Analisa Kadar Air Analisa Analisa Uji Kalor

24 3.3

3.5.4 Analisa

Fixed Carbon Persentase fixed carbon dihitung dengan pengurangan jumlah PVM, PAC dan PMC dari 100 seperti pada Persamaan 3.4 [6] 3.4

3.5.5 Analisa Uji Kalor

1. Sampel briket ditimbang 0,3 gram pada cawan 2. Kawat penyala pada Oxsigen Bomb Calorimeter digulung dan dipasang pada tangkai penyala 3. Cawan ditempatkan pada ujung tangkai penyala 4. Alar Bomb ditutup 5. Oksigen diisikan ke dalam alat dengan tekanan 30 bar 6. Dipasang alat Bomb ke dalam kalorimeter 7. Dimasukkan air pendingin 1250 ml 8. Ditutup kalorimeter 9. Diaduk air pendingin selama 5 menit 10. Dicatat temperatur air pendingin T 1 11. Dihidupkan penyalaan 12. Air pendingin diaduk terus menerus selama 5 menit 13. Dicatat temperatur air pendingin T 2 14. Pengaduk dimatikan. 15. Nilai kalor dihitung seperti Persamaan 3.5 Nilai kalor = T 2 -T 1 – 0,05 × Cv × 0,24 3.5 Dimana: T 1 = suhu air mula-mula ˚C T 2 = suhu setelah pembakaram ˚C 0,05 = suhu akibat kenaikan panas pada kawat Cv = Berat jenis kalorimeter = 73529,6 kJkg 0,24 = konstanta 1 J = 0,24 kal 25 3.5.6 Analisa Uji Tekan [56] 1. Sampel diletakkan di antara dua plat 2. Diatur plat pada kecepatan 2 x 10 -4 ms 3. Ditekan hingga struktur sampel hancur. 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS KUALITAS BRIKET

Briket merupakan salah satu sumber energi alternatif yang penting. Namun sebelum digunakan, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui kualitas briket yang dihasilkan. Analisa kualitas briket yang dihasilkan adalah terhadap kadar air, kadar senyawa volatil, kadar abu, kandungan fixed carbon serta nilai kalor briket.

4.1.1 Analisis Kadar Air

Pada bagian ini, akan dibahas pengaruh konsentrasi perekat, tekanan pengempaan, dan proses pengarangan terhadap kadar air briket. Konsentrasi perekat yang digunakan adalah 10, 12,5, 15, dan 20 dengan tekanan pengempaan 85 kgcm 2 dan 105 kgcm 2 . Proses pengarangan dilakukan dengan dua proses yaitu proses pengarangan 1 dan proses pengarangan 2. Proses pengarangan 1 dilakukan dengan mengarangkan masing-masing bahan baku yaitu sekam padi dan ketaman kayu pada cawan yang berbeda dan setelah menjadi arang kedua bahan baku tersebut dicampur. Sedangkan proses pengarangan 2 dilakukan dengan mencampurkan kedua bahan baku yaitu sekam padi dan ketaman kayu terlebih dahulu kemudian diarangkan pada cawan yang sama. 4.1.1.1 Analisis Pengaruh Konsentrasi Perekat terhadap Kadar Air Pengaruh konsentrasi perekat terhadap kadar air dapat dilihat pada Gambar 4.1. Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa kadar air briket pada masing-masing perlakuan mengalami kenaikan dan penurunan seiring dengan penambahan konsentrasi perekat. Meskipun demikian, pada beberapa titik dihasilkan penurunan kadar air briket seiring penambahan konsentrasi perekat. Kadar air briket tertinggi mencapai angka 13 yaitu pada briket dengan perlakuan PP2, TP=105 kgcm 2 dan konsentrasi perekat 20. Secara umum, briket dengan perlakuan PP2 dan TP=105 kgcm 2 rata-rata memiliki kandungan air yang besar dibandingkan dengan sampel lainnya.