Salah satu parameter yang dapat mengukur kestabilan perekonomian yakni dengan melihat kinerja dari stabilitas makro ekonomi. Stabillitas makro ekonomi
dapat dilihat berdasarkan beberapa indikator dasar makro ekonominya, diantaranya suku bunga, jumlah uang yang beredar, inflasi, nilai tukar, dan
pengangguran. Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan, maka
model kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1: Kerangka Konseptual
Inflasi Suku Bunga
Nilai Tukar
Resiko Kebangkrutan
Sumber : Hadad 2003; Utami 2003; Rivai 2007 diolah
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai tukar dengan resiko
kebangkrutan Altman Z-Score pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia?
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara suku bunga dengan resiko
kebangkrutan Altman Z-Score pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara inflasi dengan resiko kebangkrutan
Altman Z-Score pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan variabel makro ekonomi nilai tukar, suku bunga dan inflasi dengan
resiko kebangkrutan Altman Z-Score pada perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat yaitu: a.
Bagi Perusahaan Perbankan Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan dalam usaha manajemen untuk mengurangi resiko dan memperhatikan kondisi perbankan yang dihadapi oleh perusahaan .
b. Bagi Pihak Lain Sebagai informasi tambahan dan bahan rujukan bagi yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan variabel makro ekonomi nilai tukar, suku bunga dan inflasi dengan resiko kebangkrutan
pada perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi Penulis Sebagai penambah ilmu dan pengetahuan serta wawasan tentang hubungan
nilai tukar, suku bunga dan inflasi dengan resiko kebangkrutan pada perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian yang ditetapkan meliputi: a.
Data nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, suku bunga dan tingkat inflasi per kuartal selama periode Januari 2006-Desember 2009. Dalam hal ini
suku bunga yang digunakan adalah suku bunga rill yaitu suku bunga SBI. b.
Data laporan keuangan perusahaan yang meliputi laporan keuangan perusahaan Perbankan per kuartal selama periode tahun 2006 sampai
dengan tahun 2009. 2.
Definisi Operasional Variabel Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, definisi
operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Variabel Terikat Y Variabel terikat yang akan diteliti yaitu resiko kebangkrutan yang diukur
dengan menggunakan rumus Altman Z-score yang ditemukan oleh Altman. Altman Z-score digunakan untuk meramalkan tingkat
kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa
Universitas Sumatera Utara
rasio kemudian dimasukkan dalam suatu persamaan diskriminan Altman, 1982:106.
Secara matematis persamaan Altman Z-score dirumuskan sebagai berikut: Z = 1,2Y
1
+ 1,4Y
2
+ 3,3Y
3
+ 0,6Y
4
+ 1.0Y
5
Dimana: Y
1
= Modal KerjaTotal Aktiva Y
2
= Laba DitahanTotal Aktiva Y
3
= Laba Sebelum dan Pajak EBTTotal Aktiva Y
4
= Nilai Pasar Modal SendiriTotal hutang Y
5
= PenjualanTotal Aktiva x Z = Indeks secara keseluruhan
b. Variabel bebas X
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1
Nilai Tukar X
1
Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang asing negara lainnya Sukirno, 2004:397. Artinya
mengukur suatu mata uang negara dari perspektif valuta asing. Nilai tukar diukur dengan perubahan nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap Dollar AS setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi Utami dan Rahayu, 2003 dengan mengunakan rumus:
4 bulanan
tukar Nilai
kuartal per
tukar nilai
rata -
Rata
Perubahan dari nilai tukar akan berpengaruh terhadap pendapatan beban operasional bank sebagai hasil dari keuntungan kerugian
Universitas Sumatera Utara
transaksi valasderivatif. Oleh sebab itu, maka rata-rata nilai tukar ini haruslah dikaitkan dengan Other Operating Revenue expense
masing-masing perusahaan dengan rumus:
kuartal per
tukar Nilai
rata -
Rata Profit
Gross
2 Suku Bunga X
2
Suku bunga yaitu berupa suku bunga rill yang dihitung dari perubahan suku bunga SBI jangka waktu 1 bulan yang telah disesuaikan dengan
tingkat inflasi Utami dan Rahayu, 2003 yang dihitung dengan rumus:
4 bulanan
bunga Suku
kuartal per
bunga suku
rata -
Rata
Perubahan tingkat suku bunga akan berpengaruh terhadap utang masing-masing perusahaan kepada pihak ketiga Liabilities sehingga
didapat perubahan suku bunga yang berbeda dari masing-masing perusahaan tergantung pada total liabilitasnya yang dapat dihitung
dengan rumus: Rata-rata suku bunga per kuartal x total liabilities
3 Inflasi X
3
Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan Tandelilin 2001: 212. Data inflasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data per bulan menurut Indeks Harga Konsumen yang kemudian dirata-ratakan menjadi data kuartal
dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4 bulan
per Inflasi
kuartal per
inflasi rata
- Rata
Inflasi akan menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga perusahaan yang pada akhirnya juga akan menyebabkan hutang perusahaan
perbankan pada pihak ketiga berupa beban bunga akan menjadi meningkat. Oleh karena itu, rata-rata inflasi per kuartal akan dikaitkan
dengan beban bunga interest expenses masing-masing perusahaan Utami dan Rahayu, 2003 yang dapat dihitung dengan rumus:
Rata-rata inflasi per kuartal x interest expenses 3.
Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan di
Bursa Efek Indonesia BEI yaitu sebanyak 28 perusahaan, yang ditunjukkan pada Tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Populasi Penelitian
No Kode Emiten
Nama Emiten Tanggal Listing
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk
08 Agustus 2003 2 INPC
Bank Artha Graha Internasional Tbk 23 Agustus 1990
3 BBKP Bank Bukopin Tbk
10 Juli 2006 4 BNBA
Bank Bumi Arta Tbk 01
Juni 2006
5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
04 Oktober 2007 6 BBCA
Bank Central Asia Tbk. 31 Mei 2000
7 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
29 November 1989 8 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk 06
Desember 1989
9 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk
08 Januari 2008 10 BEKS
Bank Eksekutif Interational Tbk 13 Juli 2001
11 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
15 Desember
2006 12 BABP
Bank ICB Bumiputera Tbk 15 Juli 2002
13 BNII Bank Intl Indonesia Tbk
21 November 1989 14 BKSW
Bank Kesawan Tbk 21 November 2002
15 BMRI Bank Mandiri Tbk
14 Juli 2003 16 MAYA
Bank Mayapada International Tbk 29 Agustus 1997
17 MEGA Bank Mega Tbk
04 Juli 2000
Universitas Sumatera Utara
18 BCIC Bank Mutiara Tbk.
25 Juni 1997 19 BBNI
Bank Negara Indonesia persero Tbk 25 November 1996
20 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
10 Januari 2001 21 NISP
Bank OCBC Nisp Tbk 20 Oktober 1994
No Kode Emiten
Nama Emiten Tanggal Listing
22 BNLI Bank Permata Tbk
15 Januari 1990 23 BBRI
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 10 Oktober 2003
24 BSWD Bank Swadesi Tbk
01 Mei 2002 25 BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 12 Maret 2008
26 BVIC Bank Victoria International Tbk
30 Juni 1999 27 MCOR
Bank Windu Kentjana International Tbk 03 Juli 2007
28 PNBN
PAN Indonesia Bank Tbk 29 Desember 1982
Sumber: www.idx.co.id diolah 2010
Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Purposive Sampling
. Menurut Sugiyono 2005, “Purposive Sampling ialah metode yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu di dalam sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu”. Adapun kriteria-kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 sampai 2009 dan terus listing tidak pernah suspend.
b. Perusahaan yang memiliki data keuangan lengkap dan mempublikasikannya
dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. c.
Perusahaan yang tidak melakukan merger dari tahun 2006-2009. Dari kriteria diatas maka perusahaan yang memenuhi syarat untuk
dijadikan sampel adalah sebanyak 17 sampel dimana hasil penentuan sampel dapat dilihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3 Hasil Penentuan Sampel
No Keterangan Jumlah Perusahaan
1 Populasi Penelitian
28 2
Perusahaan Perbankan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 sampai sekarang dan pernah
suspend .
8
3 Perusahaan yang tidak memiliki data keuangan lengkap dan
tidak mempublikasikannya dari tahun tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.
