Konsep Kebijakan Media Massa
21 b.
Jarak dekat jauhnya peristiwa dari khalayak pembaca, pendengar, penonton
c. Penting tidaknya orangfigur yang diberitakan
d. Keluarbiasaan peristiwa
e. Akibat yang mungkin ditimbulkan berita itu
f. Konflik dalam peristiwa
g. Perilaku seks
h. Kemajuan-kemajuan yang diberitakan
i. Emosi yang ditimbulkan oleh peristiwa
j. Humor yang terkandung dalam peristiwa
8
Berita televisi senantiasa mengandung dua unsur, yaitu gambar dan narasi. Namun demikian, kekuatan berita televisi terletak pada gambar.
Narasi bersifat mendukung atau menjelaskan gambar. Jangan menuliskan narasi secara persis sama dengan gambar, jangan menuliskan narasi yang
tidak ada gambarnya. Jika harus menuliskan narasi yang tak ada gambarnya, tulislah narasi atau itu pada lead.
Meski kekuatan berita televisi ada pada gambar, seorang jurnalis tidak boleh mengabaikan narasi. Banyak gambar yang membutuhkan
narasi untuk menjelaskannya. Karena itu, jangan anggap enteng menulis narasi. Confusius berkata, “Easy writing, hard listening. Hard writing,
easy listening.” Jika seorang jurnalis menulis narasi berita televisi secara “asal-asalan”, pemirsa akan sulit mendengar atau mencernanya.
Sebaliknya, jika sorang jurnalis sunguh-sungguh ketika menulis narasi,
8
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.h.55
22 pemirsa akan lebih mudah mendengar, mencerna atau memahaminya.
Dengan begitu, berita televisi merupakan perpaduan antara gambar dan narasi. Namun, dalam memadukan keduanya, narasi harus mengikuti atau
berdasarkan pada gambar, inilah yang disebut write to pictures.Agar dapat menerapkan prinsip write to pictures, seorang jurnalis harus mem preview
gambar sebelum menulis berita televisi.
9
Semua berita adalah informasi, tetapi tidak semua informasi adalah berita, karena berita adalah informasi yang mengandung nilai berita yang
telah diolah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada ilmu jurnalistik, dan yang sudah disajikan kepada khlayak melalui media massa periodik,
baik cetak maupun elektronik. Realitas di tengah masyarakat, seperti peristiwa, pendapat, masalah
hangat, dan masalah unik akan menghasilkan fakta, dan hanya uraian fakta yang mengandung nilai berita serta yang sudah disajikan melalui media
massa periodik yang dapat disebut sebagai berita.
10
Masyarakat banyak sekali menerima informasi setiap hari, misalnya: tetangga saya akan hajatan minggu depan, saudara saya masuk
rumah sakit, para pekerja memperbaiki jalan yang rusak parah di lingkungan saya dan seterusnya. Namun apakah semua informasi tersebut
adalah berita yang dapat disiarkan media massa. Dalam hal ini berita adalah informasi tetapi tidak semua informasi adalah berita. Lantas
informasi seperti apa yang dapat dijadikan berita. Masyarakat dapat mendefinisikan bahwa berita adalah informasi yang penting dan atau
9
Usman Ks, Television News Reporting Writing,Penerbit Ghalia Indonesia, 2009.h.45
10
J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, PT.Pustaka Utama Grafiti, 1996.h.27