Peranan Gaji, Upah Dan Insentif Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima.

(1)

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dengan judul “PERANAN GAJI, UPAH DAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI’AH GEBU PRIMA MEDAN.”

Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak selama perkuliahan sehingga penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku Ketua Pengelola D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Pak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Pengelola D-III Keuangan dan pembimbing penulis guna menyelesaikan tugas akhir ini dan telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis. 4. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan khususnya pada program D-III

Keuangan Universitas Sumatera Utara, yang telah membimbing dan mendidik penulis selama masa perkuliahan.


(4)

5. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis, Ayahanda Tersayang Taufik Hasnan Nasution dan Ibunda Tercinta Rosmida Hanny Siregar, terima kasih untuk pengorbanannya, sungguh ananda tidak akan pernah bisa membalasnya. 6. Untuk kedua kakakku Nia, terima kasih untuk perhatiannya dan Della, thank’s ya teh buat Tatkraft (semangat) yang teh berikan, walaupun teteh sekarang di negeri orang. Dan buat ketiga adikku Riski, Ulfa, Nisa.

7. Bapak H. Yose Rizal Achmad, SH selaku Komisaris PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan,dan khususnya buat Pak Aja yang banyak membantu mengumpulkan data sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, (Semangat Pak!!, wisudaan undang-undang ya pak), dan tak lupa pula untuk segenap karyawan.

8. Buat keluarga besar ku khususnya nenekku Hj. Nurlela, uwa, ujing, uda tulang,nantulang, sepupu-sepupuku beserta para keponakanku yang lucu dan menyebalkan.

9. Buat Sahabatku Sumi, Ade, Ragil, Gina, Rina, makasih buat kebersamaannya. Buat teman-teman magang Eva, B’Agung, Lia, Kamil, Halimah, Helmi, Martha. Dan teman-teman seperjuangan di Keuangan angkatan ‘06 khususnya Oci.

Medan, Mei 2009

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN ... 7

A. Sejarah Singkat Perusahaan…..……….7

B. Jenis Usaha ... 8

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Uraian Tugas ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... 18


(6)

BAB III. PEMBAHASAN ... 22

A. Konsep Organisasi ... 22

B. Pengertian Gaji dan Upah ... 24

C. Unsur-Unsur Gaji dan Upah……….. 26

D. Jenis Insentif untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja……….32

E. Dampak Gaji, Upah dan Insentif terhadap Produktivitas Kerja……..34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

             


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Kinerja Tahun 2008……….19 Tabel 1.2 Perbandingan Realisasi………....19 Tabel 1.3 Penyusunan Kinerja Tahun 2009………....20


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan kegiatan oprasional perusahaan. Agar tercapainya tujuan ini, maka perusahaan menjalankannya dengan mengggunakan sumber daya yang tersedia. Sumber daya ini disebut juga sumber daya ekonomi peralatan yang mutlak yang diperlukan dalam setiap oprasional perusahaan. Sumber daya adalah faktor-faktor yang mempunyai daya untuk menghasilkan barang atau jasa dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Ada 4 (empat) sumber daya yang harus dikelola secara cermat dan sistematis agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Ke empat sumber daya tersebut adalah sumber daya alam, tenaga kerja, modal, serta keahlian. Salah satu faktor yang terpenting adalah tenaga kerja, karena dalam melaksanakan kegiatan oprasional tidak terlepas dari sumber daya manusia.

Sebagai tenaga penggerak utama, faktor tenaga kerja sangat penting karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang baik ditentukan oleh faktor tenaga kerja atau karyawan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Hal ini berarti dalam suatu perusahaan faktor tenaga kerja merupakan masalah yang komplek, sehingga dibutuhkan usaha untuk memelihara dan mengembangkannya


(9)

agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dengan demikian seorang pimpinan didalam perusahaan harus dapat membina hubungan baik dengan pegawai atau karyawan, dengan cara memberikan insentif, gaji, lembur, bonus dan tunjangan-tunjangan kesejahteraan para pegawai atau karyawan. Karena pada hakekatnya tenaga kerja akan lebih produktif apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan upah yang seimbang dengan pekerjaan yang telah mereka kerjakan. Tunjangan-tunjangan tersebut tidak akan diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya secara cuma-cuma. Manajer oprasional yang mengatur tentang sumber daya manusia akan mengevaluasi kinerja karyawan atau yang sering disebut dengan penimbangan prestasi. Penimbangan prestasi ini tidak hanya berlaku bagi para karyawan saja, penimbangan prestasi juga berlaku bagi para manajerial.

Dalam perusahaan besar setiap manajer mengalami penimbangan atas prestasi atau karyanya secara berkala. Seperti halnya dengan aspek-aspek lain pengembangan manajemen, tujuan utama penimbangan ini telah berubah dalam tahun-tahun terakhir. Pada mulanya, penimbangan itu merupakan alat guna untuk memberi pegangan pada manajemen dalam menyeleksi manajer-manajer yang layak untuk kenaikkan pangkat atau kenaikkan gaji, tetapi sekarang penimbangan prestasi ini juga dipergunakan sebagai alat untuk melatih dan membantu orang-orang dari semua tingkat manajemen untuk memperbaiki prestasi mereka.

Program penimbangan prestasi yang efektif memberikan kepada manajemen suatu landasan rasional untuk menentukan siapa yang harus dinaikkan pangkatnya


(10)

atau mendapat kenaikkan gaji. Ini memungkinkan setiap orang untuk dapat dipertimbangkan atas dasar yang sama seperti yang lainnya.

Gaji dan upah tidak saja sekadar cara untuk memuaskan kebutuhan fisik, melainkan juga merupakan pengakuan dan rasa mencapai sesuatu. Gaji sangat penting bagi para manajer, tidak hanya karena dapat dipergunakan untuk membeli barang-barang material, tetapi karena merupakan umpan balik material yang nyata untuk mengukur keberhasilan mereka. Jika gaji tidak dianggap sebagai ukuran prestasi, gaji bukanlah merupakan motivasi bagi yang berprestasi. Gaji dan upah merupakan salah satu perangsang untuk bekerja lebih keras dan berdampak dalam mengurangi pergantian pegawai.

Berdasarkan uraian diatas , maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih detail lagi mengenai masalah peranan gaji dan upah serta kaitannya terhadap produktivitas kerja. Oleh karena itu penulis mengambil judul : “PERANAN GAJI, UPAH DAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI’AH GEBU PRIMA.”

B. Perumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan di atas menyatakan bahwa penghargaan dalam bentuk uang merupakan motivasi utama bagi kebanyakan karyawan karena dapat membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik tingkat rendah dan juga


(11)

penghargaan atau tunjangan tersebut efektif dalam merangsang produktivitas kerja dalam perusahaan untuk masa kini dan masa yang akan datang. Maka rumusan masalah yang akan saya bahas adalah : “Seberapa efektifkah peranan gaji, upah dan insentif dalam meningkatkan produktivitas kerja?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang saya lakukan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan adalah sebagai berikut :

1. Penulis ingin mengetahui serta membandingkan teori-teori yang diterima di perkuliahan dengan prakteknya di lapangan, khususnya dalam bidang keuangan.

2. Penulis ingin mengetahui bagaimana PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI’AH GEBU PRIMA meningkatkan produttivitas kerja karyawan.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang di lakukan pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan adalah sebagai berikut :


(12)

1. Mengetahui secara rinci bagaimana suatu perusahaan dapat servive dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2. Mengetahui seluk beluk kegiatan usaha PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI’AH GEBU PRIMA.

3. Sebagai masukkan bagi penulis untuk mengenal persaingan dalam dunia kerja.

4. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir penulis dalam kaitannya merangsang produktivitas kerja yang erat dengan peranan gaji, upah serta insentif.

B. Bagi Perusahaan

1. Sebagai pertimbangan dasar bagi PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan dalam membuat kebijakan lanjutan agar mampu bersaing dalam dunia bisnis. Karena kebijakan upah perusahaan sangat berkaitan dengan kebijakan seleksi dan perekrutan tenaga baru sehingga memungkinkan manajemen memilih pegawai dari kemampuan atau skill yang lebih luas.

2. Sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja serta produktivitas karyawan yang berbasiskan Islam.

C. Bagi Pembaca

1. Untuk dapat mengetahui secara mendasar struktur organisasi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan.


(13)

2. Sebagai masukkan atau reverensi bagi pembaca untuk membantu penulisan tugas akhir.

3. Sebagai masukkan bagi pembaca untuk mengetahui secara pasti sejarah singkat PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan dalam mengelola sumber daya manusianya.

4. Meningkatkan kemampuan berfikir secara rasional bagi pembaca dalam menyerap ilmu ataupun masukkan yang tertera sebagai bahan pertimbangan untuka menjalankan suatu jenis usaha.


(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa masih banyak umat islam yang belum mau berhubungan dengan bank yang saat ini karena alasan kepercayaan serta dasar hukum islam yang mengharamkan riba (memperoleh keuntungan melalui bunga bank.

Hal ini mendorong ICMI ORSAT Medan dalam berupaya membentuk suatu wadah ekonomi yang berdasarkan syari’ah Islam berupa BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Berdirinya BPR yang berdasarkan syari’ah memiliki dasar pendirian antara lain :

a) Kondisi sosial dan budaya masyarakat melayu mayoritas beragama Islam masih meragukan hukum bunga yang diterapkan oleh bank konvensional. Meningkatnya kesadaran umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya, khususnya terhadap sistem perbankan yang sesuai dengan syariat agama Islam.

b) Meningkatnya peran umat Islam dalam usaha memperbaiki taraf hidup. Sistem perbankan konvensional yang ada terasa kurang peranannya dalam memperbaiki kondisi umat yang perekonomiannya lemah, terutama bagi umat Islam yang masih ragu terhadap bunga bank.

c) Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, khususnya bidang perbankan yang berlandaskan syari’ah. Beberapa kebijakan antara lain


(15)

Paket Deregulasi Juni 1983 yang memberikan kebebasan pada bank-bank untuk menentukan tingkat suku bunga bahkan sampai nol persen. Proses pendirian ini mulai dilaksanakan dengan membentuk Badan Hukum yaitu PT (Perseroan Terbatas). Dan selanjutnya menyusun rancangan anggaran dasar perusahaan, daftar calon perseroan, susunan direksi dan dewan komisaris, rencana susunan organisasi, rencana kerja serta bukti setoran minimal 30% dari modal, dimana hal ini dipersiapkan untuk melengkapi permohonan izin prinsip (persiapan pendirian) kepada Menteri Keuangan.

Pada bulan juli tahun 1994, izin prinsip PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. Dan tahap selanjutnya adalah melengkapi izin usaha atau operasi dimana harus dilengkapinya anggaran dasar yang telah disetujui Menteri Kehakiman berdasarkan akte No. 39 tanggal 12 September 1994 dengan Notaris Ny. Chairani Bustami dan selanjutnya dilengkapi juga dengan daftar perseroan. Susunan dewan direksi, dan dewan komisaris, susunan organisasi, sistem dan prosedur kerja organisasi serta bukti pelunasan modal setor sampai dengan satuan organisasinya.

B. Jenis Usaha

PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan beroperasi dengan ketentuan yang berlaku dan berpedoman pada prinsip-prinsip syari’ah yang kegiatannya tak jauh berbeda dengan konvensional hanya saja yang membedakannya adalah BPR


(16)

Syari’ah memakai perhitungan profit bagi hasil, tidak memakai perhitungan bunga dalam lalu lintas pembayaran.

Adapun jenis usaha yang dilakukan BPR Syari’ah umumnya sama dengan BPR lainnya, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat.

Dalam hal menghimpun dana dari masyarakat PT. BPR Syariah Gebu Prima menawarkan beberapa produknya. Yaitu :

1. Tabungan Gema merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang memiliki kelebihan dan keuntungan seperti : mendapat bagi hasil yang halal, murni, adil, keamanannya dijamin oleh pemerintah. Serta menguntungkan dengan mendapat nisbah sebesar 50% untuk bank, dan tabungan Gema dapat ditarik setiap saat tanpa dikenakan biaya administrasi.

2. Tabungan Tholib merupakan tabungan pelajar khusus menampung simpanan mahasiswa sampai dengan pelajar sekolah dasar, tabungan ini di samping mendapat bagi hasil yang menarik, juga mendapat peluang menerima bea siswa dan hadiah-hadiah yang menarik bagi mahasiswa dan pelajar yang memiliki prestasi yang baik serta yang kurang mampu, dan tabungan ini juga dijamin oleh pemerintah.

3. Tabungan Wahyu merupakan tabungan Qurban, tabungan ini khusus menfasilitasi simpanan masyarakat yang ingin berqurban secara mudah dan terencana. Tabungan Wahyu disamping mendapat bagi hasil yang menarik, juga memberikan pilihan kepada nasabah terhadap teknis


(17)

berqurban antara lain : Nasabah bisa membeli hewan qurban sendiri atau nasabah menyerahkan pembelian hewan qurban kepada pihak bank atau nasabah menyerahkan pelaksanaan qurban sepenuhnya kepada pihak bank dan pihak bank bertanggung jawab mendistribusikan daging qurban kepada yang berhak.

