Sejarah dan Perkembangan KPP Pratama Jakarta Kramat Jati

51 BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati

1. Sejarah dan Perkembangan KPP Pratama Jakarta Kramat Jati

Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Jakarta Kramat Jati semula bernama Kantor Inspeksi Pajak Timur Dua, kemudian pada tahun 1992 dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI melalui pemecahan wilayah kerja, berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kramat Jati. Pada tanggal 26 Juni 2007 dengan adanya pelaksanaan Sistem Administrasi Perpajakan Modern SAPM, KPP Jakarta Kramat Jati dipecah menjadi dua yaitu KPP Pratama Jakarta Kramat Jati dan KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo, dengan saat mulai operasi tanggal 3 Oktober 2007. Perlu diketahui dengan adanya SAPM, kantor-kantor pajak seperti KPP, Karikpa, KP PBB telah dilebur menjadi satu sehingga berubah nama menjadi KPP Pratama, oleh sebab itu KPP Jakarta Kramat Jati berubah nama menjadi KPP Pratama Jakarta Kramat Jati. KPP Pratama Jakarta Kramat Jati ini beralamat di Jalan Dewi Sartika Nomor 189 A Jakarta Timur dengan luas kerja mencapai 30, 19 ha dan wilayah kerjanya meliputi 2 dua kecamatan yaitu Kecamatan Kramat Jati dan Kecamatan Makasar, dengan jumlah kelurahan dari kedua kecamatan tersebut sebanyak 12 kelurahan. Wajib Pajak WP yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kramat Jati saat ini per 31 April 2008 berjumlah 33.436 Wajib Pajak Orang Pribadi dan 8.322 Wajib Pajak Badan dengan rencana penerimaan pajak sebesar Rp 94.236 340.520. Kegiatan usaha para Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kramat Jati sebagian besar bergerak dalam perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat perbelanjaan, industri jasa pengangkutan dan komunikasi, dan pertanian. Adapun fiskal luar negeri dialihkan pengawasannya pada KPP Madya Jakarta Timur mulai bulan April 2007. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati saat ini adalah Ir. Kartiwa MBA dengan sumber daya manusia yang dimiliki Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati saat ini per 31 April 2008 berjumlah 106 orang pegawai, dengan penggolongan sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati No. Jenis Kelamin Jumlah Orang 1 Perempuan 41 2 Laki-laki 65 Total 106 52 53 Tabel 4.2 Jumlah Karyawan Berdasarkan Urutan Jabatan No. Urutan Jabatan Jumlah Orang 1 Eselon III Kepala Kantor 1 2 Eselon IV Kepala Seksi 10 3 Account Representative AR 18 4 Fungsional Pemeriksaan 7 5 Fungsional Penilai PB 1 6 Pelaksana 69 Total 106 Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati mempunyai tugas, antara lain: 1. Menggali potensi dan mengamankan penerimaan pajak yang ditugaskan oleh Kantor Wilayah sebagai atasannya. 2. Memberikan pelayanan dan penyuluhan perpajakan kepada masyarakat Wajib Pajak dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli pajak. 54

2. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati dan Uraian Tugas.

Dokumen yang terkait

Beberapa Kendala Dalam Pemungutan Dan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota)

2 85 64

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Sistem Perhitungan dan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Tahun 2011

2 67 78

Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada KPP Pratama Medan Petisah

19 91 96

Sistem Pemotongan dan Perhitungan PPh Pasal 21 atas Gaji PNS Pada KPP Pratama Medan Polonia

4 86 87

Pengaruh Pemeriksaan PPh Pasal 25/29 Badan Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan

3 82 72

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, KEPATUHAN WAJIB PAJAK, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25 BADAN PADA KPP PRATAMA MALANG SELATAN TAHUN 2011- 2013

1 29 21

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN PPH 25 WAJIB PAJAK BADAN (Studi Pada KPP Pratama BUkittinggi).

1 2 6

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25/29 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR.

0 0 24

PENGARUH PENERAPAN SISTEM SELF ASSESSMENT TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PPH PASAL 25 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA MANADO | Misman | JURNAL BERKALA ILMIAH EFISIENSI 14189 28333 1 SM

0 1 13