commit to user
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Granul
Pembuatan granul dalam penelitian ini menggunakan metode granulasi basah, proses granulasi basah yaitu dengan cara seluruh zat berkhasiat dicampur,
lalu dibasahi dengan bahan pengikat, setelah itu dikeringkan dalam oven dan diayak, setelah kering ditambah bahan pelicin dan ditablet Anief, 2006. Bahan
pengikat yang digunakan yaitu musilago amili 10, yang artinya 10 gram amilum dalam 100 ml larutan, bahan pengikat berguna untuk merekatkan partikel-partikel
antar serbuk dan agar tablet tidak lekas pecah atau retak. Pada granulasi basah, ikatan antar serbuk terbentuk karena mengerasnya bahan pengikat dan melalui
penimbunan partikel koloid tersuspensi pada titik kontak dalam kelompok butiran. Setelah ditambah bahan pengikat bahan yang membentuk masa granul, lalu
diayak dengan ayakan 16 mesh untuk membentuk granul. Hasil dari proses tersebut selanjutnya diayak dengan ayakan 18 mesh, selanjutnya dikeringkan
dengan oven pada suhu 60˚C. Pengeringan disini berfungsi untuk mengurangi kandungan air dalam granul agar konstan.
B. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Granul
Granul yang kering diuji sifat fisis granulnya, hal ini dikarenakan suatu granul yang baik harus dapat memenuhi standar beberapa uji sifat fisis sehingga
granul dapat ditablet. Uji granul yang dilakukan antara lain:
28
commit to user
1. Uji Waktu Alir
Sifat alir suatu granul dapat ditentukan dari waktu alir granul, waktu alir granul adalah waktu yang dibutuhkan oleh granul untuk mengalir, dalam
satuan detik. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan granul untuk mengalir maka granul tersebut mempunyai sifat alir yang baik, dengan sifat alir yang
baik maka pengisian ruang cetak dapat berlangsung secara kontinyu dan homogen. Keseragaman bentuk granul dapat menyebabkan pula keseragaman
bobot tablet, dengan demikian akan dihasilkan masa tablet yang baik. Salah satu upaya untuk memperbaiki sifat alir granul yaitu dengan penambahan
bahan pelicin sesuai yang dilakukan dalam penelitian. Waktu alir serbuk yang baik adalah kurang dari 10 detik untuk 100 gram
granul, sesuai dengan rumus kecepatan yang menunjukkan waktu dan kecepatan berbanding terbalik maka kecepatan alir granul yang baik adalah
lebih dari 10 gramdetik Voigt, 1984. Diagram perbandingan waktu alir tablet tanpa pelicin dan dengan pelicin dapat dilihat pada Gambar 5, untuk lebih
lanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 4a. 29
commit to user
11,501 11,081
10,364 10,75
9,887 9,342
2 4
6 8
10 12
14
FI FII
FIII
Wa k
tu D
e ti
k
Formula
Waktu Alir Granul
WAKTU ALIR Detik Tanpa Pelicin
WAKTU ALIR Detik Dengan Pelicin
Gambar 5. Diagram Perbandingan Waktu Alir Granul Teofilin Tanpa Pelicin Dengan Pelicin
Keterangan: FI : Formula tablet tanpa matriks
FII : Formula tablet dengan matriks HPMC FIII: Formula tablet dengan matriks Na-montmorillonit Terpilar Kitosan BM
medium
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa waktu alir granul tanpa pelicin lebih lama dibandingkan dengan pelicin, hal ini dikarenakan bahan pelicin
melapisi granul dalam campuran interaktif sehingga interaksi antara granul satu dengan lainnya berkurang yang menyebabkan granul mudah mengalir. Semua
formula kurang memenuhi standar waktu alir yang sesuai karena melebihi 10 detik tapi untuk formula II dan formula III dengan adanya penambahan pelicin
terbantu sehingga waktu alir kurang dari 10 detik. Cepat lamanya aliran granul dipengaruhi oleh ukuran granul, bentuk granul, dan kelembapan granul Voigt,
1995. Semakin kecil ukuran granul maka partikel lebih cenderung tarik menarik membentuk suatu gumpalan sehingga granul susah mengalir. Bentuk
granul yang sferis lebih mudah mengalir sehingga sifat alirnya baik. Kelembapan granul mempengaruhi sifat alir karena apabila granul terlalu
30
commit to user lembab maka granul akan saling melekat antara satu dengan lainnya sehingga
sifat alirnya jelek. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data yang
diperoleh terdistribusi normal dengan nilai p 0,05 yang kemudian dilanjutkan ke uji T-test yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara
granul tanpa pelicin dengan granul yang menggunakan pelicin, dengan nilai signifikannya kurang dari 0,05. Sehingga dari hasil statistik dapat disimpulkan
bahwa bahan pelicin berpengaruh terhadap waktu alir yaitu dengan ditambahnya bahan pelicin terjadi penurunan waktu alir.
