu pada Pasal 15 sampai Pasal 18. Beberapa pelanggaran serta sanksi tersebut, yaitu:
1 Pembubaran unjuk rasa yang: a. Tidak menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain;
b. Tidak menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum; c. Tidak menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; d. Tidak menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan
e. Tidak menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. 2 Pembubaran unjuk rasa yang:
a. dilaksanakan di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal
angkutan darat, dan obyek-obyek vital nasional; b. dilaksanakan pada hari besar nasional.
c. pesertanya membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum.
3 Pembubaran unjuk rasa yang tidak mempunyai izin melalui surat pemberitahuan kepada Kepolisian
4 Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalang- halangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum
Universitas Sumatera Utara
yang telah memenuhi ketentuan Undang-undang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun.
5 Penanggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan tindak pidana pada saat melakukan unjuk rasa, dipidana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ditambah dengan 13 satu per tiga dari pidana pokok.
C. Pertanggungjawaban Penanggung Jawab Demonstrasi
Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan
menyampaikan pendapat dimuka umum, wajib diberitahukan secara tertulis kepada Polri selambat-lambatnya 3 x 24 tiga kali dua puluh empat jam sebelum
kegiatan dimulai telah diterima oleh Polri setempat. .
Pemberitahuan secara tertulis tersebut disampaikan oleh penanggung jawab demonstrasi.
Dalam penjelasan Pasal 11 Huruf e yang dimaksud dengan Penanggung jawab adalah orang yang memimpin dan atau menyelenggarakan pelaksanaan
penyampaian pendapat di muka umum yang bertanggung jawab agar pelaksanaannya berlangsung dengan aman, tertib, dan damai.
Pembatalan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum disampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada Polri
selambat-lambatnya 24 dua puluh empat jam sebelum waktu pelaksanaan. Setiap sampai 100 seratus orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau
demonstrasi dan pawai harus ada seorang sampai dengan 5 lima orang
Universitas Sumatera Utara
penanggung jawab. Penanggung jawab demonstrasi wajib bertanggung jawab agar kegiatan tersebut terlaksana secara aman, tertib dan damai.
Dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 terdapat ketentuan mengenai sanksi bagi pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di
muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum. Bagi penanggung jawab demonstrasi unjuk rasa, yang melakukan tindak pidana pada saat berunjuk
rasa, maka terdapat suatu pemberatan hukuman bagi mereka sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat Dimuka Umum yang menyatakan bahwa: ”Penanggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang
melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-undang ini dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
ditambah dengan 13 satu per tiga dari pidana pokok.” Misalnya, pada saat melakukan demonstrasi atau unjuk rasa, apabila
penanggung jawab demonstrasi terlibat didalam tindak pidana penganiayaan terhadap seseorang yang mengakibatkan matinya orang tersebut Pasal 351 ayat
3 KUHP, maka ancaman hukuman yang dapat dikenakan terhadap penanggung jawab demonstrasi itu adalah pidana penjara 7 tahun serta ditambah dengan 2
tahun 3 bulan karena konsekuensi mereka sebagai penanggung jawab demonstrasi..
Universitas Sumatera Utara
D. Kasus dan Analisa Kasus
Kategori