Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

45 a. Atas jumlah penghasilan bruto sebesar Rp 50.000.000,- atau kurang tidak dikenakan pajak penghasilan. b. Atas jumlah diatas Rp 50.000.000,- diatur dengan ketentuan sesuai dengan tarif PPh Pasal 17 yaitu dikalikan 5. 2 Tarif sebesar 15 dan sifatnya final diterapkan atas penghasilan bruto berupa honorarium yang diterima oleh Pejabat Negara, PNS, dan Anggota TNIPOLRI yang bersumber dananya berasal dari keuangan negara atau keuangan daerah, kecuali yang dibayarkan kepada PNS golongan IId ke bawah atau Ajun Inspektur atau ke bawah.

10. Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

Budi Santoso pegawai pada perusahaan PT Teladan Bersama, menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp3.000.000,00. PT Teladan Bersama mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50 dan 0,30 dari gaji. PT Teladan Bersama menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70 dari gaji sedangkan Budi Santoso membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00 dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Teladan Bersama juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT Teladan Bersama membayar iuran pensiun untuk Budi Santoso ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Budi Santoso membayar Universitas Sumatera Utara 46 iuran pensiun sebesar Rp50.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 2013 adalah sebagai berikut: Gaji Rp 3.000.000,- Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 15.000,- Premi Jaminan Kematian Rp 9.000,- Penghasilan bruto Rp 3.024.000,- Pengurangan 1. Biaya jabatan 5 x 3.024.000,00 = Rp 151.200,- 2. Iuran Pensiun Rp 50.000,- 3. Iuran Jaminan Hari Tua Rp 60.000,- Rp 261.200,- Penghasilan neto sebulan Rp 2.762.800,- Penghasilan neto setahun 12 x 2.762.800,00 Rp 33.153.600,- PTKP - untuk WP sendiri Rp 24.300.000,- - tambahan WP kawin Rp 2.025.000,- Rp 26.325.000,- Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 6.828.600,- Pembulatan Rp 6.828.000,- Universitas Sumatera Utara 47 PPh terutang 5 x 6.828.000,- = Rp 341.400,- PPh Pasal 21 sebulan 341.400,- : 12 = Rp 28.452,- Catatan: 1 Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai jabatan ataupun tidak. 2 Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki NPWP. Dalam hal pegawai yang bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juli adalah sebesar: 120 x Rp28.452,- = Rp 34.140,- Universitas Sumatera Utara 48 BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Tinjauan atas Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 dan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Tabel 4.1 Data Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Polonia Jenis Wajib Pajak Jumlah Wajib Pajak 2011 2012 2013 Badan 9.740 10.651 11.389 Orang Pribadi 115.919 122.873 128.283 Bendahawaran Pemungut 928 956 974 Jumlah WP Terdaftar 126.587 134.480 140.646 1. Analisis Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Terjadi peningkatan jumlah wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Polonia yang mana pada tahun 2011 jumlah WP sekitar 126.587 WP dan meningkat pada tahun 2012 yakni sebesar 7.893 WP yang berjumlah 134.480 WP atau bertambah sekitar 6,23. Dan pada tahun 2013 kembali terjadi peningkatan sebesar 6.166 WP yang berjumlah 140.646 WP atau bertambah lagi sekitar 4,58 dari tahun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.2 Jumlah Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 Dan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21 Tahun 2013 Masa Pajak 2013 SPT Masa PPh Pasal 21 yang disampaikan Jumlah SPT Yang Disampaikan Jumlah Penerimaan atas Jenis PPh Pasal 21 Rp Nihil KB LB Januari 2.547 766 7 3.320 10.453.370.247 Februari 2.547 756 6 3.309 8.518.067.264 Maret 2.533 767 4 3.304 9.634.082.582 April 2.561 769 2 3.332 10.066.106.598 Mei 2.546 759 8 3.313 11.073.457.671 Juni 2.508 752 3 3.263 11.304.733.544 Juli 2.490 765 2 3.257 16.682.123.862 Agustus 2.481 766 2 3.249 11.682.860.611 September 2.472 754 3 3.229 10.399.357.796 Oktober 2.462 744 2 3.208 9.703.160.462 Nopember 2.454 734 