Penyiapan Alat Penyiapan Alat dan Bahan Pengujian
Selanjutnya, dihitung besar tekanan parsial uap air p
w
dengan rumus: p
w
= RH x p
ws
= 72,4 x 3765,05 = 2725,90 Pa
Dengan adanya nilai tekanan parsial uap air, didapat hitung besar rasio humiditas ruangan:
= 0,62198
−
= 0,62198 2725,9
101325 − 2725,90
= 0,01720 kg air kg udara kering
Dengan cara yang sama, dapat dihitung juga rasio humiditas dalam mesin pendingin w
i
dengan besar temperatur:
=
1
+
2
+
3
+
4
4
=
23,787+24,618+23,885+23,936 4
= 24,0565 °C ≈ 297,057 K
Maka, nilai tekanan uap saturasinya adalah: ln
p
ws
=
C
1
T
+ C
2
+ C
3
T + C
4
T
2
+ C
5
T
3
+ C
6
ln T
= −5,8002206 x 10
3
297,057 + 1,3914993 +
−4,8640239 x 10
−2
x 297,057
+ 4,1764768 x 10
−5
x 297,057
2
+ −1,4452093 x 10
−8
x 297,057
3
+ 6,5459673 x ln297,057
= 7,99578 p
ws
= 2968,402 Pa
Selanjutnya, dihitung besar tekanan parsial uap air p
w
dengan rumus: p
w
= RH x p
ws
= 72,4 x 2968,402 = 2149,123 Pa
Dengan adanya nilai tekanan parsial uap air, didapat hitung besar rasio humiditas dalam mesin pendingin:
= 0,62198
−
= 0,62198 2149,123
101325 − 2149,123
= 0,01348 kg air kg udara kering
Untuk menghitung beban pendingin akibat infiltrasi, maka harus diketahui juga laju udara infiltrasi.
Diketahui: -
N = Banyak pembukaan mesin pendingin = 1 kalijam -
μ = Standar kebocoran udara = 2,8 m
3
Maka laju udara infiltrasi dapat dihitung dengan persamaan: Q = N x
μ x
1000 3600
= 1 x 2,8 x
1000 3600
= 0,7778 Ls
Dengan data yang telah diperoleh, maka dapat dihitung panas sensibel akibat infiltrasi:
Q
s
= 1,23 x Q x T − T
i
= 1,23 x 0,7778 x 301,072 – 297,057
= 3,841 W Dan besar panas latennya adalah:
Q
l
= 3010 x Q x w − w
i
= 3010 x 0,7778 x 0,01720 – 0,01348
= 8,7024 W