Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi lain Umar, 2003:30.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulisan dilakukan peneliti di berbagai tempat yang mendukung studi kepustakaan. Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian N o Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan judul 2 Penyetujuan judul 3 Penulisan proposal 4 Bimbingan skripsi 5 Penyelesaia n proposal 6 Penulisan Skripsi 7 Penyelesaia n skripsi

3.3. Batasan Operasional

Dengan dasar pertimbangan efisiensi, waktu, serta pengetahuan peneliti, maka peneliti melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yang diantaranya: 1. Penelitian dilakukan terbatas hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Penelitian dibatasi hanya selama 3 tahun yaitu dari tahun 2009-2011.

3.4. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini diukur dengan dividend payout ratio DPR. Dividend payout ratio merupakan perbandingan antara dividend per share dengan earnings per share. DPR menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Rumus dividend payout ratio sebagai berikut Erich A. Helfert,1995:70: DPR = �������� ��� ����� ������� ��� �����

3.4.2. Variabel Independen

Variabel bebas independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Free Cash Flow, Return on Assets ROA, Debt to Equity Ratio DER, Firm Size, dan Growth Potential yang dijelaskan di bawah ini: 1. Free Cash Flow FCF Menurut Kieso et al, 2002 : 219, free cash flow adalah: “free cash flow sebagai jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasury,atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.” Konsep free cash flow merupakan perluasan dari konsep biaya keagenan di dalam struktur modal. Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah 2004 konsep free cash flow memberikan kontribusi penting bagi literatur keuangan dan teori organisasi dengan mengajukan free cash flow hypothesis yaitu ketika manajer tidak ingin mendistribusikan kas yang dimiliki perusahaan kepada pemegang saham. Rasio untuk menghitung Free Cash Flow berdasarkan International Financial Reporting Standards IFRS 2005: 47 adalah sebagai berikut: FCF = Cash Flow from Operation – Capital Expenditure 2. Return on Assets ROA Return On Total Assets ROA adalah angka yang menunjukkan berapa besar relative laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva Mandala , 2004:152. Return on Assets diukur dari laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap total assetnya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas perusahaan. ROA merupakan salah satu ukuran profitabilitas perusahaan yang mana merupakan ukuran efektivitas perusahan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakanmemanfaatkan aktiva tetap untuk kegiatan operasi. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus Sartono, 2001 : 122 ROA = �������� ����� ��� ����� ������ 3. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibayar oleh hutang, dimana semakin tinggi ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan, rasio ini dihitung dengan rumus Sartono, 2001: 66 : DER = ����� ���� ������ 4. Firm Size Ukuran perusahaan firm size dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya equity, nilai perusahaan, ataupun total aktiva total assets dari suatu perusahaan Bambang Riyanto, 2001. Variabel firm size menjelaskan bahwa suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru atau yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses kepasar modal. Kemudahan akses perusahaan besar yang mapan ke pasar modal berarti perusahaan tersebut memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu miliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Firm size ukuran perusahaan diwakili oleh log natural dari total assets Ali et al, 1993 dalam Sutrisno, 2001. 5. Growth Potential Growth potential potensi pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk bertumbuh. Tingkat pertumbuhan perusahaan yang semakin cepat, maka makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan perusahaan tersebut. Indikator dari atribut pertumbuhan, digunakan tingkat pertumbuhan yang diatur pada setiap tahun dalam total asset Chang dan Rhee, 1990 dalam Sutrisno, 2001 : 5 yaitu : GP = �� � −�� �−� �� �−� Dimana : GP : Growth Potential TA : Total Assets tahun t TA : Total Assets tahun t-1

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sangadji dan Sopiah 2010 : 185, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Menurut Erlina 2011 : 81, “Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Dengan demikian sampel lebih kecil dari populasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Berdasarkan populasi yang sudah ditentukan terdapat 131 perusahaan manufaktur. Pengambilan sampel diambil dengan metode purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif. Dalam penelitian ini, adapun sampel yang diambil harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Kriteria - kriteria yang ditetapkan peneliti dalam pengambilan sampel penelitian ini mencakup: 1. Sampel merupakan perusahaan manufaktur yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. 2. Perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan selama periode tahun 2009-2011. 3. Perusahaan tersebut telah membayar deviden selama periode tahun 2009- 2011. Berdasarkan tiga kriteria tersebut maka sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 sampel dari total 131 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Perusahaan Manufaktur sebagai Objek Peneltian No Kode Nama Perusahaan Sampel 1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk . 2 ARNA Arawana Citra Mulia Tbk 3 ASII Astra Internasional Tbk. 4 AUTO Astra Auto Part Tbk. 5 BRAM Indo Kordsa Tbk. 6 CPIN Charoen Pokhphan Indonesia Tbk. 7 DLTA Delta Jakarta Tbk. 8 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 9 EKAD Ekadharma Internasional Tbk. 10 FSAW Fajar Surya Wisesa Tbk. 11 GDYR GoodYear Indonesia Tbk. 12 GGRM Gudang Garam Tbk. 13 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 14 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 15 INDF Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Prakarsa. Tbk. 17 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. 18 KAEF Kimia Farma Tbk. 19 KLBF Kalbe Farma Tbk. 20 LION Lion Metal Works Tbk. 21 LMSH Lionmesh Prima Tbk. 22 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk. 23 MRAT Mustika Ratu Tbk. 24 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 25 SCCO Supreme Cable Manufacturing anf Commerce Tbk. 26 SMGR Semen Gresik Tbk . 27 SMSM Selamat Sempurna Tbk. 28 TBMS Tembaga Mulia Seamanan Tbk. 29 TCID Mandom Indonesia Tbk. 30 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 31 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber : www.idx.co.id

3.5. Jenis Data