LATAR BELAKANG KESIMPULAN DAN SARAN V. 1. KESIMPULAN

I.1. LATAR BELAKANG

Material keramik yang berbasis senyawa oksida seperti : Al 2 O 3 , ZrO 2 , MgO dan TiO 2 memiliki keunggulan antara lain : titik leburnya tinggi, keras, bersifat refraktori tahan suhu tinggi, kuat, dan bersifat isolator. Penggunaan keramik alumina Al 2 O 3 atau disebut corundum cukup luas sekali, misalnya seperti : komponen elektronik, mekanik, otomotif dan refraktori. Keramik Al 2 O 3 memiliki kekuatan mekanik dan kekerasan yang cukup tinggi dan memiliki titik lebur sekitar 2050 C dan koefisien ekspansi termal yang relatif tinggi sekitar 8–9 x 10 -6 C -1 , sehingga aplikasi pada kondisi dengan perubahan suhu secara mendadak akan mudah retak Sembiring,1990. Untuk mengatasi kelemahan keramik Al 2 O 3 supaya nilai koefisien ekspansi termalnya rendah perlu ditambahkan bahan yang memiliki koefisien ekspansi termalnya yang rendah, misalnya Alumina Titanat Al 2 TiO 5 yang memiliki koefisien ekspansi termal 2 x 10 -6 0 C -1 dan Cordierit 2MgO.2 Al 2 O 3 .5SiO 2 dengan koefisien ekspansi termal 3 - 4 x 10 -6 0 C -1 . Dalam penelitian ini digunakan sebagai bahan aditif yang nilai koefisien ekspansi termalnya paling rendah yaitu Alumina Titanat Al 2 TiO 5 , yang memiliki titik lebur sekitar 1860 C Sembiring,1990. Karena titik lebur Alumina Titanat Al 2 TiO 5 lebih rendah dari Al 2 O 3 , maka diharapkan proses sintering dari keramik alumina Al 2 O 3 dengan penambahan Al 2 TiO 5 akan berlangsung lebih cepat dan terjadi pada suhu yang lebih rendah. Sedangkan suhu sintering dari keramik alumina murni berlangsung pada suhu relatif tinggi yaitu sekitar 1700 – 1800 C atau sekitar 80 – 90 dari titik lebur alumina Sembiring,1990. Ahamad Faisal : Pengaruh Penambahan Al2TiO5 Pada Pembuatan Keramik Al2O3 Terhadap Sifat Fisis Dan Mikrostrukturnya, 2007 USU e-Repository © 2008 Keramik Al 2 O 3 dengan aditif alumina titanat Al 2 TiO 5 sangat cocok untuk pemakaian pada suhu tinggi, misalnya sebagai keramik refraktori yaitu dapat digunakan sebagai pelapis tungku pembakaran atau kiln furniture, komponen otomotif pelapis silinder ruang bakar, penyalur gas buangmanifold dan piranti optikpenyangga piranti optik Sembiring,1990.

I.2. PERUMUSAN MASALAH