Metodologi Penelitian Tinjauan Pustaka

6 Berikut diberikan tinjauan pustaka tentang analisis faktor konfirmatori untuk penelitian yang berkaitan dengan masalah di atas.

1.7.1 Pengertian Analisis Faktor Konfirmatori

Analisis faktor konfirmatori merupakan salah satu metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun sesuai dengan yang dihipotesiskan. Dalam analisis faktor konfirmatori, Model yang dihipotesiskan terdiri dari satu atau lebih peubah laten, yang diukur oleh satu atau lebih peubah indikator.Peubah laten adalah peubah yang tidak dapat dibentuk dan dibangun secara langsung dan memerlukan peubah indikator untuk mengukurnya sedangkan peubah indikator adalah peubah yang dapat diamati dan diukur secara langsung.

1.7.2 Analisis Faktor Konfirmatori

Analisis Faktor Konfirmatori merupakansalah satu metode analisis multivariatyang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yangdibangun sesuai dengan yang dihipotesiskan. Dalam Analisis Faktor Konfirmatori,peubah laten dianggap sebagai peubah penyebab peubah bebas yang mendasari peubah-peubah indikator Ghozali, 2008. Peubah-peubah terdiri dari peubah-peubah yang dapat diamati atau diukur langsung disebut peubah manifest dan peubah-peubah yang tidak dapat diukur secara langsung disebut peubah laten latent variable. Peubah laten tidak dapat diukur secara langsung tetapi dapat dibentuk dan dibangun oleh peubah-peubah lain yang dapat diukur. Peubah-peubah yang digunakan untuk membangun peubah laten disebut peubah indikator.Model umum analisis faktor konfirmatori menurut Hair et. al. 1998 sebagai berikut : �̅ = Xξ + δ Dengan: �̅ = merupakan vector untuk peubah-peubah indikator berukuran q x 1 X = merupakan matriks untuk faktor loading atau koefisien yang menunjukan hubungan x dengan ξ berukuran q x n 7 ξ ksi = merupakan vektor untuk peubah–peubah latenberukuran n x 1 δ = vektor bagi galat pengukuran berukuran q x 1 BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Faktor-faktor Anak Putus Sekolah

Putus sekolah adalah kondisi siswa memutuskan aktivitas pembelajaran di sekolah. Dalam penelitian ini, siswa adalah peserta pendidikan dasar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Faktor putus sekolah memiliki enamfaktor penyebab pada jenjang pendidikan dasar yaitu faktor ekonomi, minat untuk bersekolah rendah, perhatian orang tua yang kurang, fasilitas belajar yang kurang mendukung, faktor budaya dan lokasi atau letak sekolah Prihatin, 2011.

2.1.1 Faktor Ekonomi

Faktor ekonomimerupakan faktor pertama penyebab anakputus sekolah. Ketidakmampuan keluargaanak yang putus sekolah untuk membiayai segala prosesyang dibutuhkan selama menempuhpendidikan atau sekolah dalam satu jenjangtertentu, walaupun pemerintah telahmencanangkan Program Pendidikan Gratisdua belas tahun, namun belum berimplikasisecara maksimal terhadap penurunanjumlah anak putus sekolah.

2.1.2 Perhatian Orang TuaWali

Faktor kurangperhatian orang tuawali merupakan faktorkedua. Rendahnya perhatian orang tuaterhadap anak dapat disebabkan karenakondisi ekonomi keluarga atau rendahnyapendapatan orang tua si anak sehinggaperhatian orang tua lebih banyak 8 tercurahpada upaya untuk memenuhi kebutuhankeluarga. Persentase anak yang tidak danputus sekolah karena rendahnya kurangnyaperhatian orang tua.

2.1.3 Fasilitas Pembelajaran

Fasilitaspembelajaran yang kurang memadaimerupakan faktor ketiga. fasilitas belajaryang tersedia di sekolah, misalnyaperangkat alat, bahan, dan mediapembelajaran yang kurang memadai, bukupelajaran kurang memadai, dansebagainya. Kebutuhan dan fasilitas belajaryang dibutuhkan siswa tidak dapat dipenuhisiswa dapat menyebabkan turunnya minatanak yang pada akhirnya menyebabkanputus sekolah.

2.1.4 Minat Sekolah

Minat anak untuksekolah merupakan faktor keempat.Rendahnya minat anak dapat disebabkanoleh perhatian orang tua yang kurang,jarak antara tempat tinggal anak dengansekolah yang jauh, fasilitas belajar yangkurang, dan pengaruh lingkungansekitarnya. Minat yang kurang dapatdisebabkan oleh pengaruh lingkunganmisalnya tingkat pendidikan masyarakatrendah yang diikuti oleh rendahnyakesadaran tentang pentingnya pendidikan.Ketidakmampuan ekonomi keluarga dalammenopang biaya pendidikan yangberdampak terhadap masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan baik dalam pergaulandengan teman sekolahnya selain itu adalah peranan lingkungan.

2.1.5 Budaya

Budaya merupakanfaktor kelima yang terkait dengankebiasaan masyarakat di sekitarnya.Rendahnya kesadaran orang tua ataumasyarakat akan pentingnya pendidikan.Perilaku masyarakat pedesaan dalammenyekolahkan anaknya lebih banyakdipengaruhi faktor lingkungan. Merekaberanggapan tanpa bersekolahpun anak- anakmereka dapat hidup layak sepertianak lainnya yang bersekolah, oleh karenadi desa jumlah anak yang bersekolah lebihbanyak dan mereka dapat hidup layakmaka kondisi