3. Organisasi sebagai Suatu Alat dalam Mencapai Tujuan
Manusia mendirikan suatu organisasi karena adanya beberapa tujuan dari individu dan hanya akan tercapai lewat tindakan yang harus dilakukan dengan adanya
kesepakatan-kesepakatan atau adanya persetujuan bersama. Untuk melaksanakan kesepakatan tersebut maka dengan cara kerjasama akan dapat meringankan,
mengefektifkan, mengefisiensikan dan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang hendak dicapai bersama.
Gibson, et. al 1993: 3 dalam kaitannya dengan tujuan maka organisasi itu mengejar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang dapat dicapai secara lebih efisien dan
lebih efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama-sama. Organisasi merupakan suatu alat dalam mencapai tujuan dan sangat diperlukan oleh masyarakat
baik dalam bidang profit maupun jasa pelayanan. Tujuan organisasi akan tercapai bilamana tiap-tiap individu yang ada dalam organisasi sadar akan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya sehingga pada akhirnya tujuan organisasi akan tercapai.
2.2. Kinerja Organisasi
Menurut Peter Jennergren dalam Nystrom dan Starbuck 1981:43, makna dari Performance Kinerja adalah “Pelaksanaan tugas-tugas secara actual”. Sedangkan
Osborn dalam John Willey dan Sons 1980:77 menyebutnya sebagai “Tingkat pencapaian misi organisasi”. Dengan demikian dapatlah disimpulkan yang mana
performance kinerja itu merupakan “Suatu keadaan yang bisa dilihat sebagai gambaran dari hasil sejauh mana pelaksanaan tugas dapat dilakukan berikut misi
organisasi”.
Hendra Dermawan Siregar: Kinerja Pemerintah Kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Kelurahan Studi Pada Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sebelum membahas masalah kinerja organisasi, terlebih dahulu perlu di bahas tentang masalah organisasi. Organisasi merupakan suatu bentuk kerjasama sekelompok
manusia atau orang di bidang tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu Etzioni,1969. Lebih lanjut Etzioni, menjelaskan bahwa organisasi memiliki ciri-ciri:
a adanya pembagian kerja, kekuasaan dan tanggungjawab berkomunikasi, pembagian yang direncanakan untuk mempertinggi realisasi tujuan khusus, b adanya satu atau
lebih pusat kekuasaan yang mengawasi penyelenggaraan usaha-usaha bersama dalam organisasi dan pengawasan. Usaha tersebut untuk mencapai tujuan organisasi, pusat
kekuasaan ini juga harus menunjuk secara terus menerus pelaksanaan organisasi dan menata kembali strukturnya untuk meningkatkan efisiensi, c pengaturan personil
misalnya orang-orang yang bekerja secara tidak memuaskan dapat dipindahkan dan kemudian mengangkat pegawai lain untuk melaksanakan tugasnya.
Sedangkan Henry 1988 mengatakan bahwa organisasi merupakan suatu koneksitas manusia yang kompleks dan dibentuk untuk tujuan tertentu, dimana
hubungan antara anggotanya bersifat resmi impersonal, ditandai oleh aktivitas kerjasama, terintegrasi dalam lingkungan yang lebih luas, memberikan pelayanan dan
produk tertentu dan tanggungjawab kepada hubungan dengan lingkungannya. Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang kinerja organisasi,
Jackson dan Morgan 1978 mengemukakan bahwa kinerja pada umumnya menunjukkan tingkat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, yang hendak dicapai.
Rue and Byar {1981 dalam Keban, 1995} menyebutkan bahwa kinerja performance didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau “the degree of accomplishment“
atau kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan.
Hendra Dermawan Siregar: Kinerja Pemerintah Kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Kelurahan Studi Pada Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sementara itu, Atmosudirdjo 1997 mengatakan bahwa kinerja juga dapat berarti prestasi kerja, prestasi penyelenggaraan sesuatu performance, how well you do
a piece of work or activity. Faustino 1995 memberi batasan mengenai perfomansi adalah suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu - individu anggota
organisasi kepada organisasinya. Selain itu Bernadin dan Russel sebagaimana dikutip Jones 1991 lebih rinci
memberikan batasan mengenai kinerja yakni dampak yang dihasilkan dari fungsi suatu
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode waktu tertentu. Menurut Peter
Jennergen dalam Steers,1985 pengertian kinerja organisasi adalah tingkat yang menunjukan seberapa jauh pelaksanaan tugas dapat dijalankan secara aktual dan misi
organisasi tercapai. Selanjutnya Pamungkas 2000 menjelaskan bahwa kinerja adalah penampilan cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh dengan
aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian dari konsep yang ditawarkan tersebut dapat dipahami bahwa
kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.
Untuk mengetahui bagaimana kinerja sebuah organisasi banyak pendapat para pakar dengan menggunakan indikator dan konsep, seperti efektivitas, efisiensi dan juga
produktivitas untuk menentukan sejauh mana kemampuan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan. Namun konsep dan indikator yang dikemukakan selalu saja hanya
tepat digunakan bagi organisasi swasta yang berorientasi keuntungan belaka, hal ini tentunya berbeda dengan organisasi publik yang berorientasi pada pelayanan kepada
masyarakat banyak tanpa mengejar keuntungan materi. Namun orientasi untuk
Hendra Dermawan Siregar: Kinerja Pemerintah Kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Kelurahan Studi Pada Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia, 2008.
USU e-Repository © 2008
pelayanan publik bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat untuk menuju suatu pemerintahan yang good governance.
2.3. Mengukur Kinerja Organisasi