Pengaruh Persepsi Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo di Medan

(1)

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

GRAND KEUDE KUPIE ULEE

KARENG DAN GAYO DI MEDAN

OLEH

Siti Maryam 110502291

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

konsumen sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap Minat Beli Konsumen Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo jl. Sei Serayu no. 85 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang berusia di atas 17 tahun karena pada usia ini dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk memahami daftar pertanyaan yang diberikan serta telah melakukan kunjungan lebih dari 4 kali ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dan pelanggan yang telah menjadi member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pelanggan yang memiliki kartu member sudah lebih dari 4 kali datang ke Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 70 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.


(3)

ABSTRACT

The company which execute creativity and innovation is the company that has the consumer’s trust on the product that created by the company. The product that created will fulfill the necessity and eagerness of the consumers, so that purchase interest emerged to the product that expected to be realized through the purchase decision.

The aim of this study is o find out and analyze the effect of creativity and innovation perception towards consumer buying interest of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo. Population of this study are all of the customers of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo at Jl. Sei Serayu No. 85 Medan. The determination of sample using purposive sampling method, with the customer’s criteria that can be sampled is the customers who are over 17 years old because this is the age that considered having the ability to understand the question and has visited Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo more than 4 times and the consumers who have become a member of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo 70 respondents. The data were analyzed by using the multiple linier regression analysis method.

The data showed that the perception of creativity and innovation are significantly positive to customer buying interest


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini. Peneliti mempersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta

Fuadi dan Nasriaty yang tidak pernah berhenti mendoakan, mendukung, dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non-materi dalam proses pembuatan

skripsi ini, dan nasehat-nasehat yang selalu memotivasi peneliti.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo di Medan”

Penyusun skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, saran, bantuan, motivaasi, dan doa’a dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini peneliti sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., MEc, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Ketua

dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., dan Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi.,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan


(5)

4. Ibu Dra. Setri Hiyanti, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan konstribusi tenaga dan pikiran, guna

memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat selesai.

5. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang

telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang luar biasa dengan ketulusan hati memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis.

7. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada Abangda M. Rinaldi Santoso SE selaku manajer outlet Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo cabang Setia Budi Medan yang telah meluangkan

waktu dalam memberikan informasi dalam pengumpulan data.

9. Kepada Abang penulis Muhammad Arsyad yang selalu mendukung dan

mendoakan penulis tiada henti-hentinya.

10. Kepada Sahabat yang sudah penulis kenal dari semenjak duduk dibangku sekolah

hingga sekarang (Desi, Dwi, Sabila, Soraya, Wardah) yang telah berbagi

pengalaman, motivasi dan inspirasinya.

11. Kepada Sahabat Kuliah penulis (Adelina, Dwi, Meidina, Rafika, Alfariza dan

lain-lain) yang selalu membantu, mendukung, dan meluangkan waktu untuk


(6)

12. Kepada Fazlur Rahman yang telah membantu memberikan saran dan dorongan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

13. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan

satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah

memberikan bantuan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa setiap karya manusia sesungguhnya hanya menuju kesempurnaan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sehingga

dapat menjadikan karya ini menjadi lebih baik. Semoga karya ini dapat bermanfaat

bagi siapapun yang membacanya untuk perbaikan kehidupan manusia. Amin.

Medan, 2015


(7)

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tinjauan Pustaka ... 10

2.1.1Kreativitas ... 10

2.1.1.1Persepsi Kreativitas ... 11

2.1.2Inovasi ... 12

2.1.3Minat Beli ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Konseptual ... 21

2.4 Hipotesis ... 23

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Batasan Operasional ... 25

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 25

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.6 Populasi dan Sampel ... 28

3.6.1Populasi ... 28

3.6.2Sampel ... 28

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.9 Uji Validitas Dan Realibilitas ... 30

3.9.1Uji Validitas ... 30

3.9.2Uji Realibilitas ... 31

3.10 Teknik Analisis Data ... 32

3.10.1 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.10.1.1 Uji Normalitas ... 32

3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 33

3.10.1.3 Uji Multikolinearitas ... 33

3.10.2 Analisis Deskriptif ... 34


(8)

3.10.4 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 35

3.10.5 Uji Parsial (Uji T)... 35

3.10.6 Koefisien Determinasi ... 36

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Gambaran Umum Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo ... 37

4.2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 39

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 39

4.2.2 Hasil Uji Realibilitas ... 41

4.3 Analisis Deskriptif ... 42

4.3.1 Karakteristik Responden ... 42

4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 42

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 43

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

4.3.2 Deskriptif Variabel ... 45

4.3.2.1 Persepsi Kreativitas ... 46

4.3.2.2 Inovasi ... 48

4.3.2.3 Minat Beli ... 50

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 52

4.4.1 Uji Normalitas ... 52

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 55

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 56

4.5 Regresi Linear Berganda ... 58

4.6 Uji Signifikan (Uji F) ... 59

4.7 Uji Parsial (Uji T) ... 60

4.8 Koefisien Determinasi (R2) ... 61

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran . ... 66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 26

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 28

Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pertanyaan ... 40

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Realibilitas ... 41

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 43

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Kreativitas ... 46

Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Inovasi ... 48

Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli ... 50

Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 54

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan VIF ... 55

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

Tabel 4.13 Hasil Regresi untuk Uji F... 59

Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial/T ... 60


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 23

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi ... 38

Gambar 4.2 Grafik Histogram... 52

Gambar 4.3 Grafik Normal Probablity Plot ... 53


(11)

konsumen sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap Minat Beli Konsumen Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo jl. Sei Serayu no. 85 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang berusia di atas 17 tahun karena pada usia ini dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk memahami daftar pertanyaan yang diberikan serta telah melakukan kunjungan lebih dari 4 kali ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dan pelanggan yang telah menjadi member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pelanggan yang memiliki kartu member sudah lebih dari 4 kali datang ke Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 70 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.


(12)

ABSTRACT

The company which execute creativity and innovation is the company that has the consumer’s trust on the product that created by the company. The product that created will fulfill the necessity and eagerness of the consumers, so that purchase interest emerged to the product that expected to be realized through the purchase decision.