1
4 Perusahaan melakukan
merger 2
Jumlah sampel
17
Sumber : www.idx.co.id diolah 2010
Pada Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa dari 28 perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hanya terdapat 17 perusahaan yang memenuhi
kriteria penentuan sampel yang telah ditentukan. Adapun daftar nama perusahaan Perbankan yang dijadikan sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.4 sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.4 Sampel Penelitian
No Kode Emiten
Nama Emiten Tanggal Listing
1 BBCA Bank Central Asia Tbk.
31 Mei 2000 2 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk 06
Desember 1989
3 BEKS Bank Eksekutif Interational Tbk
13 Juli 2001 4 BABP
Bank ICB Bumiputera Tbk 15 Juli 2002
5 BNII Bank Intl Indonesia Tbk
21 November 1989 6 BKSW
Bank Kesawan Tbk 21 November 2002
7 BMRI Bank Mandiri Tbk
14 Juli 2003 8 MAYA
Bank Mayapada International Tbk 29 Agustus 1997
9 MEGA Bank Mega Tbk
04 Juli 2000 10 BBNI
Bank Negara Indonesia persero Tbk 25 November 1996
11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
10 Januari 2001 12 NISP
Bank OCBC Nisp Tbk 20 Oktober 1994
13 BNLI Bank Permata Tbk
15 Januari 1990 14 BBRI
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 10 Oktober 2003
15 BSWD Bank Swadesi Tbk
01 Mei 2002 16 BVIC
Bank Victoria International Tbk 30 Juni 1999
17 PNBN
PAN Indonesia Bank Tbk 29 Desember 1982
Sumber: www.idx.co.id
diolah 2010 4.
Tempat dan Waktu Penelitian a.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia
melalui media internet dengan situs www.bi.go.id
dan www.idx.co.id
. b.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai Februari 2010 sampai dengan Mei 2010.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
yaitu melalui media internet, buku-buku referensi, surat kabar, jurnal-jurnal
Universitas Sumatera Utara
penelitian dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian.
Data sekunder tersebut meliputi data suku bunga, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, tingkat inflasi dan laporan keuangan perusahaan Perbankan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui studi dokumentasi berupa literatur jurnal penelitian-penelitian, serta laporan-
laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti serta laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bursa Efek
Indonesia BEI melalui media internet. 7.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan
secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.
b. Metode Analisis Statistik
1 Analisis Korelasi Pearson
Analisis korelasi ini digunakan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukkan hubungan linear. Korelasi ini sering juga disebut
Korelasi Product Moment Situmorang, dkk, 2010: 83.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat Bantu SPSS versi 16.0 for windows
untuk menghitung koefisien Korelasi Pearson. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan
hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan. Dengan kata lain, koefisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antara
dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai 1. tanda positif dan negatif menunjukkan arti atau arah dari hubungan koefisien
korelasi tersebut. Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1, nilai +
menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik, maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel lainnya dan sebaliknya. Korelasi
negatif nilainya berada diantara -1 sampai 0, nilai – tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang
lainnya akan turun dan sebaliknya Sitomorang, dkk, 2010:83 Menghitung nilai koefisien Korelasi Pearson dapat dilakukan dengan
menghitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 2
. y
x xy
k
Dimana: k
= Koefisien korelasi x
= Deviasi rata-rata variabel X = X - X
y = Deviasi rata-rata variable Y
Universitas Sumatera Utara
= Y - Y
2 Pengujian Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari koefisien
korelasi yang diperoleh. Pengujian signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut Suharyadi dan Purwanto, 2004:466:
t = r
2
1 2
r n
Dimana: t = Nilai t
hitung
r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah data pengamatan
Bentuk pengujian:
H : b
1
=0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas nilai tukar, suku bunga dan inflasi dengan variabel terikat
resiko kebangkrutan. H
: b
1
≠0, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas nilai tukar, suku bunga dan inflasi dengan variabel terikat resiko
kebangkrutan. Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan
tingkat signifikan α alpha 5 dan derajat kebebasan n-2 dengan
t
hitung
yang diperoleh. Jika t
hitung
t
tabel
berarti H ditolak atau terdapat
Universitas Sumatera Utara
hubungan yang nyata signifikan terhadap resiko kebangkrutan dan sebaliknya. Dapat disimpulkan sebagai berikut:
H0 diterima jika - t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H1 diterima jika - t
tabel
t
hitung
t
tabel
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORETIS