3.7. Bahan dan Cara kerja
3.7.1. Bahan : 1. Spuit
dispossible syringe
®
Terumo 1 ml. 2. Timbangan Digital
®
Camry tipe EB 6571 dengan akurasi 0,1 kg. 3. Meteran untuk mengukur tinggi badan.
4. Termometer digital dengan akurasi 0,5 C.
5. Blood analyzer
®
iStaat. 6. Dextrosa 40
®
Otsuka. 7. Air putih
®
Aqua. 8. Treadmil
®
series 2000 treadmil, Marquet Medical System Inc. 3.7.2. Cara kerja
:
1. Subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah murid laki-laki yang berumur 14-16 tahun dengan nilai indeks massa
tubuh 16-20. 2. Data dasar anak dicatat dalam satu lembar isian lampiran 2.
Berat Badan BB diukur dengan menggunakan timbangan merek Camry
® tipe EB6571 model digital dengan akurasi 0,1 kg. Berat badan diukur dengan anak berpakaian seragam sekolah tanpa
alas kaki. Tinggi Badan TB diukur dengan Stature meter diletakkan pada dinding secara vertikal dengan akurasi 0,1 cm.
3. Sesudah itu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara fisis diagnostik, untuk menentukan anak dalam keadaan sehat dan
mampu melakukan latihan fisik yang akan diikuti.
Rosmayanti Syafriani Siregar : Pengaruh Pemberian Minuman Berkabohidrat Terhadap Denyut Jantung Selama…, 2007 USU e-Repository © 2008
4. Kemudian secara acak sederhana dengan mengambil kode tertutup dalam kotak, subyek dibagi dalam 2 kelompok yaitu
kelompok minuman berkarbohidrat dan plasebo dengan jumlah masing-masing kelompok 20 orang.
5. Sebelum diberi minum dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 0,5 cc dengan bantuan spuit kemudian dimasukkan ke
dalam alat i-staat
analyzer untuk pemeriksaan gula darah.
6. Kelompok I minum dextrosa 40 dengan dosis 1grkg BB, dan kemudian ditambahkan dengan air mineral sehingga volumenya
menjadi 400 cc dan diminum 30 menit sebelum latihan fisik sedangkan kelompok II diberikan minum air mineral sebanyak
400 cc
Gambar 4. skema pencampuran minuman berkarbohidrat
dextrosa 40 1grkg BB
air mineral minuman berkarbohidrat
400 cc
7. Uji latihan fisik dilakukan dengan menggunakan Treadmill
Series 2000 treadmill, Marquet Medical System Inc
dan memakai protokol Bruce,yaitu:
1 Latihan pemanasan berupa latihan dengan berjalan di treadmill
selama 2 menit. 2 Latihan pada tahap I dengan kecepatan 1,73 mil jam dan
dengan kemiringan 10 ° dan selama 3 menit.
Rosmayanti Syafriani Siregar : Pengaruh Pemberian Minuman Berkabohidrat Terhadap Denyut Jantung Selama…, 2007 USU e-Repository © 2008
3 Latihan tahap II dengan kecepatan ditambah menjadi 2,5 mil jam dan dengan kemiringan 12
° 4 Latihan pemulihan dengan berjalan diatas
treadmill dengan
kecepatan dan kemiringan yang diturunkan kembali. Tes latihan fisik dengan
treadmill berlangsung di bawah
bimbingan dan pemantauan oleh seorang tenaga terlatih. 8. Selama latihan fisik dilakukan suhu ruangan dipertahankan
antara 22 sampai 24 °C.
9. Pemantauan dan perekaman denyut jantung dilakukan dengan alat EKG merek Cardiosys
®
, diukur denyut jantung pada saat istirahat yaitu denyut jantung yang diukur sebelum latihan fisik
dimulai dalam kondisi istirahat tenang, denyut jantung puncak latihan yaitu denyut jantung diukur pada akhir tahap 2, denyut
jantung fase pemulihan dicatat pada saat akhir latihan pemulihan selesai dilakukan. Pemasangan alat, pengoperasian alat serta
perekaman hasil EKG dilakukan oleh seorang operator yang dibantu oleh asisten penelitian yang terlatih tanpa mengetahui
perlakuan yang diberikan sebelumnya pada subyek. 10. Setelah selesai melakukan latihan fisik dalam keadaan duduk
dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah adrandom kembali.
Rosmayanti Syafriani Siregar : Pengaruh Pemberian Minuman Berkabohidrat Terhadap Denyut Jantung Selama…, 2007 USU e-Repository © 2008
3.8. Definisi Operasional