The aim of this study is o find out and analyze the effect of creativity and innovation perception towards consumer buying interest of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo. Population of this study are all of the customers of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo at Jl. Sei Serayu No. 85 Medan. The determination of sample using purposive sampling method, with the customer’s criteria that can be sampled is the customers who are over 17 years old because this is the age that considered having the ability to understand the question and has visited Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo more than 4 times and the consumers who have become a member of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo 70 respondents. The data were analyzed by using the multiple linier regression analysis method.

The data showed that the perception of creativity and innovation are significantly positive to customer buying interest


(13)

Kewirausahaan telah menjadi penggerak dalam perekonomian global.

Kesejahteraan ekonomi terletak di tangan para wirausaha yang memiliki sifat yang

dinamis dan berkomitmen tinggi untuk meraih kesuksesan dengan menciptakan serta

memasarkan berbagai produk ataupun jasa yang inovatif dan yang berfokus pada

pelanggan. Wirausahawan yang memiliki semangat kepemimpinan dan berjiwa

wirausaha ini akan terus memimpin revolusi ekonomi dan telah terbukti akan

meningkatkan standar hidup masyarakat di dunia.

Negara Indonesia menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan

Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan

pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya

pembangunan negara. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015

membawa suatu peluang sekaligus tantangan bagi ekonomi Indonesia. Melalui MEA

akan terjadi integrasi yang berupa free trade area (area perdagangan bebas), penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, serta pasar tenaga kerja dan

pasar modal yang bebas, yang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi negara ASEAN. Indonesia tentu harus mengambil

langkah-langkah strategis agar dapat menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya,


(14)

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) Indonesia untuk mendorong daya saing serta nilai tambah

terhadap produk yang diproduksi, apabila Indonesia tidak mendorong daya saing

tersebut maka negara Indonesia akan kehilangan perannya dikawasan MEA dan

menjadi objek kemajuan pembangunan di kawasan MEA tanpa memperoleh

keuntungan yang maksimal.

Kreativitas dan inovasi adalah kompetensi yang wajib dikembangkan oleh

setiap perusahaan di Indonesia. Kreativitas dan inovasi yang berkembang dapat

dilihat melalui adanya manusia yang kreatif dan inovatif, dengan begitu perusahaan

dapat menciptakan ide – ide cemerlang tentang produk dan jasa yang terbaik. Manusia yang kreatif mempunyai inovasi yang tinggi dalam merubah sesuatu ke arah

yang lebih baik dan menguntungkan perusahaan.

Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau

konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.

Kreativitas memiliki kendala konseptual yaitu banyak yang mengartikan kreativitas

sebagai sifat yang diturunkan atau diwariskan oleh orang yang genius.

Inovasi dapat meningkatkan daya saing perusahaan dengan cara mendorong

laju inovasi ditingkat lokal, nasional hingga lingkungan global. Inovasi bukanlah

sesuatu yang sederhana diterapkan didalam kehidupan nyata. Inovasi tidak mudah

diperoleh organisasi yang tingkat daya saingnya rendah.

Perusahaan di Indonesia dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam


(15)

dan inovasi tersebut perusahaan harus mengembangkannya dengan cara

meningkatkan pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang dilakukan

pesaing.

Kreativitas dan inovasi perusahaan dapat mempengaruhi minat beli

konsumen. Seeorang konsumen mulai berminat terhadap suatu barang atau jasa maka

akan terdorong untuk mencari informasi lebih mengenai barang atau jasa tersebut.

Kreativitas dan inovasi berhubungan erat dengan penciptaan produk baru atau

pengembangan terhadap produk yang sudah ada sehingga menimbulkan keinginan

bagi seseorang untuk mencoba produk tersebut. Perusahaan yang melakukan

kreativitas dan inovasi adalah perusahaan yang konsumennya memiliki kepercayaan

terhadap produk yang diciptakan perusahaan tersebut. Yang terpenting adalah

menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut yang diharapkan dapat

direalisasikan melalui keputusan pembelian.

Minum kopi telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman

dahulu kala. Indonesia adalah salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia.

Beberapa daerah yang terkenal dengan produk biji kopinya adalah Aceh, Lampung,

Medan, Jawa, Ternate, Sulawesi dan Flores. Usia penikmat kopi di Indonesia hampir

tidak pandang usia mulai dari remaja hingga orang dewasa bahkan manula, sehingga

tidak terhitung jumlahnya. Kopi adalah konsumsi harian dan merupakan bagian


(16)

Pengertian coffee shop adalah tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi dan minuman non alcohol lainnya dalam suasana santai, tempat yang nyaman dan

dilengkapi dengan alunan musik baik lewat pemutar ataupun live music, menyediakan televisi dan bacaan, desain interior khas, pelayanan yang ramah, dan beberapa

diantaranya menyediakan koneksi internet nirkabel.

Kopi mulai diminati masyarakat Indonesia sejak akhir era 1990-an. Hal ini

ditandai dengan munculnya coffee shop atau kafe. coffee shop kini selain menjual kopi juga menjual suasana. Selama ini masyarakat sekedar memesan kopi karena

sedang tren dan terdengar keren seperti Capucino dan Latte, tanpa tahu arti sebenarnya. Tren komunitas kafe terus meningkat terutama dikota besar, dan tren ini

diakui sangat positif untuk meningkatkan gairah minum kopi. Meskipun tren itu hanya sebatas “nongkrong” di kafe, tapi pelan – pelan masyarakat akan mengerti rasa kopi dan cara meraciknya.

Kopi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi masyarakat

Indonesia yang tinggal dikota besar. Perkembangan tentang kecintaan masyarakat

Indonesia terhadap kopi naik berawal dari munculnya coffee shop asal luar negeri seperti Starbucks Coffee. Konsumen mendatangi Starbucks Coffee bukan semata – mata ingin minum kopi, melainkan karena ada sentuhan emosi yang dihadirkan

digerai Starbucks Coffee, yaitu perasaan bangga, gengsi ataupun kehangatan.

