Pada bagian lain Devey 1980:181 mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menetukan bobot suatu penyelenggaraan pemerintahan oleh pemerintah
regional yaitu: 1.
Sifat dan luasnya fungsi yang dapat dijalankan, yakni bidang-bidang pemerintahan yang dapat dia kontrol, jangkauan keputusan-keputusan yang dapat dia lakukan
atau dia pengaruhi. 2.
Luasnya sumber-sumber yang tersedia untuk pemerintah regional sebanding dengan luas dan sifat tugas-tugasnya.
Pemaknaan terhadap konsep di atas dapat dianggap sebagai suatu konsekuensi dari pemberian wewenang atau tanggung jawab pemerintah atasanpusat kepada
pemerintah bawahandaerah yang diikuti pula dengan sumber pembiayaan, dan pada akhirnya disertai juga dengan pengawasan terhadap pelimpahan tanggung jawab
tersebut. Wewenang pembinaan dalam bentuk pembimbingan dan pendampingan serta
pengendalian dan pengawasan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, menjadi sangat penting guna memberikan jaminan perlindungan kepada warga negara
atau masyarakat dari kesewenang-wenangan dan ketidakadilan pemerintah daerah. Dengan demikian, warga negara yang berada di daerah merasa terlindungi dan
mempunyai pegangan serta arah yang tepat dalam melakukan aktivitasnya.
2.9. Pemerintah Kelurahan
Pemerintah Kelurahan merupakan ujuang tombak penyelenggaraan pemerintah, dikatakan ujung tombak pemerintahan karena pada kelurahan, aparatur pemerintah
Hendra Dermawan Siregar: Kinerja Pemerintah Kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Kelurahan Studi Pada Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia, 2008.
USU e-Repository © 2008
akan dapat langsung berhadapan dengan masyarakat secara nyata, hal ini lebih dijelaskan lagi dalam uraian berikut:
“Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten danatau Daerah kota dibawah Kecamatan ”UU No. 32 Tahun 2004”.
Kemudian Pemerintah Kelurahan tersebut terdiri dari kepala kelurahan dan perangkat kelurahan. Perangkat kelurahan terdiri dari Sekretariat Kelurahan dan
Kepala-Kepala Lingkungan. Kesemua aparatur Pemerintahan Kelurahan inilah yang akan melaksanakan tugas-tugas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai abdi negara, aparatur pemerintahan kelurahan harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara baik. Pelayanan masyarakat adalah kegiatan
organisasi yang dilakukan untuk mengamalkan dan mengabdikan diri kepada masyarakat The Liang Gie, 1989:365.
Dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan maka ditetapkan susunan dan tata kerja pemerintahan kelurahan yang terdiri atas:
1. Kepala Kelurahan
2. Sekretariat Kelurahan
3. Kepala-Kepala Urusan
4. Kepala Lingkungan, yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan
yang bersangkutan. Kemudian jumlah urusan sedikitnya 3 urusan:
1. Urusan pemerintahan
2. Urusan perekonomian dan pembangunan
3. Urusan keuangan dan urusan umum
Hendra Dermawan Siregar: Kinerja Pemerintah Kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Kelurahan Studi Pada Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dan sebanyak-banyaknya 5 urusan yaitu: 1.
Urusan pemerintahan 2.
Urusan perekonomian dan pembangunan 3.
Urusan kesejahteraan rakyat 4.
Urusan keuangan 5.
Urusan umum
Struktur pemerintahan kelurahan dapat dilihat pada bagan berikut:
KEPALA KELURAHAN
KEPALA LINGKUNGAN SEKRETARIAT KELURAHAN
KEPALA-KEPALA URUSAN
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan
2.10. Defenisi Konsep