2. Uji Sudut Diam
Sudut diam adalah sudut yang dapat dibentuk oleh sejumlah granul setelah granul diberi perlakuan. Sudut diam merupakan salah satu uji granul yang
menunjukkan bagaimana sifat alir dari suatu granul dikatakan baik, granul yang baik bila sudut diam yang dibentuk antara tinggi puncak granul dengan
dasar granul yang horisontal membentuk sudut antara 25 ⁰-45⁰ Siregar, 2010.
Perbandingan sudut diam antar granul tanpa pelicin dengan granul dengan pelicin dapat dilihat pada Gambar 6, untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada
Lampiran 4b. 31
commit to user
29,173 28,325
29,545 29,75
28,026 28,831
27 27,5
28 28,5
29 29,5
30
FI FII
FIII
Su du
t D ia
m ⁰
Formula
Sudut Diam Granul
Sudut Diam Tanpa Pelicin
Sudut Diam Dengan Pelicin
Gambar 6. Diagram Perbandingan Sudut Diam Granul Teofilin Tanpa Pelicin dan Dengan Pelicin
Dilihat dari hasil diagram di atas dihasilkan sudut diam yang sudah memenuhi standar yaitu antara 25
⁰-45⁰. Dengan penambahan pelicin menunjukkan penurunan sudut diam untuk formula II dan formula III. Bahan
pelicin sangat berpengaruh terhadap sudut diam, dengan penambahan bahan pelicin dapat mempercepat pengeluaran granul dan mempercepat jatuhnya
granul yang membuat semakin besar diameter granul dan memperpendek tinggi tumpukan granul sehingga sudut diam semakin kecil. Perkecualian untuk
formula I dengan penambahan pelicin sudut diam menjadi besar hal ini dikarenakan waktu pencampuran bahan pelicin dengan granul yang tidak
dikendalikan oleh karena itu bahan pelicin tidak tersebar merata sehingga sifat alir granul kurang baik.
Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data terdistribusi normal dengan nilai signifikansinya p 0,05 yang dilanjutkan dengan uji T-
test didapat nilai signifikan kurang dari 0,05 yang artinya terdapat perbedaan 32
commit to user
12,031 13,411
13,007
11 11,5
12 12,5
13 13,5
14
FI FII
FIII
In d
e k
s T
a p
Formula
Indeks Tap
Indeks Tap
yang signifikan antara sudut diam granul tanpa pelicin dan dengan pelicin. Sehingga dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa bahan pelicin
berpengaruh terhadap sudut diam yaitu dengan adanya penambahan bahan pelicin sudut diam menjadi lebih kecil.
3. Uji Pengetapan
Pengetapan merupakan penurunan volume sejumlah granul akibat hentakan dan sentakan. Semakin kecil indeks tap pengetapan suatu granul
maka semakin baik sifat fisik massa granul begitu juga dengan kompresibilitas pada saat pencetakan menjadi tablet. Granul dengan indeks tap kurang dari
20 adalah granul yang mempunyai sifat fisik granul yang baik Lachman, dkk, 1994. Perbandingan indeks tap untuk ketiga formula dapat dilihat pada
Gambar 7, untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 4c.