Starbucks Coffee mampu menarik pelanggan baru serta membuat pelanggan yang sudah lama dapat tinggal lebih lama menikmati sajian kopi yang ditawarkan dengan


(17)

Pengunjung dapat menikmati kopi dan juga tetap dapat melakukan aktivitas bisnis

ataupun mengakses informasi melalui internet dari smartphone ataupun notebook. Perilaku masyarakat pergi ke coffee shop telah memasuki kawasan kota – kota besar seperti Medan. Perilaku seperti ini tidak berbeda dengan warung kopi yang ada

dipinggir jalan sebab sudah lama masyarkat Indonesia suka minum kopi. Yang

berubah sesuai zaman adalah lokasi ngopi, desain tempat, dan kemasan kopi yang diciptakan “wah” serta memikat kalangan menengah atas meski kopi tersebut dijual dengan harga empat kali lipat dari harga semula.

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo adalah salah satu contoh coffee shop yang ada di kota Medan. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo muncul ketika tidak adanya coffee shop di kota medan yang menciptakan suasana restoran tetapi harganya masih terjangkau. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mengadopsi budaya masyarakat Aceh yang gemar minum kopi di warung maupun

dikafe, sehingga Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mengambil peluang ini untuk membawanya ke Medan.

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo adalah salah satu coffee shop di kota Medan yang menjadikan kopi Gayo sebagai salah satu menu andalan kopinya.

Kopi Gayo adalah salah satu kopi Indonesia yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo

yang tepatnya terletak di Aceh Tengah. Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas

Aceh yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo


(18)

Kopi Gayo memiliki keunggulan rasa “inkonsistensi” yaitu rasa yang mampu mewakili rasa kopi diseluruh dunia yang disebabkan karena letak tanah, kontur tanah,

musim, kadar air, serapan sinar matahari dan juga perawatan lahannya yang

menjadikan kopi Gayo sebagai kopi jenis Arabica premium. Kopi Gayo mampu

bersaing dengan jenis kopi Indonesia lain karna keunggulannya rasa yang tidak

dimiliki kopi lainnya.

Kopi Gayo sangat disukai konsumen Amerika, Jepang dan Eropa. Hasil

cupping, kopi arabika gayo berjumlah antara 86 – 90. Menurut Specialty Coffee Association of Amerika (SCAA), kopi dengan skor diatas 80 dikategorikam sebagai kopi yang spesial. (www.ekonomi.kompasiana.com , 11 Januari 2015)

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memulai usahanya pada tanggal 16 April 2010 dengan menyewa dua unit ruko di Jalan Setia Budi. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mulai tumbuh menjadi kafe pertama yang menawarkan

kopi Ulee Kareng dan Gayo. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo membuka cabang pertamanya pada bulan November 2013 di Jalan Puri, lalu pada bulan

November 2014 menambah cabang lagi di Jalan Gaperta Ujung dan STM.

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang beralamat di Jalan Setia Budi berpindah lokasi usaha ke Jalan Sei Serayu no. 85 pada awal tahun 2015. Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang sudah berdiri selama 5 tahun dan sudah

banyak dikenal oleh masyarakat Medan masih memiliki kendala usaha. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo masih belum memiliki lokasi usaha yang tetap. Karena


(19)

membuat beberapa pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang awalnya sudah merasa nyaman dengan suasana gedung lama harus beradaptasi

dengan suasana gedung yang baru. Selain itu dengan berpindahnya lokasi usaha,

pelayanan usaha Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo otomatis berubah dari segi pelayanan tempat parkir maupun kenyamanan tempat duduk untuk pelanggan.

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo juga tidak melakukan promosi besar – besaran atau iklan dari media sosial seperti yang dilakukan oleh usaha coffee shop

sejenis yang terdapat di kota Medan.

Fenomena berkunjung ke coffee shop yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat menuntut Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh pelanggan, oleh karena itu diperlukan

kreativitas dan inovasi dari para pelaku usaha Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo harus siap menghadapi semakin banyaknya kafe khusus kopi dan inovasi dalam pembuatan kopi. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dituntut untuk mampu menciptakan lokasi ngopi dan desain tempat yang “wah” agar mampu menarik minat beli konsumen.

Berdasarkan uraian dari latar belakang telah dibahas sebelumnya, maka

penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo”


(20)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah persepsi kreativitas dan inovasi memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Tujuan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Wirausaha

Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para

wirausahawan dalam berwirausaha dan sebagai bahan masukan

kepada para wirausahawan untuk mengetahui pengaruh persepsi

kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen.

2. Bagi Penulis

Sebagai bahan untuk memberikan kesempatan dan meningkatkan

wawasan pengetahuan tentang kewirausahaan dalam menerapkan teori

yang telah diperoleh di bangku kuliah serta mengetahui pengaruh


(21)

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya


(22)

2.1.1 Kreativitas

Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau

konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.

Kreativitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan atau

mengkreasikan (Situmorang,2011:33)

Kreativitas tidak hanya menjadi sumber penting guna menciptakan sebuah

keunggulan kompetitif tetapi kreativitas juga merupakan sumber keharusan untuk

ketahanan usaha. Para wirausahawan perlu senantiasa berhati – hati terhadap asumsi tradisional serta perspektif lama karena itu merupakan faktor yang dapat membunuh

kreativitas. Manusia dihadapkan oleh masalah bahwa terdapat organisasi atau

perusahaan tidak pernah mengajarkan untuk manusia yang kreatif. Perusahaan juga

tidak mampu menciptakan suatu lingkungan untuk menunjang perkembangan

kreativitas antara para karyawan.

Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif, hal ini dapat

membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif

memiliki banyak manfaat bagi seseorang dalam berwirausaha. Menurut Hendro

(2011:105) kegunaan pola pikir kreatif adalah:


(23)

2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah

pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya

3. Menemukan solusi inovatif

4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah

ada hingga menjadi sebuah penemuan baru

5. Menemukan teknologi baru

6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan

atau keunggulan

Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses

kehidupan manusia. Memiliki kreativitas berarti kemampuan untuk mengembangkan

ide – ide baru dan untuk menemukan cara – cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Kreativitas merupakan salah satu kunci untuk bertahan

dalam dunia bisnis.

