commit to user 30
kembali” realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideologi dari kebudayaannya.
46
2. Studi Pesan dan Analisis Semiologi Komunikasi
Pada dasarnya Studi Pesan merupakan temuan teoritis dan metodologis oleh Andrik Purwasito sebagai upaya membangun teori komunikasi versi Asia. Yakni
bagaimana mengkaji proses rekayasa pesan message engineering dari realitas sosial menjadi realitas media atau realitas simbolik. Dalam hal ini Empat Pilar Saka Guru
fundamental pillar Studi Pesan yaitu:
47
1 bahwa komunikasi sebagai pertukaran simbol didefinisikan sebagai sarana mendapatkan kekuasaan, 2 bahwa dalam proses rekayasa pesan encoding process
komunikator membangun pesan berdasar atas referensi budaya dan ideologinya, 3 bahwa pesan komunikasi berwujud tanda dan berkarakter simbolik bersifat
presentatif penggambaran, imajeri pencitraan dan representatif keterwakilan, 4 dan arena bersifat Tanda simbolik verbal dan non verbal.
Maka analisis Studi Pesan menggunakan teori semiologi dan metode tafsir. Dalam Message Studies, kajian pesan berfungsi sebagai:
48
• Sarana untuk mengkomunikasikan dan mempertukarkan gagasan dengan tujuan memperoleh kekuasaan.
46
Ibid, hal.14
47
Andrik Purwasito, Metode Analisis dan Sistematika Studi Pesan, http:www.facebook.comnote.php?note_id=10150362961485024, diunduh tanggal 25 Januari 2011
pukul 19:30 WIB
48
Andrik Purwasito, Metode Analisis dan Sistematika Studi Pesan, http:www.facebook.comnote.php?note_id=10150362961485024, diunduh tanggal 25 Januari 2011
pukul 19:30 WIB
commit to user 31
• Cara mengintrodusir identitas individu, dan kelompok serta mempertegas eksistensi.
• Alat menjelaskan masalah, peristiwa, gejala, warisan budaya sampai pada tingkat kedalaman tertentu.
• Manifestasi gagasan, representasi pembatinan resistensial dan support maupun keindahan.
• Signal tanda-tanda zaman dari alam semesta. Dalam penelitian ini menggunakan analisis semiologi komunikasi yaitu
kaidah tafsir terhadap tanda-tanda. Semiologi komunikasi diperkenalkan oleh Andrik Purwasito, suatu tafsir yang digunakan dalam studi komunikasi. Ia mengambil
pembagian Roland Barthes, dalam L’Aventure Semiologie.
49
Semiologi menurut Ferdinand de Saussure adalah mendefinisikan tanda terdiri dari signifier dan signified
atau concept. Artinya bahwa tanda-tanda selalu mengacu pada reference rujukannya. Kata Pohon, menunjuk pada pohon dalam kenyataannya.
Sedangkan semiologi komunikasi adalah memberi makna pada tanda Pohon dalam perspektif bukan saja rujukan pohon yang sebenarnya tetapi fungsi itu
digunakan oleh partisipan komunikasi. Seperti dalam istilah semiotika sendiri yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “semion” yang berarti tanda, yang pada dasarnya
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Jadi ada perbedaan antara memaknai to signify dalam dengan mengkomunikasikan to
communicate. Memaknai berarti dalam hal mana obyek itu dijelaskan, tetapi juga
49
Ibid, hal.27
commit to user 32
sistem atau struktur dari tanda. Sedangkan mengkomunikasikan berarti obyek-obyek memuat informasi pesan kepada komunikan, demikian sebaliknya.
Uraian di atas membagi semiologi menjadi dua pengertian mendasar. Pertama, semiologi signifikansi dan yang kedua adalah semiologi komunikasi atau
semiologi pragmatik. Semiologi signifikansi adalah alat tafsir yang digunakan masyarakat untuk memberi makna tanda-tanda sebagai pesan komunikasi, jadi tanda
mempunyai maksud tertentu yaitu pesan kepada komunikan, khalayak atau publik. Jika komunikasi adalah produksi simbol-simbol oleh manusia, maka semiologi
komunikasi adalah tafsiran pesan dari seluruh produk komunikator yang ditujukan secara jelas kepada komunikan dengan subyek berupa simbol-simbol komunikasi.
50
Tanda-tanda signs adalah basis dari seluruh komunikasi. Proses komunikasi ada dua tahap, yaitu:
51
Primer, artinya Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang simbol sebagai media.
Dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dsb yang mampu menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Sekunder,
artinya proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama. Pengertian semiotik juga diungkapkan oleh Charles Sanders Pierce yang
menyatakan bahwa kebudayaan merupakan sebuah kumpulan dari tanda atau sign, bahwa obyek berhubungan dengan tempat dimana tanda itu berada, konsep
50
Andrik Purwasito, Semiology on Communication Studies, http:andrikpurwasito.blog.com, diunduh tanggal 22 Desember 2010 pukul 20:25 WIB
51
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. 2004. Remaja Rosdakarya. hal. 274.
commit to user 33
pengamatan terhadap tanda. Tanda-tanda berkaitan dengan obyek-obyek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda-tanda
tersebut. Pierce sendiri menggunakan istilah simbol, lambang, indeks, ikon untuk memilah-milah apa itu tanda, yaitu :
52
a. Lambang
Lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang sudah diberi sifat kultural, situasional, dan kondisional yang ditentukan oleh suatu aturan yang berlaku
umum, kesepakatan bersama atau konvensi. Contoh:
1. Gerakan tubuh atau anggukan kepala sebagai tanda setuju.
2. Bendera merah putih: Simbol dari negara Republik Indonesia; Makna “berani
dan suci” b.
Ikon Ikon adalah sebuah tanda yang memiliki kemiripan rupa resembalance
antara tanda dengan hal yang diwakili atau sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk obyek, bunyi, atau suaranya. Ikon merupakan
representasi dari suatu benda fisik yang mempunyai sifat menyerupai. Contoh: Peta dan Wilayah Geografisnya, foto dengan obyeknya foto
peristiwa,foto wajah,dsb, lukisan dengan gagasannya lukisan alam. c.
Indeks
52
Bramandito Damar P, Representasi Etika Jawa Dalam Wayang Kulit, Unpublished Thesis. Surakarta: Graduate Program ISIP UNS, 2003, hal.12.
commit to user 34
Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan pertandanya. Suatu tanda disebut indeks apabila terdapat hubungan
fenomenal atau eksistensi diantara tanda dan yang ditandai. Indeks merupakan tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya
hubungan ciri acuan yang sifatnya tetap. Contoh:
- Kata ‘rokok’ memiliki indeks ‘asap’.
- Orang yang lewat memiliki indeks Jejak Kaki
Pada dasarnya, semiotika merupakan sebuah teori umum tentang tanda dan simbolisme, yaitu studi tentang tanda dan simbol sebagai elemen perilaku
komunikatif, analisis sistem komunikasi, sebagai bahasa, gerak tubuh, atau pakaian. Linda Rogers dalam International Journal of Applied Semiotics mengungkapkan,
53
“Saya suka berpikir tentang semiotika sebagai fungsi alami dari membaca tanda-tanda yang ada di alam dan dibuat oleh dan untuk masyarakat. Kita melihat
jejak kaki di salju, awal musim semi, alis seorang teman yang terangkat, dan mendengar nada suara orang yang dicintai. Kita bertindak dalam sebuah jalinan
tanda dan sistem simbol. Ketika kita menelaah mereka, kita dapat mengetahui mengapa dan kemudian kita membuat pilihan.”
F.Terminologi
Untuk membatasi beberapa pengertian yang mungkin bisa menimbulkan interpretasi, maka dalam skripsi ini secara khusus dibutuhkan penjelasan pengertian
53
Linda Rogers, International Journal of Applied Semiotics, http:www.atwoodpublishing.comjournalsjournal.htmV3N1, diunduh tanggal 13 Desember 2010
pukul 13:45 WIB
commit to user 35
terminologi yang digunakan dalam karya ini. Beberapa istilah yang dianggap penting diuraikan secara rinci sebagai berikut :
1. Presentasi Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin.
Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk biasanya dibawakan oleh wiraniaga, untuk memberi informasi biasanya oleh
seorang pakar, atau untuk meyakinkan biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu.
54
2. Kekerasan Kekerasan atau bahasa Inggris: Violence berasal dari bahasa Latin:
violentus yang berasal dari kata v ī atau vīs berarti kekuasaan atau berkuasa adalah
dalam prinsip dasar dalam hukum publik dan privat Romawi yang merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan
pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang
umumnya berkaitan dengan kewenangannya
yakni bila diterjemahkan secara bebas dapat diartinya bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan kesewenang-
wenangan itu dapat pula dimasukan dalam rumusan kekerasan ini.
55
3. Film
54
http:id.wikipedia.orgwikiPresentasi
55
http: id. wikipedia.orgwikikekerasan
commit to user 36
Film cara pengucapan: [Filêm] atau Félêm adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie semula pelesetan untuk berpindah gambar. Film, secara kolektif,
sering disebut sinema. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda
termasuk fantasi dan figur palsu dengan kamera, danatau oleh animasi.
56
G. Kategorisasi