4. Tabungan Jabal Rahmah merupakan tabungan bagi masyarakat yang berniat ingin menunaikan ibadah haji dengan aman dan terencana. Tabungan Jabal Rahmah disamping mendapat bagi hasil yang menarik, calon jama’ah haji juga mendapat paket dan bingkisan yang menarik dari pihak bank, dan tabungan ini di jamin oleh pemerintah.

5. Simpanan Zakiyah merupakan yang menampung Zakat, Infaq, Sadaqah dan waqaf tunai dari kaum muslimin yang berkelebihan harta untuk disalurkan kepada pengusaha kecil muslim yang dhuafa dalam rangka menekan kemiskinan dan pekerjaan meminta-minta dari kaum muslimin, serta menghindari ummat Islam dari jeratan rentenir. Dana tersebut akan disalurkan kepada pengusaha kecil dalam bentuk pembiayaan Al-Qardul Hasan yaitu pembiayaan kebajikan yang tidak dipungut bagi hasil sedikitpun. Simpanan ini dapat disalurkan sesuai dengan permintaan Muzaky yang bersangkutan.

6. Deposito Prima merupakan simpanan berjangka waktu 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas) bulan. Deposito Prima tidak dapat dicairkan sebelummasa jatuh tempo. Keuntungan dan kelebihan Deposito Prima disamping aman juga dijamin oleh pemerintah,


(18)

juga mendapat bagi hasil yang menarik dengan nisbah 70% untuk deposan dan 30% untuk bank, bagi hasil diambil dari pendapatan bruto bank bulan berjalan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang menunjukkan susunan organisasi dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasinya. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan adalah berbentuk desentralisasi, dimana semua wewenang dan tugas yang diberikan atasan kepada bawahannya dan bawahannya bertanggung jawab kepada atasan.

Desain struktur organisasi PT. BPR Syariah Gebu Prima Medan didasarkan atas hal-hal sebagai berikut :

a) Besar kecilnya perusahaan.

b) Karakteristik organisasi dan kepemilikkan. c) Sifat kegiatan usaha.

d) Keanekaragaman dan tingkat kompleksitas organisasi. e) Metode pengelolahan data.


(19)

(20)

D. Uraian Tugas

Untuk mengetahui uraian tugas-tugas dari struktur organisasi pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dapat penulis jabarkan sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris 1) Komisaris Utama

Adapun tugas dan wewenang dari komisaris utama adalah :

a) Mewakili pemilik atau pemegang saham untuk melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan direksi dan pelaksanaan tugas direksi.

b) Membuat persetujuan atas rencana kerja dan anggaran yang telah disusun oleh direksi.

c) Melaksanakan rapat rutin bulanan dengan direksi untuk membahas hasil usaha serta menjadwalkan RapatUmum Pemegang Saham.

2) Anggota Komisaris

Adapun tugas dan wewenang dari anggota komisaris adalah :

a) Melaksanakan pemeriksaan rutin bulanan atas laporan direksi yang menyangkut tabungan dan deposito.

b) Membuat dan melaksanakan analisa perkembangan sumber dana dan posisi pinjaman yang telah diberikan.

c) Melaksanakan pemeriksaan surat-surat berharga seperti bilyet deposito yang dijamin kepada bank, deposito yang jatuh tempo.


(21)

b. Dewan Syari’ah

Adapun tugas dan wewenang dari dewan komisaris adalah :

a) Melakukan pengawasan terhadap produk perbankan dalam rangka menghimpun dan menyebarkan dari dan untuk masyarakat agar berjalan sesuai dengan ketentuan Islam.

b) Sebagai perantara atau penghubung antara dewan komisaris dengan direksi.

c. Direktur Utama

Adapun tugas dan wewenang direktur utama adalah :

a) Bertanggung jawab pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan secara keseluruhan dalam tingkat top management.

b) Membuat laporan setiap bulan kepada Bank Indonesia dan dewan komisaris dan berusaha mempertahankan kredibilitas bank.

d. Direktur Oprasional

Adapun tugas dan wewenang direktur oprasional adalah :

a) Mengadakan pengawasan pada dana masyarakat dan mengatur likuiditas bank melalui laporan dari bagian accounting.


(22)

e. Kabid Marketing

Adapun tugas dan wewenang kabid marketing adalah :

a) Memeriksa hasil evaluasi analisis kredit pembiayaan, data kelengkapan calon nasabah debitur, hasil trade dab checking yang dilaksanakan oleh bagian hukum dan investigasi.

b) Memberikan persetujuan over draft sesuai limit yang diberikan oleh direksi.

f. Internal Audit

Adapun tugas dan wewenang bagian internal audit adalah :

a) Melakukan pemeriksaan terhadap unsur-unsur neraca dan laporan laba rugi oprasional.

b) Memeriksa persediaan buku Cheque IBG.

c) Memeriksa buku catatan keluar masuk dalam ruang khazanah utama yang merupakan tempat penyimpanan uang dan dokumen-dokumen bank.

g. Account Officer

Adapun tugas dan wewenang account officer adalah :

a) Melaksanakan pelayanan terhadap permohonan pembiayaan nasabah. b) Melaksanakan wawancara singkat, peninjauan ke lokasi, menganalisis

laporan keuangan dan studi kelayakan serta mencari informasi tentang calon nasabah debitur.


(23)

c) Memeriksa kelengkapan benda jaminan, Khusus untuk jaminan berbentuk BPKP akan dilakukan pemblokiran ke Polantas.

.

h. Hukum dan Investigasi

Adapun tugas dan wewenang bagian hukum dan investigasi adalah :

a) Memeriksa berkas surat izin berbadan hukum dan akte pendirian surat lainnya.

b) Memberikan bantuan berupa informasi kepada nasabah apabila terjadi problem aspek hukum perbankan serta pemecahannya bila timbul sengketa.

i. Administrasi Pembiayaan

Adapun tugas dan wewenang bagian administrasi pembiayaan adalah : a) Melakukan kredit review ke perkreditan bank checking ke bank.

b) Membuat perhitungan profit bagi hasil setiap akhir bulan dan posisi pinjaman.

j. Kabid Operasi

Adapun tugas dan wewenang dari kabid operasi adalah :

a) Melaksanakan checker terhadap semua aplikasi pembukuan rekening tabungan deposito dan simpanan amanah.


