Biaya Jabatan dan Biaya Pensiun Tarif dan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP

40 h. ruang untuk promosi dan penjualan; i. pertambangan dan penggalian sumber alam; j. wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi; k. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan; l. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan; m. pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 enam puluh hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan; n. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas; o. agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia; dan p. komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet.

8. Biaya Jabatan dan Biaya Pensiun

Biaya Jabatan, yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang besarnya sebesar 5 lima persen dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp 500.000,00 lima ratus ribu rupiah sebulan atau Rp 6.000.000,00 enam juta rupiah setahun; Universitas Sumatera Utara 41 Biaya pensiun, yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara uang pensiun yang besarnya 5 dari penghasilan bruto berupa uang pensiun dengan jumlah maksimum yang diperkenankan sejumlah Rp 432.000,00 setahun atau Rp 36.000,00 sebulan.

9. Tarif dan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP

9.1. Tarif berdasarkan pasal 17 UU PPh, diterapkan atas penghasilan kena pajak dari : a. Pegawai tetap, termasuk pejabat negara, PNS, anggota TNI atau POLRI, Pejabat Negara lainnya, Pegawai BUMN dan BUMD, dan anggota Dewan Komisaris, atau Dewan Pengawas yang merangkap sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama. b. Penerima Pensiun yang dibayarkan secara bulanan. c. Pegawai tidak tetap, pemagang, dan calon pegawai. d. Distributor Perusahaan Multilevel Marketing atau Direct selling dan kegiatan sejenis lainnya. Penghasilan kena pajaknya dihitung sebesar : a. Bagi Pegawai Tetap sebesar Penghasilan Bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun yang dibayar sendiri oleh pegawai termasuk iuran THT, kecuali iuran THT – Taspen dan THT – Asabri dan penghasilan tidak kena pajak. Universitas Sumatera Utara 42 b. Bagi penerima pensiun yang dibayarkan secara bulanan dihitung sebesar penghasilan bruto dikurangi dengan biaya pensiun dan penghasilan tidak kena pajak. c. Bagi pegawai tidak tetap, pemagang dan calon pegawai dihitung sebesar penghasilan bruto dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak. d. Bagi distriburor Perusahaan Multilevel Marketing atau Direct Selling dan kegiatan sejenis lainnya dihitung sebesar penghasilan bruto setiap bulan dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak perbulan. Perhitungan : PPh Pasal 21 = Penghasilan Kena Pajak x Tarif Pasal 17 UU PPh 9.2. Tarif berdasarkan Pasal 17 UU PPh, diterapkan atas penghasilan bruto berupa : a. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, komisi, beasiswa, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung atas dasar banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan jasa atau kegiatan yang diberikan. b. Honorarium yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama. c. Jasa produksi tantiem, gratifikasi, dan bonus yang diterima atau diperoleh mantan pegawai. d. Penarikan dana pada dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh Menteri Keuangan oleh peserta program pensiun. Perhitungan : Universitas Sumatera Utara 43 PPh Pasal 21 = Penghasilan Bruto x Tarif Pasal 17 UU PPh 9.3. Tarif sebesar 15 , diterapkan atas pekiraan penghasilan neto yang dibayarkan atau terutang kepada tenaga ahli yang mrlakukan pekerjaan bebas pengacaram, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris .besarnya perkiraan penghasilan neto adalah 50 dari penghasilan bruto berupa honoraium atau imbalan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun. Perhitungan : PPh Pasal 21 = Penghasilan bruto x 50 x 15 9.4. Tarif sebesar 5 diterapkan atas upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan dan uang saku harian yang jumlahnya melebihi Rp 150.000,- sehari tetapi tidak melebihi Rp.1.320.000,- dalam satu bulan takwin atau tidak dibayarkan secara bulanan. Perhitungan : PPh Pasal 21 sehari = Penghasilan bruto sehari – Rp.150.000,- x 5 Tarif pajak atas penghasilan kena pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan Undang-Undang PPh Pasal 17 ayat 1 huruf a : T a b e l 3 . 1 Lapisan Penghasilan Bruto Tarif Pajak Sampai dengan Rp.50.000.000,00 5 Rp.50.000.000,00 sd Rp.250.000.000,00 15 Rp.250.000.000,00 sd Rp.500.000.000,00 25 Rp.500.000.000,00 30 Universitas Sumatera Utara 44 Besarnya penghasilan tidak kena pajak disesuaikan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162PMK.0112012 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak menjadi sebagai berikut: Tabel 3.2 Diri Wajib Pajak orang pribadi Rp 24.300.000,00 Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp 2.025.000,00 Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami Rp 24.300.000,00 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan·keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 tiga orang untuk setiap keluarga. Rp 2.025.000,00 Untuk beberapa jenis penghasilan, akan dikenakan PPh Pasal 21 yang bersifat final. Besarnya tarif dan penghasilan tersebut adalah sebagai berikut : 1 Atas uang pesangon, uang tebusan pension yang dibayarkan oleh dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan Tunjangan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua, yang dibayarkan sekaligus oleh Badan Penyelenggara Jamsostek, dipotong Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 45 a. Atas jumlah penghasilan bruto sebesar Rp 50.000.000,- atau kurang tidak dikenakan pajak penghasilan. b. Atas jumlah diatas Rp 50.000.000,- diatur dengan ketentuan sesuai dengan tarif PPh Pasal 17 yaitu dikalikan 5. 2 Tarif sebesar 15 dan sifatnya final diterapkan atas penghasilan bruto berupa honorarium yang diterima oleh Pejabat Negara, PNS, dan Anggota TNIPOLRI yang bersumber dananya berasal dari keuangan negara atau keuangan daerah, kecuali yang dibayarkan kepada PNS golongan IId ke bawah atau Ajun Inspektur atau ke bawah.

10. Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21