Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

13 1. Ukuran Sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan CFA adalah minimum berjumlah 50, selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi.Oleh karena itu, apabilamengembangkan model dengan 8 parameter maka minimum digunakan 77 sampelHair et al., 1998. 2.Normalitas dan Linieritas Sebaran data harus dianalisisuntuk melihat apakah asumsi normalitasterpenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut dengan pemodelan CFA. Normalitas dapat diuji dengan melihar gambar histogram data atau dapat diuji dengan model statistik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji skewness yang menunjukkan bahwa hampir seluruh variabel normal pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5. Hal ini terlihat pada nilai CR dari skewness yang berada di bawah ± 2,58. Nilai mutivariat pada uji normalitas adalah koefisien kurtosis multivariate, apabila hasil yang diperoleh masih di bawah nilai batas ± 2,58, ini berarti bahwa ada data yang digunakan berdistribusi multivariat normal. 3. Angka Ekstrim Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. 4.Multikolonearitas Multicollinearity Multikollinearitas adalah suatu kondisi, dimana terdapat hubungan korelasi yang tinggi antar sebagian atau seluruh variabel independen dalam suatu regresi berganda. Multicollinearity dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarian yang sangat kecil memberi indikasi adanya problem multicollinearity. Setelah asumsi-asumsi CFA terpenuhi maka dilakukan kelayakan model. Untuk menguji kelayakan model yang dikembangkan dalam model persamaan struktural ini, maka akan digunakan beberapa indeks kelayakan model. Adapun kriteria tersebut adalah: 1. Derajat kebebasan Degree of Freedom harus positif 2. χ2 chi square statistic dan probabilitas 14 Alat uji fundamental untuk mengukur overall fit adalah likelihood ratio chi square statistic. Model dikategorikan baik harus mempunyai chi square = 0 berarti tidak ada perbedaan. Tingkat signifikan penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0,05 Hair et al., 1998:389 yang berarti matriks input sebenarnya dengan matriks input yang diprediksi tidak berbeda secara statistik. 3. CMINDF Normed Chi Square CMINDF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Menurut Hair et.al., 1998:340 nilai direkomendasikan untuk menerima kesesuian sebuah model adalah nilai CMINDF yang lebih kecil atau sama dengan 2,0. 4. Goodness of fit Index GFI Digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan. Indeks ini mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat model yang yang diprediksi dibandingkan dengan data yang sebenarnya. Nilai Goodness of Fit Indexbiasanya dari 0 sampai 1. semakin besar jumlah sampel penelitian maka nilai GFI akan semakin besar. Nilai yang lebih baik mendekati 1 mengindikasikan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik Hair et al., 1998:387 nilai GFI dikatakan baik adalah ≥ 0,90. 5. Adjusted GFI AGFI Menyatakan bahwa GFI adalah analog dari R2 R square dalam regresi berganda. Fit Index dapat diadjust terhadap degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila mempunyai nilai sama atau lebih besar dari 0,9. 6. Tuker-Lewis Index TLI TLI adalah sebuah alternative incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah lebih besar atau sama dengan 0,9 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit. TLI merupakan index fit yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. 7. CFI Comparative Fit Index CFI juga dikenal sebagai Bentler Comparative Index. CFI merupakan indeks kesesuaian incremental yang juga membandingkan model yang diuji dengan null model. Indeks ini 15 dikatakan baik untuk mengukur kesesuaian sebuah model karena tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel Hair et al., 1998:289. Indeks yang mengindikasikan bahwa model yang diuji memiliki kesesuian yang baik adalah apabila CFI ≥ 0,90. 8. RMSEA Root Mean Square Error of Approximation Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang diharapkan bila model diestimasikan dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu didasarkan degree of freedom. RMSEA merupakan indeks pengukuran yang tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel sehingga biasanya indeks ini digunakan untuk mengukur fit model pada jumlah sampel besar. Indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model dapat diringkas dalam Tabel 2. Tabel 2Indeks Gooness of Fit Model Goodness of Fit Index Cut off Value Chi square Chi Square tabel Significance Probability 0,05 RMSEA ≤ 0,08 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 CMINDF ≤ 2,00 TLI ≥ 0,95 CFI ≥ 0,95 Sumber: Hairet.al.1998:390 Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji signifikansi regresi berdasarkan uji F pada α = 0,05 pada masing-masing koefisien persamaan, baik secara langsung maupun secara parsial. Setelah dilakukan pengujian terhadap asumsi dasar CFA dan terhadap uji kesesuaian dan uji statistik, langkah berikutnya adalah melakukan modifikasi terhadap model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang telah dilakukan. Setelah model diestimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarians residual harus bersifat simetrik. Hair et al. 1998 memberikan sebuah pedoman untuk mempertimbangkan perlu tidaknya modifikasi terhadap sebuah model, yaitu dengan melihat sejumlah residual yang dihasilkan oleh model. Bila jumlahresidual lebih besar dari 5 dari semua residual kovarians yang dihasilkan oleh model, maka modifikasi perlu dipertimbangkan. Bila ditemukan nilai residual yang dihasilkan oleh model cukup besar 2,58, maka cara lain dalam memodifikasi adalah dengan mempertimbangkan untuk 16 menambah jalur baru terhadap model yang diestimasi. Nilai residual lebih besar atau sama dengan 2,58 diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik pada tingkat 5 dan residual yang signifikan ini menunjukkan adanya prediction error yang substansial untuk sepasang indikator. BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Untuk mendapatkan data primer tersebut, peneliti melakukan survey dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada sejumlah orangtua yang memiliki anak putus sekolah di Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat faktor penyebab anakputus sekolah. Adapun responden survey ini adalah orangtua yang memiliki anak putus sekolah pendidikan dasar di Kabupaten Padang Lawas Utara.

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini populasi akan di-samplingberdasarkan tujuannya. Adapun tujuan dalam pengambilan sampel penelitian ada 2, yaitu : 1. Analisis deskriptif yakni menyajikan data yang didapatkan dari hasil kuesioner penelitianmenurut orangtua dari anak putus sekolahdi Kabupaten Padang Lawas Utara. 2. Analisis kuantitatif yakni menganalisis pandangan orangtua terhadap faktor anak putus sekolah di Kabupaten Padang Lawas Utara.Dengan demikian, untuk tujuan tersebut, maka sampel penelitian yang akan diambil adalah orangtua yang memiliki anak putus sekolahyang menetap di Kabupaten Padang lawas Utara. Sampel akan dipilih secara representatif untuk mendapatkan keterwakilan data yang dianalisis, untuk itu metode pemilihan sampel menggunakan teknik multistage sampling atau penarikan sampel secara bertahap. Tahap pertama yaitu memetakan kecamatan, kemudian menentukan desa yang bersarang didalam setiap kelurahan yang ada di Kabupaten Paluta, dengan jumlah 17 responden sebanyak 77 orang. Data distribusi sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Distribusi Sampel Penelitian No Wilayah Jumlah 1 Hulu Sihapas 5 2 Portibi 6 3 Dolok 5 4 Dolok Sigompulon 5 5 Padang Bolak 35 6 Padang Bolak Julu 4 7 Simangambat 2 8 Halongonan 10 9 Batang Onang 5

3.3 Analisis Data dan Pembahasan

3.3.1 Statistik Deskriptif Penelitian

Gambaran jawaban responden dari hasil penelitian dapat dilihat pada hasil analisis deskriptif berupa tabel frekuensi. Hasil analisis deskriptif masing-masing variabel penelitian diuraikan sebagai berikut. Variabel EksternalY 11 dibentukoleh 4 empat indikator yang terdiri dari Persepsi Masyarakat Y 111 , Sarana PendidikanY 112 , Sarana PendidikY 113 dan Letak GeografisY 114 . Gambar 2 Skema Variabel Eksternal Tabel frekuensirespondenuntuk masing-masing indikator secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4Penilaian responden terhadap indikator Eksternal Y 11 Skala Jawaban Item Pertanyaan Faktor Putus SekolahEksternalY 11 Y 111 Y 112 Y 113 Y 114 Eksternal Y 11 Persepsi Masyarakat Y 111 Sarana Pendidikan Y 112 Sarana Pendidik Y 113 Letak Geografis Y 114