Kreativitas berfokus pada proses, sementara inovasi berfokus pada hasil.

Persaingan didalam bisnis menjadi sangat tajam berkat kreativitas yang melahirkan

inovasi. Setiap hari semua manusia akan melihat munculnya produk – produk baru akibatnya pebisnis harus berhadapan dengan ketidakpastian, ketidak beraturan

tekanan dari pasar dan kompetisi yang ketat baik dari pemain yang ada dan pendatang

baru pada bisnis tersebut.

2.1.1.1 Persepsi Kreativitas

Pada hakekatnya, setiap orang selalu melakukan persepsi terhadap hal – hal disekitarnya. Hal – hal yang telah dipelajari dan pengalaman – pengalaman masa


(24)

lalu bersama dengan hal – hal dari luar individu yang baru saja dipelajari, ditambah dengan sikap, harapan, fantasi, ingatan dan nilai – nilai yang dimiliki individual mempengaruhi persepsinya terhadap suatu obyek persepsi. Persepsi

seseorang terhadap kreativitas suatu produk berkaitan dengan sesuatu yang

diharapkan oleh seseorang tersebut. Persepsi kreativitas merupakan persepsi dari

seseorang atau lebih maka persepsi kreativitas tidak dapat ditentukan secara

obyektif. Persepsi setiap individu akan melibatkan apa yang penting bagi

individu tersebut sehingga akan membawa minat membeli yang berbeda pula.

Melalui kemampuan mempersepsi obyek stimulus, seseorang memperoleh input

berupa pengetahuan tentang kualitas dari kreativitas suatu produk. Sehingga

konsumen yang dihadapkan pada suatu produk akan merasa yakin dan tertarik

terhadap kreativitas dari suatu produk dan dapat pula digunakan dalam

pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi kreativitas

adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu ketika memilih dan

memberikan penilaian terhadap kemampuan menciptakan atau mengkreasikan

produk atau jasa yang memuaskan atau tidak yang didasarkan pada pengalaman

dan pengetahuan individu tersebut.

2.1.2 Inovasi

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat

diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki


(25)

sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah

hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi

(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

Menurut Quinn (dalam Hendro,2011:122), faktor – faktor pendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :

1. Harus berorientasi pasar

Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu;

Competitor (pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition

(perubahan persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan

Customer Behavior (perilaku konsumen)

2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan

Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan

3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas

Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan

makan inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi kemajuan

perusahaan

4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan

Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang

dari arah pertumbuhan usaha


(26)

Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang

berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan

lebih berkembang

Menurut Hendro (2011:123) ada beberapa sumber yang bisa mendorong

terjadinya sebuah inovasi. Sumber – sumber tersebut adalah : 1. Perbedaan antara permintaan dan penawaran

Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu bisanya jika penawaran

barang atau produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada,

maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi.

2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend)

Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat disuatu negara yang

menyukai produk yang instan maka muncullah produk – produk lain yang mengikuti trend tersebut.

3. Perubahan (change)

Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan,

misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial.

4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu yang lama

Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemikiran kreatif saja

belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang atau

dapat menghilangkan masalah.


(27)

Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip

ini agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan

sehingga masih bisa menjadi pemimpin pasar.

Menurut Hendro (2011:124) jenis – jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah

1. Inovasi Produk

a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)

b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya,

bentuknya, dll)

2. Inovasi Pemasaran

a. Cara menjual

b. Cara mendistribusikan

c. Cara memasarkan

d. Cara mengiklankan

e. Cara menciptakan permintaan, dan lain – lain 3. Inovasi Proses

a. Proses penciptaan produk

b. Proses produksi

c. Proses teknologi pengemasannya

d. Proses riset dan pengembangan

e. Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain 4. Inovasi Teknikal


(28)

a. Teknik desain

b. Teknik pengawasan

c. Teknik pengerjaan, dan lain – lain 5. Teknik administrasi

a. Penyimpanan data

b. Pembuatan dan pengumpulan data

Menurut Drucker (dalam Situmorang, 2011:43), inovasi yang berhasil adalah

hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya

peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi.

Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka

memecahkan persoalan – persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Mencetuskan inovasi dalam perusahaan bukanlah aktifitas

yang mudah, sebab inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari

berbagai proses. Didalam pasar bebas, inovasi menjadi salah satu keunggulan

bersaing. Banyak perusahaan yang profitabilitasnya digerakkan dan dirangsang oleh

inovasi.

2.1.3 Minat Beli

Minat merupakan sesuatu hal yang penting, karena minat merupakan suatu

kondisi yang mendahului sebelum individu mempertimbangkan atau membuat

keputusan untuk membeli suatu barang, sehingga minat membeli merupakan sesuatu


(29)

Adanya minat individu menimbulkan keinginan sehingg timbul perasaan yang

meyakinkan dirinya bahwa barang tersebut mempunyai manfaat bagi dirinya dan apa

yang menjadi minat individu dapat diikuti oleh suatu keputusan yang akhirnya

menimbulkan realisasi berupa perilaku membeli.

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum

keputusan membeli benar – benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang

benar – benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan pembelian

yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap

minat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimalkan prediksi terhadap

pembelian aktual itu sendiri.

Menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana (2004:44 minat beli

merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli

produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode

tertentu. Minat beli juga dapat dikatakan pernyataan mental dari konsumen yang

merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.

Menurut Kotler dan Keller (2003:181) minat beli konsumen adalah sebuah

perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau

memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan


(30)

Berdasarkan uraian diatas maka pengertian membeli adalah pemusatan

perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang

tersebut kemudian minat indivudi tersebut menimbulkan keinginan sehingga timbul

perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat hingga

individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan

uang.

Swastha dan Irawan (2005:349) mengemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan emosi bila seseorang

merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan

memperkuat minat membeli, kegagalan biasanya menghilangkan minat. Tidak ada

pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan

keinginannya.

Pengenalan masalah terjadi ketika konsumen meilhat adanya perbedaan yang

signifikan antara apa yang dimiliki konsumen dengan apa yang dibutuhkan

konsumen. Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari

atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang diinginkan.

Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu kebutuhan fisik,

yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti

persepsi konsumen lain. Selanjutnya informasi-informasi yang telah diperoleh

digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Semua input berupa

informasi membawa konsumen pada tahap dimana konsumen mengevaluasi setiap


(31)

konsumen. Tahapan terakhir ada tahap konsumen memutuskan untuk membeli atau

tidak membeli produk.

2.2Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suratmi (2010) dengan judul “Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan (Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Gatot Subroto Medan)” di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis

regresi linier berganda dan pengujian koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan terhadap

kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

Secara parsial variabel kreativitas (X1) dan variabel inovasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl.

Gatot Subroto Medan. Dan dari hasil penelitian variabel kreativitas paling dominan

mempengaruhi kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot

Subroto Medan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fauza (2010) dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pondok Lesehan Sari Raos” di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif

dan metode analisis regresi berganda. Peneliti menggunakan 60 orang responden

sebagai sampel. Penelitian ini didukung oleh teori persepsi, teori pelayanan, teori


(32)

keseluruhan untuk kualitas pelayanan Pondok Lesehan Sari Raos, terhadap minat beli

konsumen Pondok Lesehan Sari Raos adalah signifikan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yuriko (2009) dengan judul “Pengaruh Strategi Inovasi terhadap minat beli Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan)” di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian analisis dekskriptif. Penelitian ini didukung oleh strategi inovasi yaitu inovasi produk,

inovasi kemasan dan inovasi tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua

variabel strategi inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

minat beli usaha Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan).

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Suratmi (2010)

Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja

Karyawan (Usaha

Pengrajin Rotan di

Lingkungan Gatot Subroto Medan) Variabel Independen: Kreativitas dan Inovasi Variabel Dependen: Kinerja Karyawan

Kreativitas dan

Inovasi memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

adalah variabel


(33)

2 Fauza (2010) Pengaruh Persepsi dan

Kualitas Pelayanan

Terhadap Minat Beli

Konsumen Pondok

Lesehan Sari Raos

Variabel Independen: Persepsi dan Kualitas Pelayanan

Variabel Dependen:

Minat Beli

Konsumen

Hasil penelitian secara keseluruhan untuk variabel persepsi dan kualitas pelayanan Pondok Lesehan Sari Raos, terhadap minat

beli konsumen

Pondok Lesehan Sari

Raos adalah

signifikan. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variabel persepsi

3 Yuriko (2009) Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat beli Konsumen pada usaha Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan)

Variabel Independen: Strategi Inovasi

Variabel Dependen:

Minat Beli

Konsumen

Hasil penelitian secara keseluruhan untuk variabel strategi inovasi mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan

terhadap minat beli usaha Ritel (Studi Kasus pada Disto

Kontjo Brothers

Medan).

Variabel strategi inovasi yang paling dominan berpengaruh adalah strategi inovasi produk

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel


(34)

yang telah diidentifikasikan melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur

(Kuncoro,2003:44)

Kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam

menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang di pasar. Ini

termasuk menerapkan strategi terfokus terhadap ide dan pandangan baru untuk

menciptakan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pelanggan atau

memecahkan masalah mereka.

Persepsi kreativitas adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu dalam

memilih dan memberikan penilaian terhadap kemampuan menciptakan atau

mengkreasikan produk atau jasa yang memuaskan atau tidak yang didasarkan pada

pengalaman dan pengetahuan individu tersebut. Menurut Suryana (2008: 32) inovasi

adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan menjadi sesuatu

yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang

dimiliki untuk meningkatkan keunggulan kompetitif suatu usaha.

Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen

mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan

pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan

menginginkan suatu produk (Kotler dan Keller 2003:181)

Secara sederhana kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat


(35)

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual Penelitian

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis dianggap paling

mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2009:39) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Jawaban tersebut hanya didasarkan pada teori yang relevan dengan

penelitian yang dibuat dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

dari pengumpulan data.

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibuat, peneliti mengemukakan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Persepsi Kreativitas dan Inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen GrandKeude Kupie Ulee Kareng dan Gayo”

Persepsi Kreativitas

(X1)

Minat Beli

(Y)

Inovasi


(36)

Sesuai permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Hasan (2010:8) penelitian hubungan

(asosiatif) adalah penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan antara 2 variabel

atau lebih. Melalui penelitian ini, akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu fenomena.

Pendekatan penelitian adalah suatu bentuk pendekatan yang dilakukan oleh

penulis dalam melakukan langkah – langkah terhadap suatu objek yang menjadi permasalahan. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah data deskriptif yang

dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam wawancara ataupun observasi

(Kuncoro, 2003:8). Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang bersifat

objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan

metode pengujian statistik (Hermawan, 2005:18)

Berdasarkan gambaran permasalahan yang peneliti peroleh maka peneliti

berniat untuk mencari pengaruh antara variable X1 dan X2 yang merupakan variabel independen yaitu persepsi kreativitas dan inovasi dengan variable Y terikat atau


(37)

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang terletak di Jalan Sei Serayu no.85 Medan. Waktu penelitian dilakukan

dari bulan Mei – Agustus 2015.

3.3Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian

yang dilakukan peneliti terbatas bagaimana pengaruh variabel bebas atau independen

yang merupakan kreativitas dan inovasi terhadap minat beli sebagai variabel terikat

atau dependen pada usaha Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel

lain, terdiri dari :

X1 : Persepi Kreativitas X2 : Inovasi

2. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu :

Y : Minat Beli

3.4 Defenisi Operasional

1. Persepsi Kreativitas (X1)

Persepsi kreativitas adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu

ketika memilih dan memberikan penilaian terhadap kemampuan


(38)

tidak yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan individu

tersebut.

2. Inovasi (X2)

Inovasi adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan

menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai

tambah atas sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan keunggulan

kompetitif suatu usaha.

