Latar Belakang Masalah Tujuan

mempunyai nilai bilangan Reynold dibawah 5x10 5 , sedangkan aliran turbulen mempunyai nilai bilangan Reynold diatas 5x10 5 . Perpindahan panas konveksi paksa merupakan perpindahan panas yang terjadi akibat fluida bergerak karena adanya gaya luar yang bekerja pada fluida tersebut. [9] Perbedaan antara aliran laminar dan turbulen dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Perbedaan Aliran Laminar dan Turbulen [10] Aliran Gerakan Fluida Kecepatan Fluida Viskositas Lintasan Gerak Laminar Lurus Rendah Tinggi Teratur Turbulen Tidak teratur Relatif tinggi Rendah Tidak teratur Gambar 2.3 Aliran Laminar dan Turbulen [11] Perhitungan koefisien konveksi h fluida dapat dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap awal adalah mencari bilangan Reynold Re L dengan persamaan: [12] Re L = ρ x U ∞ x L μ ………………………………….2-1 Dimana: Re L = Bilangan Reynold ρ = Massa jenis fluida kgm 3 U ∞ = Kecepatan aliran fluida ms L = Panjang lapisan konveksi m μ = Viskositas Nsm 2 Tahap berikutnya adalah mencari bilangan bilangan Prandtl Pr dan koefisien konduktivitas termal k dengan menggunakan interpolasi menurut tabel 2.3. Tabel 2.3 Sifat Udara pada Tekanan 1 atm [13] T K ρ kgm3 C p kJkgK μ x 10 7 Nsm 2 ϑ x 10 6 m 2 s k x 10 3 WmK α x 10 6 m 2 s Pr 100 3,5562 1,032 71,1 2,00 9,34 2,54 0,786 150 2,3364 1,012 103,4 4,426 13,8 5,84 0,758 200 1,7458 1,007 132,5 7,590 18,1 10,3 0,737 250 1,3947 1,006 159,6 11,44 22,3 15,9 0,720 300 1,1614 1,007 184,6 15,89 26,3 22,5 0,707 350 0,9950 1,009 208,2 20,92 30,0 29,9 0,700 400 0,8711 1,014 230,1 26,41 33,8 38,3 0,690 Tahap berikutnya adalah menghitung bilangan Nusselt Nu L dengan rumus: Nu L = 0,664 x Re L 12 x Pr 13 ...................................................2-2 Dimana: Nu L = Bilangan Nusselt Re L = Bilangan Reynold Pr = Bilangan Prandtl Tahap berikutnya adalah menghitung koefisien konveksi h L dengan rumus: h L = k L x Nu L ………………………………..……..2-3 Dimana: h L = Koefisien konveksi Wm 2 K k = Konduktivitas Termal Fluida WmK L = Panjang Lapisan Konveksi m Nu L = Bilangan Nusselt

Dokumen yang terkait

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

11 136 133

Rancang Bangun Mesin Pendingin Ruangan Dengan Menggunakan Energi Surya Dan Campuran Air, Garam,Dan Es Sebagai Media Pendingin

4 122 64

Modifikasi Dan Pengujian Evaporator Mesin Pendingin Siklus Adsorpsi Digerakkan Energi Surya

1 35 129

PENGUJIAN AWAL PROTOTIPE MESIN PENDINGIN ADSORPSI INTERMITTENT ENERGI SURYA

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengujian Mesin Pendingin Ruangan Dengan Menggunakan Energi Surya Dan Campuran Air, Garam, Dan Es Sebagai Media Pendingin

0 0 22

PENGUJIAN MESIN PENDINGIN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI SURYA DAN CAMPURAN AIR, GARAM, DAN ES SEBAGAI MEDIA PENDINGIN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 21

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

0 0 23

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BEBAN PANAS PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Mesin Pendingin Ruangan Dengan Menggunakan Energi Surya Dan Campuran Air, Garam,Dan Es Sebagai Media Pendingin

0 1 17

RANCANG BANGUN MESIN PENDINGIN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI SURYA DAN CAMPURAN AIR, GARAM, DAN ES SEBAGAI MEDIA PENDINGIN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 19