2 3.190 10.538.510.418 Desember 2.334 768 13 3.115 23.564.398.216 2. Analisis Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Tahun 2013. Pada bulan januari jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.320 dengan jumlah penerimaan Rp 10.453.370.247. Kemudian pada bulan februari jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.309 jumlah penerimaan Rp 8.518.067.264 mengalami penurunan sekitar 22,71 dari bulan januari. Lalu pada bulan maret jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.304 dengan jumlah penerimaan Rp 9.634.082.582 dan mengalami kenaikan sekitar 13,1 dari bulan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 50 Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 pada bulan april berjumlah 3.332 dengan jumlah penerimaan Rp 10.066.106.598 dan mengalami kenaikan sekitar 4,48. Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 pada bulan mei berjumlah 3.313 dengan jumlah penerimaan Rp 11.073.457.671 dan mengalami kenaikan sekitar 10 dari penerimaan bulan april. Kemudian pada bulan juni jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.263 dengan jumlah penerimaan Rp 11.304.733.544 dan sedikit mengalami kenaikan sekitar 2,08 dari penerimaan bulan sebelumnya. Lalu pada bulan juli jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.257 dengan jumlah penerimaan Rp 16.682.123.862 dan mengalami kenaikan yang cukup besar sekitar 47,56 dari bulan sebelumnya. Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 pada bulan agustus berjumlah 3.249 dengan jumlah penerimaan Rp 11.682.860.611 dan mengalami penurunan yang cukup besar sekitar 42,79. Penerimaan SPT Masa PPh Pasal 21 pada bulan september berjumlah 3.229 dengan jumlah penerimaan Rp 10.399.357.796 dan mengalami penurunan sekitar 8,9. Kemudian pada bulan oktober jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.208 dengan jumlah penerimaan Rp 9.703.160.462 dan kembali mengalami penurunan sekitar 7,17. Kemudian pada bulan november jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.190 dengan jumlah penerimaan Rp 10.538.510.418 dan mengalami kenaikan sekitar 8,6 dari bulan sebelumnya. Lalu pada bulan desember jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang diterima 3.115 dengan jumlah penerimaan Rp 23.564.398.216 dan mengalami kenaikan yang besar sekitar 123,6 dari bulan September. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.3 Perbandingan Total Penerimaan Pajak PPh Pasal 21 Tahun 2012 dan 2013 Masa Pajak Jumlah Penerimaan atas Jenis PPh Pasal 21 Rp Tahun 2012 Jumlah Penerimaan atas Jenis PPh Pasal 21 Rp Tahun 2013 Januari 8.986.853.865 10.453.370.247 Februari 7.157.682.580 8.518.067.264 Maret 7.087.067.949 9.634.082.582 April 7.637.943.794 10.066.106.598 Mei 8.761.424.782 11.073.457.671 Juni 6.884.988.817 11.304.733.544 Juli 10.511.396.153 16.682.123.862 Agustus 9.408.893.503 11.682.860.611 September 8.485.322.859 10.399.357.796 Oktober 7.814.195.479 9.703.160.462 Nopember 7.744.758.060 10.538.510.418 Desember 12.579.215.422 23.564.398.216 Total 103.059.743.263 143.620.229.271 3. Analisis Perbandingan Total Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2012 dan 2013 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Pada tahun 2012 total penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21 adalah Rp 103.059.743.263. kemudian pada tahun 2013 total penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21 adalah Rp 143.620.229.271 mengalami kenaikan 39,35 dari total penerimaan pada tahun 2012. Universitas Sumatera Utara 52 B. Cara Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Sebagai sumber utama penerimaan negara maka pajak mempunyai peranan yang sangat strategis bagi kelangsungan pembangunan dewasa ini. Oleh karena itu pajak harus dikelola dengan baik dan benar. Dalam hal ini, penerimaan pajak penghasilan pasal 21 harus diperhatikan dalam perkembangannya, setidaknya harus terjadi peningkatan setiap tahun. Kantor pelayanan pajak melakukan berbagai usaha agar terjadi peningkatan sehingga memaksimalkan penerimaannya.

1. Menganalisa SPT yang dilaporkan oleh Wajib Pajak.