BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Manajemen Stratejik
Dalam merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka manajemen harus dapat berpikir stratejik, agar resiko usaha yang timbul dapat
ditekan seminimal mungkin. Dirgantoro 2001: 3 membagi elemen dari berpikir stratejik menjadi dua elemen generik yaitu: 1. Considerable factors, 2 Strategi.
Considerable factors adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan atau menjadi masukan bagi proses berpikir yang biasanya merupakan hal-hal yang baik secara
langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh bagi proses berpikir. Sementara menurut Dess Lumpkin dalam Kuncoro 2005: 7 menyatakan bahwa
terdapat dua elemen utama yang merupakan jantung Manajemen Stratejik, yaitu: 1.
Manajemen stratejik memerlukan tiga proses yang berkelanjutan, yaitu: 1 Analisis. Manajemen Stratejik menitik beratkan pada analisis hierarki
tujuan stratejik Visi, Misi dan Sasaran stratejik, bersamaan dengan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi, 2 Keputusan. Menjawab dua
pertanyaan dasar: Dalam industri apa seharusnya perusahaan bersaing? Bagaimana seharusnya perusahaan berkompetisi dalam industri tersebut?.
3 Aksi. Perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk
Suhaini M Aslamayani : Pengaruh Penerapan Kebijakan Pembayaran Tagihan Gas Terhadap Ketaatan Pelanggan Dalam Membayar Tagihan Gas Tepat Waktu Pada PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Distrik Medan, 2009
USU Repository © 2008
mengimplementasikan strategi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dan mendisain organisasi agar
strategi yang dipilih menjadi sebuah kenyataan. 2.
Inti dari Manajemen Stratejik adalah mempelajari mengapa perusahaan mampu mempunyai kinerja yang mengungguli perusahaan yang lainnya. Hal
ini berarti menitik beratkan pada dua pertanyaan utama yaitu: pertama, bagaimana perusahaan harus bersaing dalam rangka menciptakan
keunggulan kompetitif di pasar? Kedua, bagaimana caranya mempertahankan sebuah keuntungan kompetitif yang berkesinambungan,
dan bukan hanya bersifat temporer. Dengan kata lain bagaimana perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di pasar yang tidak hanya unik
dan bernilai tapi juga sulit ditiru oleh pesaing. Sementara Strategi, banyak yang telah mendefinisikan. Dari beberapa survei
yang pernah dilakukan terhadap para CEO dan VP Corporate Planning beberapa perusahaan, maka diperoleh beberapa kesimpulan umum tentang pengertian strategi.
Kelompok pertama menyatakan bahwa Strategi adalah filosofi dari perusahaan, kelompok kedua menyatakan bahwa strategi adalah mission statement, Kelompok
ketiga mendefinisikan strategi sebagai statement yang spesifik tentang competitive advantage atau keunggulan bersaing, dan Kelompok yang keempat yang mengartikan
strategi sebagai gabungan dari ketiga kelompok di atas.
Suhaini M Aslamayani : Pengaruh Penerapan Kebijakan Pembayaran Tagihan Gas Terhadap Ketaatan Pelanggan Dalam Membayar Tagihan Gas Tepat Waktu Pada PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Distrik Medan, 2009
USU Repository © 2008
Sebenarnya, kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: kepemimpinan dan ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudian
berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam angka mengelola para tentara bagaimana melakukan mobilisasi pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana
mengkoordinasikan komando yang jelas, dan lain sebagainya. Cara berpikir stratejik yang terjadi pada intensitas dan tingkat kompleksitas
yang semakin besar yang kemudian memunculkan suatu kebutuhan akan adanya suatu pola atau model yang lebih terstruktur dan sistematis yang akan membantu para
pembuat keputusan Decission Maker untuk secara lebih sederhana dapat memandang dan menganalisis permasalahan serta merumuskan suatu strategi yang
paling applicable dan mampu memberikan hasil yang terbaik.
II.2. Hubungan Konsumen Customer Relationship