Misalnya proses pembuatan keramik tradisional memiliki parameter yang berbeda dengan pembuatan keramik teknik. Karena pada keramik tradisional hanya memerlukan bahan
baku alam dengan kemurnian yang tidak perlu tinggi, sedangkan untuk pembuatan keramik teknik diperlukan bahan baku dengan kemurnian tinggi serta terkontrol agar
diperoleh sifat-sifat bahan yang diinginkan sesuai dengan aplikasinya.
II.6.1. Preparasi Serbuk Keramik
Pada proses preparasi serbuk beberapa faktor yang menentukan sifat produk keramik adalah : kemurnian bahan, homogenitas, dan kehalusan serbuk. Teknik preparasi serbuk
keramik dapat dikelompokan tiga macam Reed 1988: a. Teknik Konvensional
Metode ini merupakan pencampuran padat-padatan solid-solid mixing yang umumnya digunakan pada industri-industri keramik. Proses penghalusan dan
homogenisasi dilakukan dalam satu tahapan dengan menggunakan alat penggiling yaitu ball mill. Waktu penggelingan banyak berpengaruh terhadap tingkat
homogenitas dan kehalusan serbuk Reed 1988. b. Teknik Kimia Basah Larutan
Proses ini dilakukan melalui percampuran dalam bentuk larutan, sehingga akan diperoleh tingkat homogenitas yang lebih tinggi. Metode ini dapat dikelompokan
menjadi dua yaitu Reed 1988 : metode desolvent dan metode presipitasi. Metode desolvent dilakukan dengan cara mencampurkan beberapa sistem larutan
kemudian diubah menjadi serbuk dengan cara pelepasan bahan pelarutnya solvent secara fisika yaitu melalui pemanasanpendinginan secara cepat supaya
tidak terjadi proses separasi kation-kationnya. Contoh dari metode ini antara lain :
Ahamad Faisal : Pengaruh Penambahan Al2TiO5 Pada Pembuatan Keramik Al2O3 Terhadap Sifat Fisis Dan Mikrostrukturnya, 2007 USU e-Repository © 2008
freeze drying, liquid drying dan spray drying Mazdiyasni,1982. Metode presipitasi adalah proses pemisahan bahan terlarut solute dari larutan dengan
cara pengendapan. Untuk mengubah endapan menjadi serbuk dilakukan proses pemanasan atau kalsinasi. Contoh dari metode ini antara lain : coopresipitasi, sol
gel Reynen 1986. c .Teknik Preparasi Dalam Fasa Gas
Cara ini dilakukan untuk mendapatkan serbuk dengan kemurnian yang sangat tinggi dan kehalusan sampai orde nano meter. Ada dua cara yaitu : precipitation
vapour deposition PVD dan chemical vapour deposition CVD Reynen 1986.
II.6.2. Proses Pembentukan Keramik
Ada beberapa cara proses pembentukan keramik tergantung bentuk dan ukuran yang dikehendaki yaitu Franklin 1976 :
a. Proses Pembentukan Dengan Tekan Die Pressing Metode ini cocok dilakukan untuk membuat bentuk yang sederhana dan tebal.
Pada proses ini ditambahkan bahan pembantu misalnya : bahan perekat cellulose, polyvinil alkohol dan bahan pelumas asam sterat. Proses cetak tekan ada dua
macam yaitu : dengan tekanan biasa yang arah tekanannya satu arah dan dengan cara isostatik pres yang arah tekanannya kesegala arah. Skema proses pencetakan
keramik dengan kedua cara tersebut ditunjukkan pada Gambar II.6 dan Gambar II.7.
Ahamad Faisal : Pengaruh Penambahan Al2TiO5 Pada Pembuatan Keramik Al2O3 Terhadap Sifat Fisis Dan Mikrostrukturnya, 2007 USU e-Repository © 2008
Gambar II.6. Skema pembentukan dengan cara tekan satu arah Reed 1988.
Gambar II.7. Skema pembentukan dengan cara isostatik pres Franklin 1976. b. Proses Pembentukan Dengan Ekstrusi.
Cara ini dilakukan untuk bahan yang memiliki plastisitas tinggi, biasanya untuk membuat produk dalam bentuk pipa, bata berlubang dan filter honeycomb. Untuk
Ahamad Faisal : Pengaruh Penambahan Al2TiO5 Pada Pembuatan Keramik Al2O3 Terhadap Sifat Fisis Dan Mikrostrukturnya, 2007 USU e-Repository © 2008
bahan yang tidak plastis perlu ditambahkan bahan tambahan yaitu plastisizing agent. Model mesin ektrusi ditunjukkan pada Gambar II.8.
Gambar II.8. Model mesin ekstrusi Reed,1988. c. Proses Pembentukan Dengan Cara Cor.
Cara ini digunakan untuk membentuk produk-produk keramik yang memiliki bentuk yang rumit. Pencetakan dengan cara ini harus disediakan massa tuang
dalam bentuk suspensi dengan kekentalan dan kandungan padatan yang tertentu, agar dapat dengan mudah dituangkan pada cetakan yang terbuat dari gips plaster
of Paris. Sifat rheologi massa tuang sangat menentukan hasil cetakannya. Skema proses pencetakan dengan cara slip casting ditunjukkan pada Gambar II.9.
Gambar II.9. Skema proses pembentukan keramik dengan slip casting Reed,1988
Ahamad Faisal : Pengaruh Penambahan Al2TiO5 Pada Pembuatan Keramik Al2O3 Terhadap Sifat Fisis Dan Mikrostrukturnya, 2007 USU e-Repository © 2008
II.6.3. Proses Pembakaran Sintering