(24)

k. Cash dan Teller

Adapun tugas dan wewenang dari cash dan teller adalah :

a) Menghitung sendiri saldo teller di dalam box sesuai dengan jumlah limit yang di berikan.

b) Menghitung uang setoran atau penarikan dari nasabah. c) Meminta persetujuan untuk penarikan over draft.

l. Jasa Nasabah

Adapun tugas dan wewenang bagian jasa nasabah adalah :

a) Melaksanakan pembuatan buku tabungan, bilyet deposito, simpanan dan kartu individual tabungan.

b) Melaksanakan perhitungan profit bagi hasil untuk setiap bulan pada tabungan deposito.

m. Service Assistant

Adapun tugas dan wewenang bagian service assistant adalah :

a) Melakukan pemberian informasi kepada nasabah baru tentang berbagai produk di PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari;ah Gebu Prima Medan.

b) Melaksanakan pelayanan pembukuan rekening tabungan, deposito dan simpanan amanah.


(25)

n. Accounting

Adapun tugas dan wewenang bagian accounting adalah :

a) Melaksanakan koreksi apabila dalam pembukuan ditemukan kesalahan yang bersumber dari bagian tertentu dengan menyerahkan kembali untuk diperbaiki oleh pihak yang bersangkutan.

b) Membuat rencana harian, neraca bulanan tiket administrasi profit neraca dalam lampiran neraca setiap akhir bulan.

c) Membuat laporan realisasi anggaran setiap akhir bulan.

o. Bagian Umum dan Personalia

Adapun tugas dan wewenang bagian umum dan personalia adalah :

a) Melaksanakan pembelian barang aktiva dan inventaris kantor seizin tertulis direksi.

b) Melaksanakan pencatatan pembelian barang aktiva tetap dan inventaris serta melakukan penyusutan berdasarkan umur ekonomis.


(26)

E. Kinerja Usaha Terkini

Secara umum pencapaian kinerja usaha tahun 2008 pada perkiraan dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Perkiraan Rencana Realisasi Pencapaian

Pembiayaan yang diberikan Rp 9.904.242 Rp 9.573.422 96.66 % Tabungan Rp 6.771.843 Rp 7.994.836 118.06 % Deposito Rp 5.491.700 Rp 4.320.700 78.68 % Modal Setor Rp 3.010.750 Rp 3.010.750 100.00 % Laba Rp 126.104 Rp 336.731 267.03 % Aset Rp 14.673.710 Rp 15.009.150 102.29 %

Perbandingan realisasi/ pencapaian operasional tahun 2008 dibandingkan tahun 2007 dapat terlihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Realisasi Tahun 2007 Tahun 2008 Pencapaian

Pembiayaan yang diberikan Rp 8.411.940 Rp 9.573.422 113.81 % Tabungan Rp 6.075.293 Rp 7.994.836 131.60 % Deposito Rp 4.591.700 Rp 4.320.700 94.10 % Modal Setor Rp 1.089.750 Rp 3.010.750 276.28 % Laba Rp (945.892) Rp 336.731 35.60 %


(27)

Selanjutnya berdasarkan data-data tersebut diatas dan kondisi ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini maka PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan menetapkan asumsi peningkatan usaha dibandingkan tahun 2008 dapat terlihat pada tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 1.3

Pos Perkiraan Tahun 2008 Tahun 2009 Pencapaian Pembiayaan yang diberikan Rp 9.573.422 Rp 10.390.435 108.53 % Tabungan Rp 7.994.836 Rp 8.691.387 108.71 % Deposito Rp 4.320.700 Rp 5.220.700 120.83 % Modal Setor Rp 3.010.750 Rp 3.010.750 100.00 % Laba Rp 336.731 Rp 391.187 116.17 %

Aset Rp 15.009.150 Rp 16.901.382 112.61

F. Rencana Perusahaan

Selanjutnya BPR Syari’ah Gebu Prima Medan menguraikan lebih rinci Rencana Kerja Tahun 2009 beserta lampiran yang merupakn Perangkat Pengawasan dalam Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2009, yang terdiri dari Rencana Penhimpunan Dana dan Rencana Penyaluran Dana.

Pertumbuhan asset direncanakan hingga akhir tahun 2009 mencapai 12.05% dengan rata-rata setiap bulannya 1.04%. Sasaran penghimpunan dana pada tahun kerja 2009 tetap diarahkan pada masyarakat/pengusaha muslim, perorangan,


(28)

badan usaha maupun yayasan. Masyarakat perorangan umumnya merupakan pedagang, pengusaha industri, pelajar, dsb. Sedangkan Badan Usaha meliputi perusahaan-perusahaan yang dikelola/ dimiliki pengusaha muslim dan yayasan umumnya yang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan lainnya.

Rencana penghimpunan dana pada tahun 2009 (Lampiran I) dalam bentuk tabungan dan deposito ditargetkan mengalami peningkatan sebesar 12.96 % dibanding tahun 2008. Rencana penyaluran dana melalui pembiayaan, diproyesikan sebesar Rp 10.390.435,- lebih tinggi 8.53 % dari realisasi tahun 2008 yaitu Rp 9. 573.422,- (Lampiran II).

Berdasarkan hasil yang dicapai dalam tahun 2008 dari beberapa produk-produk pembiayaan syari’ah yang disalurkan, pada tahun 2009 masih akan didominasi produk Murabahah. Produk pembiyaan lainnya seperti Mudharabah, Bai Salam dan Musyarakah hingga akhir tahun Anggaran ini tidak ditargetkan sama sekali dalam penyaluran dana, mengingat belum adanya permintaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


(29)

BAB III PEMBAHASAN

A. Konsep Organisasi

Dalam kehidupan business, sebuah organisasi tak ubahnya seperti kereta kuda. Organisasi memiliki tujuan yang pasti. Untuk mewujudkannya, organisasi didukung karyawan. Bila masing-masing karyawan itu diarahkan kepada tujuan yang sama, maka tujuan organisasi akan tercapai. Sebaliknya, ketika karyawan yang berperan seperti kuda dalam kereta itu dihela dan dicambuk sekeras-kerasnya kearah yang salah, mereka juga akan bekerja lebih keras, tapi ke tujuan yang salah. Karenanya, keselarasan tujuan di antara anggota-anggota organisasi menjadi penting. Begitu juga dengan keselarasan tujuan organisasi dengan anggota-annggotanya. Kedua-duanya menjadi syarat mutlak agar tujuan bisa bersama-sama diraih.

Pada awal berdirinya, BPR Syari’ah Gebu Prima Medan menggariskan misi menjadi dua hal: pertama, sebagai katalisator pengembangan lembaga-lembaga keuangan syari’ah lainnya, dan kedua, mengangkat harkat hidup pengusaha muslim, kecil dan menengah. Sejalan dengan waktu, misi pun berubah secara dinamis. Misi PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan ditetapkan untuk menjadi Role Model bagi lembaga Keuangan Syari’ah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orentasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada stakeholders.


(30)

Bersama dengan itu, semangat yang timbul dari karyawan tidak lagi sekedar untuk menciptakan profit. Ada kesadaran baru menjadikan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan sebagai tempat perjuangan dalam mengangkat ekonomi umat. Bukan sebagai lembaga yang menjalankan ekonomi berdasarkan pedoman syari’ah, melainkan menjadi lembaga syari’ah yang bergerak di bidang ekonomi. This is not business any more.

Sesuai dengan tekad untuk menjadi Role Model bagi institusi sejenis, baik di tingkat lokal maupun internasional, PT. BPR Syari’ah Gebu Prima menyadari betul perlunya membentuk organisasi yang bersih dari segala macam hanky panky. Karenanya, setiap pejabat yang diangkat, bahkan seluruh kru yang ada, secara rutin harus diingatkan pentingnya menjaga dari kemungkinan terjadinya conflict of interst ini. Misalnya, melalui penandatanganan kembali perjanjian dengan organisasi. Komitmen ini akan memagari karyawan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dari tindakan yang tak terpuji, semisal menerima sogok, bahkan, hadiah dari kliennya yang di banyak tempat diangggap sebagai suatu kewajaran. Klausula yang menggambarkan penghindaran conflict of interst ini harus ada di semua dokumen perjanjian PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Dengan demikian, ini tidak saja mengikat pribadi-pribadi terkait kru PT. BPRSyari’ah Gebu Prima Medan, tapi juga memaksa semua nasabah, vendor, supplier, dan nasabah untuk menaati komitmen bersih ini.


(31)

Apabila dalam akad perjanjian yang disebut, terbukti adanya permainan tidak sehat (sogok, pelicin, hadiah), perjanjian yang diteken batal demi hukum. Konsekuensinya, semua beban yang muncul akibat pembatalan tersebut dunia-akhirat menjadi tanggungan pihak yang melanggar. Dengan pencantuman komitmen seperti ini secara gamblang dan jelas dalam akad perjanjian, diharapkan semua pihak yang terkait dengan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan menyadari institusi ini memang bukan institusi bisnis biasa, melainkan institusi dakwah yang bergerak di bidang bisnis, yang sangat menjaga kemungkinan-kemungkinan terpeleset dalam tindakan yang dilarang agama.

B. Pengertian Gaji dan Upah dan Insentif

Sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan berhasil jika hanya diorganisir atau diatur oleh satu orang saja, dalam pencapaian tujuan, misi dan visi sebuah perusahaan diperlukan kerjasama yang singkron antar beberapa bagian, jadi jelas bahwa dalam sebuah organisasi akan terdapat spesialisasi jenis pekerjaan untuk pencapaian tujuan tertentu perusahaan dengan efektif dan efisian. Untuk itu sangat diperlukan sistem manajemen yang handal untuk mengelola sebuah aktifitas yang bersifat kerjasama seperti ini dan tentunya sistem manajemen yang handal dalam segala hal yang bersangkutan dengan operasional perusahaan seperti memanaje barang, orang, keuangan bahkan pemberian kompensasi atau gaji.


(32)

seluruh tenaganya sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi pekerjaan masing-masing, demi eksisnya sebuah perusahaan, atau bahkan demi tercapainya tujuan, visi dan misi yang diinginkan perusahaan. Semua yang telah dikerahkan oleh karyawan pantas untuk diperhitungkan dalam bentuk pemberian gaji, demi mempertahankan hidup pribadi dan kesejahteraan karyawan. Pemberian gaji atau upah harus secara adil, yang berarti jelas dan transparan serta proporsional. Semua demi kesejahteraan karyawan menghadapi biaya hidup yang relatif tinggi.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai peranan gaji, upah dan insentif dalam meningkatkan produktivitas kerja, ada baiknya jika terlebih dahulu penulis memaparkan definisi dari gaji, upah dan insentif secara singkat. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mengartikan gaji dan upah adalah sama. Ini karena kedua kata ini sering digabung menjadi satu yaitu Gaji dan Upah (Wages and Salaries). Diantara keduannya terdapat unsur persamaan yaitu bahwa gaji dan upah diberikan dalam bentuk uang (secara umum) ataupun barang. Dan dasar pemberiannya adalah sebagai imbalan atau balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan. Begitu juga dengan insentif. Akan tetapi pada hakekatnya pengertian gaji, upah dan insentif berbeda.

Menurut Dewan Penelitian Perupahan Nasional:“Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang


(33)

yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi dan penerima kerja.. Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Dan insentif adalah suatu bentuk penghargaan, baik itu berbentuk materi atau immateri yang diberikan kepada karyawan untuk merangsang kinerja karayawan, dan pemberian insentif berdasarkan peraturan yang dibuat perusahaan.”(sumber langsung internet: Uswatun. 14 Juni 2008. http://uswatun 87.wordpress. com. 1 Mei 2009)

Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat, sedang seseorang menerima upah apabila ikatannya kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu.

C. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Dalam suatu perusahaan yang mempekerjakan karyawan dalam berbagai posisi telah mempunyai berbagai unsur-unsur pengeluaran yang masuk ke biaya yang akan dibayarkan ke dalam gaji dan upah. Yang dimaksud dengan unsur gaji dan upah dalam konteks ini adalah bagian pendapatan atau penghasilan yang dimasukkan ke dalam daftar gaji pegawai pada setiap bulan dan dibayarkan.


(34)

Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan antara lain:

1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah gaji yang dibayarkan sesuai dengan kontrak kerja yang wajib diberikan pada karyawan setiap bulannya dan jumlahnya yang ditetapkan berdasarkan daftar gaji bulanan. Daftar gaji bulanan ini disusun menurut pangkat dan jabatan.

Adapun sistem pengggajian pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan tercantum pada peraturan di bawah ini :

1) Setiap karyawan akan menerima gajinya sesuai dengan struktur gaji yang berlaku dan dinilai berdasarkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab.

2) Gaji yang dimaksud akan dibayar oleh perusahaan pada setiap tanggal 27 dari bulan berjalan. Apabila tanggal tersebut jatuh pada hari minggu atau libur, maka akan dibayarkan sebelum tanggal tersebut.

Setiap karyawan pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan juga berhak atas kenaikkan gaji. Adapun kenaikan gaji karyawan akan dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Dan kenaikan gaji pokok dilakukan 1 (satu) tahun sekali berdasarkan:


(35)

A. Prestasi Kerja

Dalam penilaian prestasi kerja hasil penilaian prestasi karyawan pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan biasanya digolongkan ke dalam 4 (empat) tingkat prestasi, yaitu:

a. Tingkat 1 = Sangat Memuaskan, yaitu dimana prestasinya kerjanya dinilai jauh lebih dari yang diharapkan.

b. Tingkat 2 = Baik, yaitu dimana prestasi kerjanya dinilai melebihi dari yang diharapkan.

c. Tingkat 3 = Cukup, yaitu dimana prestasi kerjanya dinilai cukup memenuhi harapan.

d. Tingkat 4 = Kurang, yaitu dimana prestasi kerjanya dinilai tidk cukup memenuhi harapan.

Pengevaluasi atau penilaian prestasi kerja karyawan dilakukan sedikitnya sekali dalam setahun. Dan penilaian ini langsung dilakukan oleh atasan di PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan atau pun oleh seorang pejabat lainnya yang setingkat atau lebih tinggi dari atasannya. B. Upah Minimum Regional (UMR)

C. Upah Minimum Kabupaten (UMK) D. Upah Minimum Provinsi (UMP) 2. Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap yaitu suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja. Serta dibayarkan


(36)

tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan jabatan dan lain-lain. Tunjangan tetap pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau pencapaian suatu prestasi kerja tertentu.

3. Tunjangan Tidak Tetap

Tunjangan tidak tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan pekerja yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja. Serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran gaji pokok seperti tunjangan transpor dan tunjangan makan, dan tunjangan ini diberikan berdasarkan kehadiran pekerja.

Selain dari unsur-unsur gaji dan upah, pada buku Hukum Ketenagakerjaan, Maimun, S.H.,S.Pd menyatakan pemerintah juga menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja. Kebijakan ini dirancang agar setiap pekerja memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi penghidupan yang layakbagi manusia. Kebijakan tersebut meliputi:

a. Upah Minimum

Penetapan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak dengan memperhatikan produktivitas produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Upah minimum dapat terbagi atas:

- Upah minimum berdasarkan wilayah provinsi, kabupaten atau kota. Besar upah ini untuk tiap wilayah tidak sama. Tergantung nilai Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) di daerah yang bersangkutan.


(37)

Setiap kabupaten atau kota tidak boleh menetapkan upah minimum di bawah upah minimum provinsi yang bersangkutan.

- Upah minimum berdasarkan sektor atau sub sektor pada wilayah provinsi, kabupaten atau kota.

b. Upah Kerja Lembur

Selain dari gaji, karyawan juga akan mendapatkan upah lembur . Upah lembur ini hanya diperuntukkan bagi karyawan yang harus menyelesaikan pekerjaan lewat dari jam kerja yang ditetapkan perusahaan. Dasar untuk menghitung kompensasi kerja lembur, mengaju pada pasal 77 Undang-undang Ketengakerjaan:

A. Hari Biasa

Jam Pertama = 1,5 x upah satu jam hari biasa. Selebihnya = 2 x upah satu jam hari biasa. B. Hari Kerja Resmi (Senin sampai dengan Jum’at)

7 Jam Pertama = 2 x upah satu jam kerja hari biasa. Jam ke 8 = 3 x upah satu jam kerja hari biasa. Jam ke 9 = 4 x upah satu jam kerja hari biasa. C. Hari Libur Resmi (Sabtu)

5 Jam Pertama = 2 x upah satu jam kerja hari biasa. Jam ke 6 = 3 x upah satu jam kerja hari biasa. Jam ke 7 = 4 x upah satu jam kerja hari biasa

D. Yang dimaksud dengan upah ialah gaji atau honor yang diterima setiap bulan sedangkan menghitung upah sejam adalah :


(38)

(1/ (22 hari kerja x 8 Jam per hari) x upah sebulan) atau (1/ 176 x upah sebulan).

Karyawan yang sedang melakukan perjalanan dinas untuk perusahaan keluar kota atau keluar negeri atau mereka yang ikut serta dalam progam latihan, tidak berhak atas kompensasi kerja lembur.

c. Upah Tidak Masuk Kerja Karena Berhalangan

Menurut pasal 93 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, upah tidak dibayar jika pekerja tidak melakukan pekerjaan. Hal ini sesuai asas, “ no work no pay ” yang pada dasarnya berlaku untuk semua pekerja yang tidak melakukan pekerjaan kecuali bukan karena kesalahan. Menyimpang dari asas no work no pay tersebut, dalam hal-hal tertentu pengusaha tetap wajib membayar upah, jika pekerja tidak masuk kerja karena berhalangan. Ini juga yang diterapkan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Halangan tesebut mencakup:

1. Gaji yang diberikan kepada karyawan selama sakit, gaji tersebut diberikan berdasarkan skala sebagai berikut:

- Karyawan yang masa kerjanya 3 (tiga) bulan sampai 1 (satu) tahun, 100% untuk bulan pertama dan 50% untuk bulan kedua.

- Karyawan yang masa kerjanya 1 (satu) tahun sampai 2 (dua) bulan, 100% untuk bulan pertama dan 50% untuk 2 (dua) bulan kedua. - Karyawan yang masa kerjanya 2 (dua) tahun sampai 3 (tiga) tahun,

100% untuk 3 (tiga) bulan pertama dan 50% untuk 3 (tiga) buln kedua.


(39)

- Karyawan yang masa kerjanya 3 (tiga) tahun atau lebih, 100% untuk 6 (enam) bulan pertama dan 50% untuk 6 (enam) bulan kedua.

2. Karyawan perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan.

3. Apabila karyawan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan: - Menikah dibayar selama 3 (tiga) hari.

- Menikahkan anaknya dibayar Selama 2 (dua) hari. - Mengkhitankan anaknya dibayar selama 2 (dua) hari.

- Istri melahirkan atau keguguran kandungan dibayar selama 2 (dua) hari.

- Suami/ istri, orangtua/ mertua, atau anak atau menantu meninggal dunia dibayar selama 2 (dua) hari.