3. Minat Beli Konsumen (Y)

Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen

mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk,

berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan

mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

Tabel 3.1

Defenisi Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Skala

1. Persepsi kreativitas adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu ketika memilih dan memberikan penilaian terhadap kemampuan menciptakan atau mengkreasikan produk atau jasa yang memuaskan atau tidak yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan individu tersebut

1. Unik 2. Berbeda 3. Ide Kreatif

4. Kemampuan dalam mengkreasikan produk 5. Fleksibel dalam

mengikuti tren usaha


(39)

3.5Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong minat beli konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo diukur dengan menggunakan skala pengukuran Likert. Skala

Likert adalah skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:132).

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden

dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

2. Inovasi adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan

menjadi sesuatu yang dapat

diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki

untuk meningkatkan keunggulan

kompetitif suatu usaha.

1. Ide Baru

2. Perkembangan produk 3. Variasi produk

4. Kualitas produk

Likert

3. Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan

pengalaman dalam memilih,

menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

1. Pencarian informasi lebih lanjut

2. Kemauan untuk memahami produk 3. Keinginan untuk

mencoba produk 4. Kunjungan ke outlet


(40)

Tabel 3.2

Instrument skala Likert

Pilihan Jawaban Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Kurniawan, 2012:59). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 700 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi yang akan kita teliti (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling

yang diuraikan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling.

Menurut Sugiyono (2008:122) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, sehingga data yang diperoleh lebih

representif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya.

Adapun kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan


(41)

kemampuan untuk memahami daftar pertanyaan yang diberikan serta telah

melakukan kunjungan lebih dari 4 kali ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dan pelanggan yang telah menjadi member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pelanggan yang memiliki kartu member sudah

lebih dari 4 kali datang ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 70 orang.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan penulis menggunakan dua jenis data

untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden pada

lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner

dan wawancara kepada responden.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari

berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan data di perusahaan

untuk mendukung penelitian ini.

3.8Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan


(42)

seluruh pelanggan yang memiliki member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.

2. Wawancara

Wawancara langsung kepada setiap pemilik usaha.

3. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, jurnal, internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.9Uji Validitas dan Realibilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76), validitas menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data

penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin

diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam

praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak

hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si

pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah


(43)

Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata

atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap

subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

2. Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation 3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha

5% adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reabilitas

Situmorang dan Lufti (2012:79), Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala

yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji

validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel,

2. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak


(44)

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Uji Asumsi Klasik

Menurut Situmorang dan Lufti (2014:114) uji asumsi klasik adalah

persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang

berbasis ordinary least square (OLS). Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut

harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.

Menurut Singgih (2002:38) ada empat langkah penanganan data tidak normal

yaitu

1. Menambah jumlah data

2. Menghilangkan data yang dianggap tidak normalnya data (outlier)

3. Dilakukann transformasi data, missal mengolah data ke logaritma

4. Diterima apa adanya

3.10.1.1 Uji Normalitas

“Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal”. (Situmorang dan Lufti, 2012:100).

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan


(45)

3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,

dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas”. (Situmorang dan Lufti, 2012:108)

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5 %.

3.10.1.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai

Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah :

Melihat nilai Tolerance

a) Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.

b) Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan

0,1.

Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

a) Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.


(46)

3.10.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang

telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.3 Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier

berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear

antara beberapa beberapa variabel bebas yang biasa disebut X, dan seterusnya dengan

variabel terikat yang disebut Y (Ginting 2008:191).

Persamaan yang digunakan :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = Minat Beli Konsumen

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi X1 = Persepsi Kreativitas X2 = Inovasi


(47)

3.10.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model

hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

H0 : b1 = b2 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat)

H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitungakan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1. diterima jika pada  = 5% 2. ditolak jika pada  = 5%

3.10.5 Uji Signifikan Individual (Parsial/Uji T)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya

yaitu:

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).


(48)

Ho : b2 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1. H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5% 2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%

3.10.6 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel

maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunujukkan

besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar

nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen

menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar

terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel


(49)

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memulai kiprah usahanya pada tanggal 16 April 2010, dengan menyewa dua unit ruko di Jl.Setia Budi Medan.

Dengan komitmen yang tinggi untuk mengutamakan kualitas kopi tradisional Aceh

yang khas, Grand Keude Kupie Ulee Kareng hingga kini berkembang menjadi beberapa outlet, dan menjadi salah satu ikon cafe tradisional di kota medan.

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo berpindah tempat usaha yang tidak jauh dari lokasi awal dan tetap berada di kawasan Jl. Setia Budi Medan yang

ditandai dengan perayaan ulang tahun ketiga Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.

Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo merupakan kedai kopi yang memiliki khas sajian kopi tradisional aceh yang dengan cita rasa yang baik dan Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memiliki motto “Pertama Dan Terbaik Di Medan”. Berselang beberapa bulan, tepatnya di November 2013 Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo menambah outlenya di Jl. Puri sehingga menambah jumlah

outlet menjadi dua cabang. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo kembali membuka outlet baru, kali ini outlet yang akan dibuka adalah outlet Gaperta ujung

dan STM setahun berikutnya. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo melakukan pemindahan lokasi pada awal Januari 2015 yaitu di Jalan Sei Serayu no. 85 Medan


(50)

Gambar 4.1

Bagan Struktur Organisasi Manajemen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo

Di Medan

KOMISIONER

CV.

GRAND

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo

Top

Management

Dewan Penasehat Agung Santoso SE M. Nino Sungkono ST Dewan Operasional Teuku Andika Pardella DewanKeuangan

Debby C Manager Produksi

M. Kausar R Manajer Outlet Puri

M. Rinaldi SE Manajer Outlet Setiabudi

M. Arief Akbar Manager LITBANG

Middle

Management

Supervisor

Supervisor

Supervisor

Low

Management

Produksi &

Logistik

Produksi &

Logistik

Cashier

Pelayanan &

Keamanan

Pelayanan &

Keamanan


(51)

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada

30 pelanggan diluar Grand Keude Kupie Ulee Kareng yaitu pelanggan Vespucino Parking Only Coffee di Jalan Gaharu (Simpang Bambu III) no. 138 Medan .Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk

melakukan tugasnya mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 : 120).

Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation

dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation

lebih besar dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya

(Situmorang dan Lufti, 2014 : 89).

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas

menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Pada pra survey, kuesioner yang berisi 17 pertanyaan yang menyangkut persepsi kreativitas, inovasi dan minat beli konsumen pada Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut


(52)

Tabel 4.1

Validitas Tiap Butir Pertanyaan Item-Total Statistic

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

VAR00001 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00002 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00003 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00004 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00005 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00006 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00007 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00008 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00009 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00010 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00011 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00012 64.5667 12.668 .400 .959 Valid VAR00013 64.2667 12.064 .594 .956 Valid VAR00014 64.3667 12.102 .909 .949 Valid VAR00015 64.5667 12.668 .400 .959 Valid VAR00016 64.5667 12.668 .400 .959 Valid VAR00017 64.5667 12.668 .400 .959 Valid

Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).

Pada Tabel 4.1, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai corrected item total correlation untuk 17 butir pernyataan lebih besar dari 0,361 hal ini berarti bahwa 17 butir pernyataan tersebut adalah valid. r hitung > r tabel.


(53)

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,8 reabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan, 0,7 <Cronbach

Alpha < 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha < 0,7 reabilitas kurang

meyakinkan Situmorang dan Lufti (2014:92).

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Reliabilitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00002 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00003 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00004 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00005 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00006 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00007 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00008 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00009 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00010 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00011 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00012 64.5667 12.668 .400 .959 VAR00013 64.2667 12.064 .594 .956 VAR00014 64.3667 12.102 .909 .949 VAR00015 64.5667 12.668 .400 .959 VAR00016 64.5667 12.668 .400 .959 VAR00017 64.5667 12.668 .400 .959


(54)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach

Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Bersarkan data diatas maka seluruh butir

pernyataan dinyatakan reliable. Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.

4.3 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan.

Jumlah pernyataan seluruhnnya adalah 5 butir untuk variabel X1, 7 butir untuk variabel X2 dan 5 butir untuk variable Y, jadi total seluruh pernyataan adalah 17 butir. Sebagaimana tujuan penuklisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden

berisikan pernyataan mengenai Persepsi Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2) terhadap Minat Beli (Y). Respoden dalam penelitian ini adalah Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jl. Sei Serayu No. 85 Medan

4.3.1 Karakteristik Responden

Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat

penelitian dilakukkan yaitu pada bulan Mei 2015-Juni 2015. Responden dalam

penelitian ini adalah pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jl. Sei Serayu No. 85 Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data

pribadi responden yang terdiri dari umur, pekerjaan, dan status.

4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur mayorits responden berada di kategori umur 19-30 tahun dengan persentasi 54% atau berjumlah 38 orang, sisanya berusia ≥ 31 tahun dengan persentasi 36% atau berjumlah 18 orang, ≤ 19 tahun dengan


(55)

persentasi 10% atau berjumlah 7 orang. Karakteristik responden

berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 ≤ 19 7 10

2 19-30 38 54,285

3 ≥ 31 25 35,714

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa pelanggan dengan rentang

usia 19-30 lebih sering melakukan kunjungan ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 54,285%

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Mayoritas pekerjaan responden merupakan pelajar/mahasiswa dengan

persentasi 38% atau berjumlah 27 orang, sisanya pegawai swasta sebesar

26% atau berjumlah 18 orang, PNS sebesar 20% atau berjumlah 14 orang,

lain-lain sebesar 16% atau berjumlah 11 orang. Karakteristik Responden


(56)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 Pelajar/Mahasiswa 27 38,571

2 Pegawai Swasta 18 25,714

3 PNS 14 20

4 Lain-lain 11 15,714

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa pelanggan dengan kategori

pekerjaan pelajar/mahasiswa lebih sering melakukan kunjungan ke Grand

Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 38,571%

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Mayoritas jenis kelamin responden merupakan laki-laki dengan

persentasi 80% atau berjumlah 56 orang, sisanya responden berjenis

kelamin perempuan sebesar 20% atau berjumlah 14 orang. Karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai


(57)

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 Laki-laki 56 80

2 Perempuan 14 20

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pelanggan dengan jenis

kelamin laki – laki lebih sering melakukan kunjungan ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 80%

4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian

Pengaruh Persepsi Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen,

dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju = 3

Tidak Setuju = 2


(58)

4.3.2.1 Persepsi Kreativitas (X1)

Tanggapan responden mengenai Persepsi Kreativitas (X1):

Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Kreativitas

Item Pernyataan

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 0 0.0 60 86 10 14 70 100

2 0 0,0 0 0,0 7 10 63 90 0 0,0 70 100

3 0 0,0 0 0,0 41 58,871 29 41,428 0 0,0 70 100

4 0 0,0 0 0,0 41 58,871 29 41,428 0 0,0 70 100

5 0 0,0 0 0,0 28 40 41 58,871 1 1,428 70 100

Sumber: Hasil Penelitian (diolah) (2015)

1. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu menciptakan produk yang unik”, dapat digambarkan bahwa 86% responden menyatakan setuju dan 14% responden

menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha

sejenis lain”, dapat digambarkan bahwa 90% responden menyatakan setuju dan hanya 10% responden menyatakan kurang setuju.

3. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memiliki ide kreatif dalam mengkreasikan konsep desain tempat


(59)

usaha”, dapat digambarkan bahwa 58,871% responden menyatakan kurang setuju dan selebihnya yaitu 41,428% responden menyatakan

setuju.

4. Pada pernyataan “Menurut saya karyawan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu menunjukkan kreativitasnya kepada

pelanggan dalam mengolah kopi”, dapat digambarkan bahwa 58,871% responden menyatakan kurang setuju dan selebihnya yaitu 41,428%

responden menyatakan setuju.

5. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mempunyai tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan”, dapat digambarkan bahwa 58,871% responden menyatakan setuju, 40%

responden menyatakan kurang setuju, dan 1,428% responden yang


(60)

4.3.2.2 Inovasi (X2)

Tanggapan responden mengenai Inovasi (X2):

Tabel 4.7

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Inovasi

Item Pernyataan

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 54 77,142 16 22,857 70 100

2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 57 81,428 13 18,571 70 100

3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 57 81,428 13 18,571 70 100

4 0 0,0 0 0,0 35 50 32 45,714 3 4,285 70 100

5 0 0,0 5 7,14

2

37 52,857 28 40 0 0,0 70 100

6 1 1,428 5 7,14

2

40 57,142 24 34,285 0 0,0 70 100

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

1. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap

produknya”, dapat digambarkan bahwa 77,142% responden menyatakan setuju dan 22,857% responden yang menyatakan sangat

setuju.

2. Pada pernyataan “Menurut saya produk makanan dan minuman yang ditawarkan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mengalami perkembangan dari sebelumnya”, dapat digambarkan bahwa 81,428%


(61)

responden menyatakan setuju dan 18,571% responden yang

menyatakan sangat setuju.

3. Pada pernyataan “Menurut saya produk yang ditawarkan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo saat ini lebih baik dari produk

sebelumnya”, dapat digambarkan bahwa 81,428% responden menyatakan setuju dan 18,571% responden yang menyatakan sangat

setuju.

4. Pada pernyataan “Menurut saya produk yang ditawarkan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo lebih bervariasi dibandingkan dengan

usaha sejenis lain”, dapat digambarkan bahwa 50% responden yang menyatakan kurang setuju, 45,714% responden menyatakan setuju, dan

4,285% responden yang menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Saya lebih memilih kopi Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena memiliki kenikmatan kopi yang khas”, dapat digambarkan bahwa sebanyak 7,142% responden yang menyatakan

tidak setuju, 52,857% responden yang menyatakan kurang setuju, dan

hanya 40% responden menyatakan setuju..

6. Pada pernyataan “Menurut saya kualitas kopi Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan

usaha sejenis lain”, dapat digambarkan bahwa 1,428% responden menyatakan sangat tidak setuju, 7,142% responden yang menyatakan


(62)

tidak setuju, 57,142% responden yang menyatakan kurang setuju dan

hanya 34,285% responden menyatakan setuju.

4.3.2.3 Minat Beli Konsumen (Y)

Tanggapan responden mengenai Minat Beli Konsumen (Y):

Tabel 4.8

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli Konsumen

Item Pernyataan

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 0 0.0 45 64,285 25 35,714 70 100

2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 63 90 7 10 70 100

3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 59 84,285 11 15,714 70 100

4 0 0,0 0 0,0 17 24,285 52 74,285 1 1,428 70 100

5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 62 88,571 8 11,428 70 100

6 0 0,0 0 0,0 23 32,857 47 67,142 0 0.0 70 100

Sumber: Hasil Penelitian (diolah) (2015)

1. Pada pernyataan “Saya selalu berusaha mencari informasi tentang keberadaan kafe yang menyediakan kopi”, dapat digambarkan bahwa 64,285% responden menyatakan setuju dan 35,714% responden yang

menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan “Saya selalu memilih kafe yang menawarkan kopi Gayo Aceh”, dapat digambarkan bahwa 90% responden menyatakan setuju dan 10% responden yang menyatakan sangat setuju.


(63)

3. Pada pernyataan “Saya berminat untuk mencoba produk Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pengaruh dari teman/lingkungan”, dapat digambarkan bahwa 84,285% responden menyatakan setuju dan

15,714% responden yang menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan “Saya berminat untuk berkunjung ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena lokasinya yang strategis”, dapat digambarkan bahwa 74,285% responden yang menyatakan setuju,

1,428% responden yang menyatakan sangat setuju dan hanya 24,285%

responden yang menyatakan kurang setuju.

5. Pada pernyataan “Saya berminat untuk berkunjung ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena merasa nyaman dengan

pelayanannya”, dapat digambarkan bahwa 88,571% responden menyatakan setuju dan 11,428% responden yang menyatakan sangat

setuju.

6. Pada pernyataan “Saya berminat membeli kopi di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena kualitas rasa kopinya yang enak”, dapat digambarkan bahwa 67,142% responden menyatakan setuju dan hanya


(64)

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.4.1. Uji normalitas

Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya

dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah

dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Grafik Histogram

Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data

tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Namun demikkian dengan


(65)

untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana

ditampilkan pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3

Grafik Normal Probability Plot

Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak


(66)

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual

dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan

normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain

yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 70

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .54858455

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .110

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .364

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.9 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi

normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan

nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,364 maka dapat


(67)

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel

independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor

(VIF). Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF

dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai

berikut:

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Persepsi Kreativitas .357 2.799

Inovasi .357 2.799

a. Dependent Variable: Minat Beli

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa kedua

variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF <

5,0. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel

independen. Dengan demikian variabel independen (Persepsi

Kreativitas dan Inovasi) dapat digunakan untuk memprediksi Minat


(1)

Lampiran 3 : Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas dengan Histogram

b. Uji Normalitas dengan

Normal P-P Plot of Regression Standarizied

Residual

.


(2)

c. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov

Smilnorv Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 70

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .54858455

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .110

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .364

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

2. Uji Multikolinearitas

Coefficients

a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Persepsi Kreativitas .357 2.799

Inovasi .357 2.799

a. Dependent Variable: Minat Beli

3. Uji Heteroskedaotisitas

a. Hasil Uji Heteroskedostisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .928 .413 2.243 .028

Persepsi Kreativitas

.028 .035 .157 .790 .432

Inovasi -.046 .027 -.335 -1.685 .097

a. Dependent Variable: absut


(4)

b. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Lampiran 4 : Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta


(5)

Hasil Regresi untuk Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 199.006 2 99.503 321.052 .000a

Residual 20.765 67 .310

Total 219.771 69

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Persepsi Kreativitas

b. Dependent Variable: Minat Beli

Hasil Regresi untuk Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 7.197 .705 10.206 .000

Persepsi Kreativitas

.427 .060 .449 7.141 .000

Inovasi .407 .046 .553 8.808 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli


(6)

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .952a .906 .903 .55671

a. Predictors: (Constant), Persepsi Kreativitas, Inovasi