commit to user
B. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. Kerangka pemikiran
Penjelasan kerangka Pemikiran
Kerangka pikirin pada skema di atas mencoba memberikan gambaran yang disusun secara sistematis terkait alur pikiran dalam menjawab permasalahan
dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran ini dibuat untuk membandingkan pelaksanaan pemberian kredit pemilikan rumah KPR pada bank konvensional
dan bank unit usaha syariah berdasarkan prinsip kehati-hatian yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan bank unit usaha
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Kredit Macet Kredit Lancar
Permasalahan Kredit Macet
Penyelesaian Bank Umum
Unit Usaha Syariah
Financial Intermediation
Memberikan Krediit Pemilikan Rumah
KPR Prinsip
Kehati- hatian
Nasabah Debitur
commit to user syariah berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Perbankan
Syariah. Keberadaan sistem keuangan ini diharapkan dapat melaksanakan fungsinya
sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediation dan lembaga tranmisi yang mampu menjembatani mereka yang kelebihan dana dan kekurangan
dana, serta memperlancar transaksi ekonomi. Pelaksanaan pemberian kredit pemilikan rumah KPR pada bank
konvensional berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah kepercayaan yang diberikan seseorang kreditor kepada orang lain dan percaya
bahwa penerima kredit tersebut debitor akan melunasi segala sesuatu yang telah disepakati bersama. Kredit yang diberikan oleh lembaga kredit mempunyai unsur-
unsur sebagai berikut : kepercayaan, jangka waktu, tingkat resiko, prestasi atau obyek kredit. Tujuan kredit adalah untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka
ragam sesuai dengan harkatnya, selalu meningkat. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut : Kredit
dapat meningkatkan daya guna uang, Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang,
Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi, Jenis-Jenis Kredit Perbankan. Sistem pemberian kredit bank unit usaha syariah berdasarkan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2001 tidak dikenal dengan sebutan kredit akan tetapi lebih dikenal dengan sebutan pembiayaan. Pembiayaan yang diberikan oleh
lembaga pembiayaan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut : kepercayaan, jangka waktu, tingkat resiko, prestasi atau obyek kredit. Tujuan pembiayaan
adalah pembiayaan tingkat mikro dan pembiayaan tingkat makro. Fungsi dalam menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari
keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman, antara lain : Memberikan pembiayaan
dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur, membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank
konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional, dan membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu
commit to user dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha
yang dilakukan. Jenis-jenis pambiayaan syariah. Bank dalam melaksanakan pemberian kredit pemilikan rumah KPR
mengunakan prinsip kehati-hatian. Apabila bank tidak menggunakan prinsip kehati-hatian, maka akan menimbulkan permasalahan yaitu kredit macet. Dalam
menyelesaian permasalahan kredit macet di Bank permata Tbk cabang Surakarta di lakukan Beberapa kebijakan yang dibuat oleh Bank permata Tbk cabang
Surakarta dengan berpedoman pada peraturan Bank Indonesia.
commit to user
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian