Temuan Pokok dan Pembahasan

commit to user 84 Untuk lebih jelasnya mengenai pencapaian tujuan dari PUAP, maka dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 5.5 Matrik Pencapaian Tujuan PUAP Tujuan Kondisi sebelum Kondisi sekarang Kondisi ideal Kesimpulan Peningkatan pendapatan Susahnya akses kredit dan modal yang didapatkan Tersedianya kredit dengan mudah karena adanya PUAP yang bunganya rendah tanpa syarat yang susah Adanya PUAP ini dapat meningkatkan pendapatan petani dibanding dengan sebelum adanya PUAP dan mengurangi beban petani untuk mendapatkan modal Mampu mengurangi beban petani dengan tersedianya kredit yang mudah didapatkan melalui PUAP Peningkatan fungsi GAPOKTAN Tidak menyalurkan atau menyediakan kredit untuk dipinjam oleh petani Dapat menyalurkan kredit melalui PUAP untuk disalurkan ke petani calon peminjam Adanya PUAP ini dapat meningkatkan fungsi GAPOKTAN sebagai kelembagaan perekonomian pertanian dibanding sebelum adanya program PUAP Hanya sebatas sebagai penyalur kredit saja belum terwujud sebagai lembaga perekonomian petani Peningkatan wirausaha Belum adanya kegiatan wirausaha Masih belum terwujud kegiatan wirausaha Adanya PUAP ini dapat meningkatkan kewirausahaan petani dibanding sebelum adanya program PUAP ini Belum mampu mengadakan suatu kegiatan wirausaha Sumber : Analisis Data Primer, 2010

E. Temuan Pokok dan Pembahasan

Keunggulan dari program PUAP ini adalah memudahkan petani mendapatkan modal dan meningkatkan kinerja, peran, dan fungsi kelembagaan pertanian ke arah yang lebih baik. Sedangkan kelemahan dari program PUAP yaitu kurang mampunya dalam hal pengelolaan kredit dan sering terjadi masalah kemacetan dalam hal pengembalian kredit. Lancar tidaknya pelaksanaan program PUAP salah satunya tergantung oleh kinerja dari GAPOKTAN sebagai lembaga pertanian yang melaksanakan commit to user 85 program PUAP tersebut. Maka dari itu diharapkan GAPOKTAN melaksanakan program PUAP tersebut dengan sungguh-sungguh agar bermanfaat bagi para anggotanya dan membantu mengenai masalah permodalan terselesaikan. Adanya PUAP ini dapat meningkatkan fungsi dari GAPOKTAN selaku kelembagaan petani yang menjalankan program PUAP tersebut. Dengan adanya PUAP ini fungsi GAPOKTAN menjadi meningkat karena yang dulunya tidak mengetahui mengenai perbankan menjadi tahu mengenai perbankan dan mengenal administrasi keuangan. Selain itu dengan adanya program PUAP dapat meningkatkan fungsi GAPOKTAN karena dengan adanya BLM-PUAP dapat mengfungsikan dan lebih mengaktifkan kelembagan petani dan peningkatan terhadap fungsi manajerial dan teknis pertaniannya. Peran GAPOKTAN sangatlah penting bagi pelaksanaan program PUAP karena GAPOKTAN merupakan lembaga penggerak program PUAP. Dalam pelaksanaan PUAP dari tahap penyaluran hingga pemanfaatan hasil peran GAPOKTAN sangatlah baik tidak ada hambatan yang dirasakan para pengurus GAPOKTAN dan sangat mendukung program PUAP. Agar tujuan program PUAP yang hendak dicapai tersebut berhasil dicapai, maka GAPOKTAN menciptakan suatu aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota GAPOKTAN. Adapun aturan yang dibuat tersebut akan disertai sanksi bila ada anggota GAPOKTAN yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Sanksi tersebut berupa dikeluarkannya dari anggota GAPOKTAN bila dalam pembayaran kredit tidak membayar 3 kali berturut-turut. Salah satu indikator keberhasilan dalam mengelola dana PUAP yaitu mengenai masalah pengembalian kredit. Jika pengembalian kredit lancar, maka dana PUAP dapat dikelola dengan baik dan bertambah jumlah nominalnya. Jika pengembalian kredit tersebut macet, maka pengelolaan dana PUAP akan terhambat dan ini merupakan suatu masalah atau hambatan yang perlu cepat diselesaikan. Pembayaran yang dilakukan oleh para petani peminjam yang sekaligus anggota dari GAPOKTAN “Maju Jaya Mulya” tidak ada kendala atau artinya lancar karena membayarnya tepat waktu pada saat pertemuan rutin setiap tanggal 7 diadakannya. Adapun jika pembayarannya telat, maka petugas LKM menagihnya kerumah petani yang commit to user 86 bersangkutan, akan tetapi peristiwa ini jarang sekali. Masalah yang sering dihadapi mengenai pembayaran kredit yaitu jika musim gagal panen terjadi. Akan tetapi LKM memakluminya dan memberikan jangka waktu yang lebih untuk pembayaran kredit tersebut. Unsur dinamika kelompok sangat mendukung dalam pencapaian tujuan PUAP karena berpengaruh terhadap perilaku anggota-anggota kelompoknya dalam melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok yang hendak dicapai. Unsur-unsur dinamika kelompok juga sangat mendukung dan berpengaruh dalam pelaksanaan program PUAP, misalnya ada keinginan anggota yang belum tersampaikan dan pengaruhnya terhadap kelompok yang disebut agenda terselubung hidden agenda. Agenda terselubung dalam kelompok itu adalah keinginan anggota akan adanya unit usaha penyediaan sarana produksi pertanian yang dikelola oleh GAPOKTAN, sehingga kegiatannya tidak hanya simpan-pinjam saja. Adapun agenda terselubung yang ada pada kelompok ini yaitu ingin membuat suatu peternakan sapi dan membudidayakan belut. Hal ini belum terealisasikan karena terhambat masalah modal yang tidak mendukung dan belum ada mitra untuk bekerjasama dalam hal permodalan. Tujuan yang hendak dicapai melalui adanya PUAP ini yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani, peningkatan peran GAPOKTAN, dan peningkatan wirausaha petani. Semua tujuan tersebut tercapai dengan baik karena usaha dari pengurus GAPOKTAN dan pengurus program PUAP itu sendiri. Adanya PUAP ini dapat meningkatkan pendapatan petani karena adanya modal yang mudah didapatkan dengan bunga yang ringan untuk keperluan usaha agribisnis para petani peminjam. Adanya PUAP juga dirasakan oleh GAPOKTAN karena dengan adanya PUAP ini fungsi GAPOKTAN menjadi meningkat karena adanya PUAP ini dapat mengfungsikan dan mengaktifkan kelembagaan petani yairu GAPOKTAN. Selain itu dengan adanya PUAP menyebabkan peningkatan wirausaha petani karena petani lebih mudah dalam hal permodalan dan lebih mudah dalam mendapatkan saprotan. commit to user 87

VI. KESIMPULAN DAN SARAN