1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah persepsi kreativitas dan inovasi memiliki
pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Tujuan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Wirausaha Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para
wirausahawan dalam berwirausaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan untuk mengetahui pengaruh persepsi
kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen. 2. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk memberikan kesempatan dan meningkatkan wawasan pengetahuan tentang kewirausahaan dalam menerapkan teori
yang telah diperoleh di bangku kuliah serta mengetahui pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya
dalam meneliti objek lain.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Kreativitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan atau mengkreasikan Situmorang,2011:33
Kreativitas tidak hanya menjadi sumber penting guna menciptakan sebuah keunggulan kompetitif tetapi kreativitas juga merupakan sumber keharusan untuk
ketahanan usaha. Para wirausahawan perlu senantiasa berhati – hati terhadap asumsi
tradisional serta perspektif lama karena itu merupakan faktor yang dapat membunuh kreativitas. Manusia dihadapkan oleh masalah bahwa terdapat organisasi atau
perusahaan tidak pernah mengajarkan untuk manusia yang kreatif. Perusahaan juga tidak mampu menciptakan suatu lingkungan untuk menunjang perkembangan
kreativitas antara para karyawan. Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif, hal ini dapat
membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi seseorang dalam berwirausaha. Menurut Hendro
2011:105 kegunaan pola pikir kreatif adalah: 1. Menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi baru
Universitas Sumatera Utara
2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya
3. Menemukan solusi inovatif 4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah
ada hingga menjadi sebuah penemuan baru 5. Menemukan teknologi baru
6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan
Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Memiliki kreativitas berarti kemampuan untuk mengembangkan
ide – ide baru dan untuk menemukan cara – cara baru dalam memecahkan persoalan
dan menghadapi peluang. Kreativitas merupakan salah satu kunci untuk bertahan dalam dunia bisnis.
Kreativitas berfokus pada proses, sementara inovasi berfokus pada hasil. Persaingan didalam bisnis menjadi sangat tajam berkat kreativitas yang melahirkan
inovasi. Setiap hari semua manusia akan melihat munculnya produk – produk baru
akibatnya pebisnis harus berhadapan dengan ketidakpastian, ketidak beraturan tekanan dari pasar dan kompetisi yang ketat baik dari pemain yang ada dan pendatang
baru pada bisnis tersebut.
2.1.1.1 Persepsi Kreativitas
Pada hakekatnya, setiap orang selalu melakukan persepsi terhadap hal – hal
disekitarnya. Hal – hal yang telah dipelajari dan pengalaman – pengalaman masa
Universitas Sumatera Utara
lalu bersama dengan hal – hal dari luar individu yang baru saja dipelajari,
ditambah dengan sikap, harapan, fantasi, ingatan dan nilai – nilai yang dimiliki
individual mempengaruhi persepsinya terhadap suatu obyek persepsi. Persepsi seseorang terhadap kreativitas suatu produk berkaitan dengan sesuatu yang
diharapkan oleh seseorang tersebut. Persepsi kreativitas merupakan persepsi dari seseorang atau lebih maka persepsi kreativitas tidak dapat ditentukan secara
obyektif. Persepsi setiap individu akan melibatkan apa yang penting bagi individu tersebut sehingga akan membawa minat membeli yang berbeda pula.
Melalui kemampuan mempersepsi obyek stimulus, seseorang memperoleh input berupa pengetahuan tentang kualitas dari kreativitas suatu produk. Sehingga
konsumen yang dihadapkan pada suatu produk akan merasa yakin dan tertarik terhadap kreativitas dari suatu produk dan dapat pula digunakan dalam
pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi kreativitas
adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu ketika memilih dan memberikan penilaian terhadap kemampuan menciptakan atau mengkreasikan
produk atau jasa yang memuaskan atau tidak yang didasarkan pada pengalaman
dan pengetahuan individu tersebut. 2.1.2 Inovasi
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki
Suryana, 2008:32. Menurut Winardi 2008:234, inovasi merupakan timbulnya
Universitas Sumatera Utara
sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi
invention, atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi. Menurut Quinn dalam Hendro,2011:122, faktor
– faktor pendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :
1. Harus berorientasi pasar Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu;
Competitor pesaing, Competition persaingan, Change of Competition perubahan persaingan, Change Driver penentu arah perubahan, dan
Customer Behavior perilaku konsumen 2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan
makan inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi kemajuan perusahaan
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang
dari arah pertumbuhan usaha 5. Harus bisa ditingkatkan lagi
Universitas Sumatera Utara
Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan
lebih berkembang Menurut Hendro 2011:123 ada beberapa sumber yang bisa mendorong
terjadinya sebuah inovasi. Sumber – sumber tersebut adalah :
1. Perbedaan antara permintaan dan penawaran Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu bisanya jika penawaran
barang atau produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi.
2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan trend Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat disuatu negara yang
menyukai produk yang instan maka muncullah produk – produk lain yang
mengikuti trend tersebut. 3. Perubahan change
Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan, misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial.
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu yang lama Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemikiran kreatif saja
belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang atau dapat menghilangkan masalah.
5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri
Universitas Sumatera Utara
Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan
sehingga masih bisa menjadi pemimpin pasar. Menurut Hendro 2011:124 jenis
– jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah
1. Inovasi Produk a. Isinya rasa, kualitas, dan lain - lain
b. Kemasan pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dll
2. Inovasi Pemasaran a. Cara menjual
b. Cara mendistribusikan c. Cara memasarkan
d. Cara mengiklankan e. Cara menciptakan permintaan, dan lain
– lain 3. Inovasi Proses
a. Proses penciptaan produk b. Proses produksi
c. Proses teknologi pengemasannya d. Proses riset dan pengembangan
e. Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain
4. Inovasi Teknikal
Universitas Sumatera Utara
a. Teknik desain b. Teknik pengawasan
c. Teknik pengerjaan, dan lain – lain
5. Teknik administrasi a. Penyimpanan data
b. Pembuatan dan pengumpulan data Menurut Drucker dalam Situmorang, 2011:43, inovasi yang berhasil adalah
hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi.
Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan
– persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Mencetuskan inovasi dalam perusahaan bukanlah aktifitas
yang mudah, sebab inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai proses. Didalam pasar bebas, inovasi menjadi salah satu keunggulan
bersaing. Banyak perusahaan yang profitabilitasnya digerakkan dan dirangsang oleh inovasi.
2.1.3 Minat Beli
Minat merupakan sesuatu hal yang penting, karena minat merupakan suatu kondisi yang mendahului sebelum individu mempertimbangkan atau membuat
keputusan untuk membeli suatu barang, sehingga minat membeli merupakan sesuatu hal yang harus diperhatikan oleh para produsen atau penjual.
Universitas Sumatera Utara
Adanya minat individu menimbulkan keinginan sehingg timbul perasaan yang meyakinkan dirinya bahwa barang tersebut mempunyai manfaat bagi dirinya dan apa
yang menjadi minat individu dapat diikuti oleh suatu keputusan yang akhirnya menimbulkan realisasi berupa perilaku membeli.
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar
– benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang
benar – benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk
melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap
minat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimalkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri.
Menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana 2004:44 minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli
produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli juga dapat dikatakan pernyataan mental dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Menurut Kotler dan Keller 2003:181 minat beli konsumen adalah sebuah
perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas maka pengertian membeli adalah pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang
tersebut kemudian minat indivudi tersebut menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat hingga
individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang.
Swastha dan Irawan 2005:349 mengemukakan faktor – faktor yang
mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan emosi bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan
memperkuat minat membeli, kegagalan biasanya menghilangkan minat. Tidak ada pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan
keinginannya. Pengenalan masalah terjadi ketika konsumen meilhat adanya perbedaan yang
signifikan antara apa yang dimiliki konsumen dengan apa yang dibutuhkan konsumen. Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari
atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang diinginkan. Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu kebutuhan fisik,
yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti persepsi konsumen lain. Selanjutnya informasi-informasi yang telah diperoleh
digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Semua input berupa informasi membawa konsumen pada tahap dimana konsumen mengevaluasi setiap
pilihan dan mendapatkan keputusan terbaik yang memuaskan dari perspektif
Universitas Sumatera Utara
konsumen. Tahapan terakhir ada tahap konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suratmi 2010 dengan judul “Pengaruh
Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Gatot Subroto Medan” di dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian analisis deskriptif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan pengujian koefisien determinasi R2. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.
Secara parsial variabel kreativitas X
1
dan variabel inovasi X
2
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl.
Gatot Subroto Medan. Dan dari hasil penelitian variabel kreativitas paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot
Subroto Medan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fauza 2010 dengan judul “Pengaruh
Persepsi dan Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pondok Lesehan Sar i Raos”
di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Peneliti menggunakan 60 orang responden
sebagai sampel. Penelitian ini didukung oleh teori persepsi, teori pelayanan, teori kualitas dan teori minat konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan untuk kualitas pelayanan Pondok Lesehan Sari Raos, terhadap minat beli konsumen Pondok Lesehan Sari Raos adalah signifikan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yuriko 2009 dengan judul “Pengaruh Strategi Inovasi terhadap minat beli Ritel Studi Kasus pada Disto Kontjo
Brothers Medan” di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian analisis dekskriptif. Penelitian ini didukung oleh strategi inovasi yaitu inovasi produk,
inovasi kemasan dan inovasi tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel strategi inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
minat beli usaha Ritel Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Suratmi
2010 Pengaruh Kreativitas dan
Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan
Usaha Pengrajin
Rotan di
Lingkungan Gatot Subroto Medan
Variabel Independen: Kreativitas dan
Inovasi Variabel Dependen:
Kinerja Karyawan Kreativitas
dan Inovasi
memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan. Variabel
yang paling dominan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
adalah variabel
kreativitas
Universitas Sumatera Utara
2 Fauza 2010
Pengaruh Persepsi
dan Kualitas
Pelayanan Terhadap
Minat Beli
Konsumen Pondok
Lesehan Sari Raos Variabel Independen:
Persepsi dan Kualitas Pelayanan
Variabel Dependen: Minat
Beli Konsumen
Hasil penelitian secara keseluruhan
untuk variabel persepsi dan
kualitas pelayanan
Pondok Lesehan Sari Raos, terhadap minat
beli konsumen
Pondok Lesehan Sari Raos
adalah signifikan.
Variabel yang paling dominan
berpengaruh adalah
variabel persepsi 3
Yuriko 2009 Pengaruh Strategi Inovasi
Terhadap Minat
beli Konsumen
pada usaha
Ritel Studi Kasus pada Disto
Kontjo Brothers
Medan Variabel Independen:
Strategi Inovasi Variabel Dependen:
Minat
Beli Konsumen
Hasil penelitian secara keseluruhan
untuk variabel
strategi inovasi
mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan
terhadap minat beli usaha
Ritel Studi
Kasus pada
Disto Kontjo
Brothers Medan.
Variabel strategi
inovasi yang paling dominan berpengaruh
adalah strategi inovasi produk
2.3 Kerangka Konseptual