D. Jenis-Jenis Insentif dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja

Dalam meningkatkan produktivitas kerja, perusahaan harus peka terhadap kebutuhan para pekerjanya. Tidak hanya sekedar membayar balas jasa atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Perusahaan juga harus memberikan insentif untuk merangsang kinerja para pekerjanya. Dengan pemberian insentif diharapkan semua komponen yang ada di dalam perusahaan akan semakin loyal terhadap perusahaan. Ini juga yang berlaku pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan. Untuk lebih menunjang produktivitas kerja, maka PT. BPR


(40)

Syari’ah Gebu Prima Medan akan memberikan insentif. Adapun insentif yng diberikan meliputi:

1.Bonus

Bonus adalah pembayaran yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau karena adanya peningkatan produktivitas. Pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan setiap karyawan akan mendapatkan bonus apabila ada peningkatan laba pada perusahaan. Bonus tidak akibat dari peningkatan laba perusahaan tidak hanya diberikan kepada karyawan saja, pemilik dana serta nasabah pun akan terkena imbasnya. Untuk pemilik dana dan nasabah, masing-masing menerima deviden dan bagi hasil. Dengan bonus yang diberikan kepada karyawan, perusahaan melalui manajemennya diharapkan dapat memberikan dorongan bagi para anggota untuk terus produktif dan menciptakan profit yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang bisa diperoleh anggota tiap bulannya.

2. Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan hari raya merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan pada karyawan yang merayakannya. Pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan, tunjangan hari raya yang diberikan adalah sebesar gaji karyawan dalam sebulan dan akan diberikan 15 (lima belas) hari sebelum hari raya. 3. Rewads

Rewards atau penghargaan adalah bentuk kompensasi baik yang bersifat material maupun immaterial yang diterima oleh para karyawan, dikaitkan


(41)

dengan business result mereka. Misalnya, seberapa besar seorang karyawan mampu mengembangkan dirinya (individual growth), seberapa tinggi kapabilitasnya, dan berapa banyak kontribusinya.

Praktik di PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan, para karyawan akan menerima dua bentuk rewads. Pertama, berupa bonus bagi hasil yang besarnya 10 persen dari keuntungan perusahaan. Semakin besar profit perusahaan, semakin besar bagi hasil yang diberikan kepada mereka. Bonus sifatnya kolektif, dibagi rata sebagai perekat team work.

Selain bonus, karyawan juga akan mendapatkan rewads secara individual yang didasarkan kepada unjuk kerja dan prestasi masing-masing. Dengan kata lain, meskipun dalam satu unit, karena prestasi individu berbeda, rewads yang diberikan pun tidak sama. Penerimaan rewads dari masing-masing kru ini tergantung dari penilaian Performance Appraisal (PA)-nya. PA ditentukan dari hasil penilaian secara keseluruhan dari unit masing-masing. Rewads juga dapat diberikan dalam bentuk kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagai langkah awal promosi

E. Dampak Gaji, Upah dan Insentif terhadap Produktivitas Kerja

Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan result yang hendak dicapai bukanlah profit semata yang menunjang kebahagiaan dunia. Melainkan result oriented mereka mengarah kepada sasaran akhirat. Tetapi bukan


(42)

tujuan utama mendirikan organisasi adalah untuk memdapatkan kesejahteraan?” Baik itu kesejahteraan dunia maupun akhirat. Kesejahteraan itu tidak akan didapatkan secara cuma-cuma, tetapi harus ada kerja keras untuk mencapainya. Dengan bekerja, seseorang akan mendapatkan balas jasa seperti gaji, upah dan insentif.

Gaji, upah dan insentif dalam suatu organisasi seperti PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan bagaikan suatu metal magnet. Metal magnet adalah logam yang memiliki daya magnetis yang mampu menarik bahan-bahan dari logam lain yang berada dalam lingkar pengaruhnya. Mekanisme yang terjadi pada metal magnet, sebetulnya juga terjadi pada manusia. Sebut saja kekuatan ini sebagai mental magnet. Berbeda dengan metal, mental magnet dalam diri manusia akan menarik segala hal yang sejenis dengan muatannya. Jika telah terciptanya mental magnet yang bermuatan positif pada diri seseorang, maka tidak akan sulit baginya untuk bekerja dalam suatu organisasi dan berperan aktif dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

Di luar dari peranan gaji, upah serta insentif, dalam PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan kekuatan intelek juga sangat berperan pada peningkatan knowledge, keterampilan tinggi (advanced skills), pemahaman yang mendalam suatu sistem (system understanding) yakni memahami hubungan sebab-akibat yang terjadi dan memperkuat motivasi diri untuk berprestasi. Dalam hal ini advanced skills jauh lebih berperan dalam menyumbangkan kesuksesan bisnis ketimbang kreativitas. Dengan mengetahui system understanding yang memadai, karyawan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.


(43)

Intelektualitas yang dibangun diatas fondamen militansi (semangat juang tinggi) akan menciptakan seseorang yang siap menyumbangkan kemampuan terbaiknya. Karena militansi yang bersinergi dengan intelektual akan menyumbangkan hasil terbaik yang disebut dengan kompetitif. Ciri dari kompetitif yaitu menciptakan efisiensi. Dalam organisasi bisnis, efisiensi sering ditunjukkan dengan kemampuan menekan harga barang dan jasa yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah. Dengan penekanan harga lebih rendah terhadap produk yang ditawarkan, maka para nasabah akan lebih tertarik untuk menggunakan jasa dan produk perusahaan tersebut. Ini juga yang dilakukan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Selain melakukan penekanan harga terhadap produknya, mereka juga melakukan pemberharuan produknya dengan melihat kebutuhan pasar terkini.

Sebenarnya PT. BPR syari’ah Gebu Prima Medan tidak sepenuhnya memperbaharui produk mereka. Produk tersebut hanya mengalami daur ulang dari segi nama. Ini dilakukan untuk menarik nasabah khususnya umat islam. Karena pada dasarnya nasabah ingin harta yang disimpannya aman dan simpanannya tersebut dijamin oleh pemerintah. Dan pergantian nama ini dharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan tersebut pada akhirnya nanti akan berdampak pada kesejahteraan karyawan. Karena salah satu item dari nilai perusahaan adalah mendapatkan serta meningkatkan profit perusahaan. Profit inilah yang akan disalurkan untuk penggajian karyawan, membayar upah lembur karyawan, bonus serta macam-macam tunjangan yang akan diberikan kepada karyawan. Selain


(44)

untuk memenuhi kebutuhan karyawan, profit tersebut akan digunakan sebagai modal kembali PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dan juga sebagai sumber dana yang digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan.

