Pengkajian Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi

5

BAB II PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi

Pasien kanker serviks stadium lanjut dengan terapi kemoradiasi mengalami malnutrisi disebabkan oleh kakeksia kanker dan efek samping kemoradiasi. Efek samping kemoradiasi berupa mual, muntah, dan diare menyebabkan penurunan asupan energi dan protein. Malnutrisi dan asupan energi protein yang tidak adekuat berhubungan erat dengan hasil kemoradiasi dan kualitas hidup pasien Mirzana Ismi Maulvi, 2008. Perubahan pola nutrisi karena efek mual muntah secara terus menerus akan mempengaruhi status nutrisi pasien kanker dengan kemoterapi. Hariani 2006 menjelaskan, status nutrisi juga dapat mempengaruhi hasil dari pengobatan kemoterapi. Penderita dengan malnutrisi sering tidak dapat mentoleransi terapi termasuk kemoterapi dan lebih mempunyai kecenderungan mengalami lebih banyak efek samping terhadap terapi kanker. Pada sebuah penelitian tentang status nutrisi dan psikologis pada pasien kanker gastrointestinal, didapatkan hasil bahwa status nutrisi yang buruk dan kecemasan dapat mempengaruhi beratnya efek samping treatment kanker Tian, Chen dan Hang, 2007. Keluhan fisik selain mual muntah yang dialami oleh pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi adalah fatigue atau lemah dan lesu. Keluhan fisik berupa mual muntah dan keletihan yang berat serta kondisi psikologis yang kurang baik akan semakin memperburuk kondisi pasien. Penurunan kondisi pasien secara fisik dan psikologis akan dapat mempengaruhi proses pemberian kemoterapi pada seri selanjutnya, di mana efek lanjut yang kurang baik atau terapi yang tidak dapat memberikan hasil yang optimal.

1. Pengkajian

Pengkajian masalah nutrisi pasien adalah suatu bagian penting dari peran perawat. Gangguan status nutrisi dapat memberi kontribusi pada kemajuan penyakit, inkompetensi imun, insiden infeksi yang meningkat, perlambatan perbaikan jaringan, kehilangan kemampuan fungsi dan penurunan kapasitas untuk Universitas Sumatera Utara melanjutkan pengobatan antineoplastik. Perubahan dalam status nutrisi dan penurunan berat badan mungkin sekunder terhadap masukan protein dan kalori, efek lokal dari tumor, penyakit sistemik, efek samping pengobatan atau status emosional pasien. Berat badan dan masukan kalori pasien dipantau setiap hari. Informasi lain yang dikumpulkan dari pengkajian termasuk riwayat diet, setiap episode anoreksia, perubahan nafsu makan, situasi dan makanan yang memperburuk atau meredakan anoreksia, dan riwayat medikasi. Kesulitan dalam mengunyah atau menelan ditetapkan dan kejadian mual, muntah, dan diare dicatat. Data klinis dan laboratorium yang berguna dalam mengkaji status nutrisi pasien termasuk pengukuran antropometri lingkaran kulit trisep dan lingkar lengan atas tengah, kadar protein serum albumin dan transferin, jumlah limfosit, kadar hemoglobin, hematokrit, kadar kreatinin urin dan kadar besi serum. Di dalam pengkajian, informasi yang perlu dikaji adalah: 1. Data dasar Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang. Data dasar meliputi : a. Data Pasien Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak, agama, alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir. b. Keluhan Utama Pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan disertai keputihan menyerupai air. c. Riwayat Penyakit Sekarang Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal. d. Riwayat Penyakit Sebelumnya Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi pasca abortus, infeksi masa nifas, riwayat operasi kandungan, serta adanya tumor dan riwayat keluarga yang menderita kanker. Universitas Sumatera Utara e. Keadaan Psiko-sosial-ekonomi dan Budaya: Kanker serviks sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal hygiene terutama kebersihan dari saluran urogenital. 2. Data khusus Data khusus yang dikaji meliputi : a. Riwayat kebidanan Data yang perlu dikaji antaralain: paritas, kelainan menstruasi, lama, jumlah dan warna darah, adakah hubungan perdarahan dengan aktifitas, apakah darah keluar setelah koitus, dan pekerjaan yang dilakukan sekarang. b. Pemeriksaan penunjang Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap Smear, koloskopi, servikografi, pemeriksaan visual langsung, gineskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan pada pasien kanker serviks. 3. Riwayat Ginekologi Data yang perlu dikaji dari riwayat ginekologi yaitu karakteristik menstruasi, menarche, periode menstruasi terakhir, pengalaman menstruasi, pendarahan tengah siklus, menopause, penggunaan alat kontrasepsi, usia pada saat kehamilan pertama, dan penyakit menular seksual. 4. Status Obstetrik Pada status obstetrik, data dikaji dengan menggunakan tabel seperti di bawah ini G:____ P: ____ A: ____ HPHT:__________ TTP:_______ No Umur KomplikasiMasalah Kondisi Anak Penolong Kehamilan Persalinan Nifas 5. Riwayat Medis Masa Lalu Informasi yang perlu dikaji dari riwayat medis masa lalu adalah penyakit yang pernah dialami dan pengobatannya, apakah pasien memiliki alergi, penyakit yang dialami pada masa kanak-kanak, imunisasi, apakah pernah mengalami tindakan pembedahan sebelumnya, kecelakaan atau cedera, dan perilaku resiko. Universitas Sumatera Utara 6. Gaya Hidup Pada pengkajian gaya hidup, hal-hal yang perlu ditanyakan antarlain : riwayat konsumsi kafein, alkohol dan obat-obatan. Selain itu, riwayat praktik seks yang tidak aman juga perlu dikaji dari pasien. 7. Riwayat Kesehatan Keluarga Data yang perlu dikaji pada riwayat kesehatan keluarga yaitu : penyakit keturunan, penyakit saat ini dalam keluarga, genogram dan riwayat psikososial.

2. Analisa Data Symptom