Untuk Penguatan Pembelajaran dalam Pendidikan IPS-Sosiologi Untuk Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Multikultural di Kota Ternate

294 Irwan Djumat, 2013 Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate Pasca Konflik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu masyarakat di Kota Ternate harus menjadi bagian integral dari pendidikan IPS. Merujuk pada aspek ini, maka keberhasilan pendidikan IPS-Sosiologi di sekolah harus berbasis pada nilai-nilai lokal. Artinya nilai-nilai multikultural pada hubungan sosial antar etnik pada masyarakat di Kota Ternate perlu diintegrasikan dalam pembelajaran IPS sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika.

C. Rekomendasi

Berdasarkan temuan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang diajukan sebagai berikut:

1. Untuk Penguatan Pembelajaran dalam Pendidikan IPS-Sosiologi

Kajian mengenai pergeseran nilai-nilai miltikultural pada hubungan sosial antar etnik tiga komunitas di Kota Ternate yang pernah mengalami konflik tahun 1999 adalah sangat penting. Adanya konflik, menyebababkan masyarakat dalam kehidupan sosialnya menjadi renggang, masih was-was dan trauma ketika berkomunikasi antara satu etnik dengan etnik lainnya, antara satu agama dengan agama yang lainnya. Kajian ini sangat relevan dengan penguatan materi pembelajaran dalam pendidikan IPS- Sosiologi. Pada konteks ini, maka nilai-nilai multikultural pada hubungan sosial antar etnik tiga komunitas di Kota Ternate harus diintegrasikan dalam materi pelajaran sosiologi, dan di internalisasi dalam pendidikan keluarga, masyarakat, dan dipersekolahan. Peserta didik diharapkan belajar langsung pada masyarakat mengenai berbagai macam problem sosial yang dihadapi, tidak berkutat pada buku bacaan, dan belajar di dalam kelas semata, tetapi harus merasakan dan memperdulikan apa yang dialami oleh masyarakat.

2. Untuk Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Multikultural di Kota Ternate

295 Irwan Djumat, 2013 Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate Pasca Konflik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Konflik tahun 1999 yang lalu telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, budaya, politik dan lain- lain. Hingga saat ini ada sebagian anggota masyarakat dari etnik atau kelompok masyarakat tertentu berusaha saling menjatuhkan atau menyingkirkan etnik atau kelompok lain: adanya saling mencurigai, primordialisme, prejudice, fanatisme ruang, dan lain-lain yang sering menimbulkan konflik. Masalah seperti ini turut pula mempengaruhi perubahan sikap, watak, dan perilaku negatif masyarakat. Pemerintah daerah harus membuat produk undang-undang atau semacam peraturan daerah untuk pemberdayaan pada komunitas di Kota Ternate. Di samping itu, Kota Ternate di huni oleh berbagai etnik yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia yang semakin hari terbuka pada perubahan. Tidak menutup kemungkinan dengan jumlah penduduk yang padat menyebabkan ketersinggungan sosial akan tetap ada yang berujung pada lahirnya konflik baru.

3. Untuk Peneliti Berikutnya