Gambar 7. Diagram Indeks Tap Granul Teofilin
Dari diagram indeks pengetapan diatas dapat dilihat bahwa ketiga formula tersebut memenuhi standar yang ada yaitu untuk granul yang baik adalah
kurang dari 20. Nilai indeks tap yang kecil ditunjukan pada formula I, sesuai teori yang ada semakin kecil indeks tap maka granul tersebut sifat alir
33
commit to user granulnya semakin baik. Sedangkan untuk formula yang menggunakan matriks
Na-montmorillonit terpilar kitosan BM medium berada di antara formula tanpa matriks dan formula dengan matriks HPMC. Formula dengan matriks HPMC
mempunyai nilai indeks tap yang besar. Hal ini dikarenakan granul yang berukuran besar dan tidak rata sehingga terbentuk ruang kosong yang berisi
udara dan ketika terjadi hentakan atau sentakan, granul-granul tersebut mengisi ruang yang kosong sehingga terjadi penyusutan volume granul.
Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data yang diperoleh terdistribusi normal dengan nilai p 0,05, kemudian dilanjutkan ke
uji Anova satu jalan yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula yang menggunakan matriks Na-montmorillonit
terpilar kitosan BM medium terhadap nilai indeks pengetapan granul, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansinya 0,05, sehingga tidak dilanjutkan ke
uji-t. Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa Na-montmorillonit terpilar kitosan BM medium tidak signifikan berpengaruh terhadap indeks tap.
C. Penabletan
Pada proses penabletan harus diperhatikan benar-benar, karena sangat menentukan hasil tablet yang diinginkan misalnya dapat mempengaruhi sifat
fisis dari tablet yang dihasilkan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penabletan adalah karakteristik granul, proses pembuatan, bahan yang
digunakan. Bobot tablet dibuat 500 mg dan kekerasan dikendalikan sekitar 6-7 kg, untuk mengatur kekerasan yang sama maka harus diatur kompresibilitas
34
commit to user dari tablet sehingga diperoleh kekerasan tablet yang diinginkan. Data
kompresibilitas tablet dapat dilihat pada Tabel III.
Tabel III. Data Kompresibilitas Tablet
Kekerasan Tablet Kg Kedalaman
Punch mm Formula I
Formula II Formula III
PI PII
PIII PI
PII PIII
PI pII
PIII -
- -
- -
- -
- -
1,125 -
- -
- -
- -
- -
2,25 -
- -
- -
- -
- -
3,375 -
0,2 0,2
- -
0,4 -
0,1 0,1
4,5 0,35
1 0,85
0,1 0,3
1,4 0,5
0,3 0,2
5,625 1,4
2,6 2,7
1,1 3,2
4,2 1,4
2 1,9
6,1875 -
7 7
- 7
13,2 -
6,7 6
6,468 -
- -
- -
- -
- -
6,75 8,6
- 10,7
9,1 14
- 7
8,1 12,3
13,7 -
- 6,6
8,1 -
- -
- 13
- -
8,4 12,1
- -
- -
Keterangan: PI
: Percobaan I PII
: Percobaan II PIII
: Percobaan III
Dari hasil data kompresibilitas pada tabel III ini, dapat dilihat variasi hasil kompresi antara formula satu dengan lainnya. Tabel tersebut menunjukkan bahwa
pada kondisi awal dengan kedalaman punch atas diperoleh kekerasan yang kecil. Hal ini dikarenakan belum mencapai tekanan kompresi yang kuat, ketika
kedalaman punch dinaikan sedikit demi sedikit diperoleh kenaikan nilai kekerasan. Dari ketiga formula diperoleh kekerasan 6-7 kg berada pada
kedalaman punch atas sekitar 6,1875 mm. Formula tersebut menunjukkan formula I yang mempunyai nilai kompresibilitas yang paling bagus. Hal ini dikarenakan
dengan kenaikan sedikit kedalaman punch dapat memperoleh kekerasan yang tinggi.
D. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Tablet