Pada dasarnya tercapainya nilai perusahaan pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan adalah akibat dari kepuasaan nasabah. Tingkat kepuasaan nasabah tidak hanya terukur dari produk-produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi peranan karyawan dalam melayani nasabah juga sangat menentukan. Nasabah yang puas akan sevice yang disediakan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan akan terus menggunakan jasanya. Ini akan berimbas pada pendapatan perusahaan. Semakin banyaknya nasabah yang menggunakan jasa PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan maka akan meningkat pula pendapatan perusahan.

Dan pendapatan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan digunakan sebagai alat untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi serta sebagai motivator dalam meningkatkan produktivitas kerja dalam PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Menentukan tingkat kualitas produk termasuk dalam produktivitas kerja yang digagaskan pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Saat menentukan tingkat kualitas, haruslah fokus pada karakteristik kualitas yang diinginkan konsumen atau nasabah. Dengan menetukan tingkat kualitas, perusahaan secara langsung juga dapat menentukan harga produk pada tingkat yang dapat memuaskan beberapa segmen pasar.


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas, maka pada bab ini dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan keuangan, lahir 13 (tiga belas) tahun silam di Medan dalam rangka membantu dan mengabdi kepada masyarakat Islam khususnnya dalam oprasional perusahaan. 2. Selama 13 (tiga belas) tahun melaksanakan oprasional, PT.BPR Syari’ah

Gebu Prima Medan mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dikarenakan BPR Syari’ah ini memiliki keistimewaan-keistimewaan. Salah satunya adalah yang melekat pada konsep yang berorentasikanpada kebersamaan. Dan mampu tampil sebagai alternatif pengganti sistem bunga yang selama ini hukumnya (halal atau haram) masih diragukan oleh masyarakat.

3. Jalinan hubungan kerja antara bagian dalam PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dan para nasabahnya yang berjalan dengan baik. Hal ini terbukti saat melayani nasabahnya, pihak bank turut berperan aktif di dalamnya.


(46)

4. Pengawasan oprasional terhadap BPR Syari’ah bertujuan menciptakan sistem perbankan yang sehat dan kompetitif. Sehingga dapat berfungsi sebagai sarana pelaksanaan ekonomi dan monitor yang efektif.

B. Saran

Adapun saran yang mungkin dapat berguna bagi PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja adalah :

1. Dalam mengembangkan kreativitas pegawainya, hendaknya pemimpin dan bawahan dapat bekerja sama dengan baik.

2. Bagi kepala kantor PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan hendaknya memberikan pengarahan secara jelas kepada pegawai yang baru secara langsung sebelum mereka terjun untuk menjalankan pekerjaannya. 3. Bagi pegawai hendaknya dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya. 4. Dalam pemberian insentif kepada pegawai yang berprestasi atau pegawai

yang telah banyak mengabdi kepada kantor hendaknya lebih ditingkatkan. 5. Pimpinan kantor perlu memikirkan kelengkapan fasilitas-fasilitas guna


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. Riawan. 2006. Zikr, Pikr, Mikr The Celestial Management. Jakarta Selatan : Senayan Abadi Publishing.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis (Introduction to Business). Jakarta: Salemba Empat.

Maimun S.H., S.Pd. 2004. Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.


(48)

(49)

   


(1)

untuk memenuhi kebutuhan karyawan, profit tersebut akan digunakan sebagai modal kembali PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dan juga sebagai sumber dana yang digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan.

Pada dasarnya tercapainya nilai perusahaan pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan adalah akibat dari kepuasaan nasabah. Tingkat kepuasaan nasabah tidak hanya terukur dari produk-produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi peranan karyawan dalam melayani nasabah juga sangat menentukan. Nasabah yang puas akan sevice yang disediakan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan akan terus menggunakan jasanya. Ini akan berimbas pada pendapatan perusahaan. Semakin banyaknya nasabah yang menggunakan jasa PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan maka akan meningkat pula pendapatan perusahan.

Dan pendapatan PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan digunakan sebagai alat untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi serta sebagai motivator dalam meningkatkan produktivitas kerja dalam PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Menentukan tingkat kualitas produk termasuk dalam produktivitas kerja yang digagaskan pada PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan. Saat menentukan tingkat kualitas, haruslah fokus pada karakteristik kualitas yang diinginkan konsumen atau nasabah. Dengan menetukan tingkat kualitas, perusahaan secara langsung juga dapat menentukan harga produk pada tingkat yang dapat memuaskan beberapa segmen pasar.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas, maka pada bab ini dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Gebu Prima Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan keuangan, lahir 13 (tiga belas) tahun silam di Medan dalam rangka membantu dan mengabdi kepada masyarakat Islam khususnnya dalam oprasional perusahaan. 2. Selama 13 (tiga belas) tahun melaksanakan oprasional, PT.BPR Syari’ah

Gebu Prima Medan mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dikarenakan BPR Syari’ah ini memiliki keistimewaan-keistimewaan. Salah satunya adalah yang melekat pada konsep yang berorentasikanpada kebersamaan. Dan mampu tampil sebagai alternatif pengganti sistem bunga yang selama ini hukumnya (halal atau haram) masih diragukan oleh masyarakat.

3. Jalinan hubungan kerja antara bagian dalam PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dan para nasabahnya yang berjalan dengan baik. Hal ini terbukti saat melayani nasabahnya, pihak bank turut berperan aktif di dalamnya.


(3)

4. Pengawasan oprasional terhadap BPR Syari’ah bertujuan menciptakan sistem perbankan yang sehat dan kompetitif. Sehingga dapat berfungsi sebagai sarana pelaksanaan ekonomi dan monitor yang efektif.

B. Saran

Adapun saran yang mungkin dapat berguna bagi PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja adalah :

1. Dalam mengembangkan kreativitas pegawainya, hendaknya pemimpin dan bawahan dapat bekerja sama dengan baik.

2. Bagi kepala kantor PT. BPR Syari’ah Gebu Prima Medan hendaknya memberikan pengarahan secara jelas kepada pegawai yang baru secara langsung sebelum mereka terjun untuk menjalankan pekerjaannya. 3. Bagi pegawai hendaknya dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya. 4. Dalam pemberian insentif kepada pegawai yang berprestasi atau pegawai

yang telah banyak mengabdi kepada kantor hendaknya lebih ditingkatkan. 5. Pimpinan kantor perlu memikirkan kelengkapan fasilitas-fasilitas guna


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. Riawan. 2006. Zikr, Pikr, Mikr The Celestial Management. Jakarta Selatan : Senayan Abadi Publishing.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis (Introduction to Business). Jakarta: Salemba Empat.

Maimun S.H., S.Pd. 2004. Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

http:// uswatun 87. wordpress. com. 1 Mei 2009.


(5)

(6)