19
MODUL PANDUAN MENYUSUN KEWENANGAN DAN PERENCANAAN DESA
1. Fasilitasi penetapan daftar kewenangan di tingkat desa
Penetapan daftar kewenangan di tingkat desa sebagai pengaturan lebih lanjut dari Perbub akan berjalan maksimal jika ada fasilitasi dari pemerintah
daerah kepada desa. Isi Perbup merupakan positive list kewenangan desa di wilayah kabupatenkota, sehingga dibutuhkan kontekstualisasi kewenangan
di masing-masing desa. Kontekstualisasi kewenangan desa inilah yang kemudian dipilah dan dipilih oleh desa dan ditetapkan menjadi Perdes
tentang Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
B. Rute Menetapkan Kewenangan Desa di Desa
Pada saat BupatiWalikota melakukan pengkajian untuk identiikasi dan inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa, desa pun melakukan identiikasi terhadap kegiatan yang sudah ditangani dan kegiatan yang mampu ditangani tetapi belum dilaksanakan Pasal
17 Permendesa No. 1 Tahun 2015. Artinya, desa secara bersamaan, atau bahkan mendahului, melakukan indentiikasi dan invetarisasi kewenangan desanya.
Hasil yang diperoleh akan menjadi masukan bagi BupatiWalikota untuk memasukkannya ke dalam daftar kewenangan desa sebagai bagian dari materi
muatan maupun lampiran Perbup.
Identiikasi dan inventarisasi kewenangan desa oleh para pihak di desa penting dilakukan sebagai bagian dari upaya desa memperoleh kedaulatan
kembali. Disamping juga untuk memperjelas dan memberikan kepastian hukum atas kedudukan dan kewenangan desa. Kewenangan desa menjadi prasyarat
utama yag seharusnya diprioritaskan untuk diakui di level daerah dan desa. Karena mandat Pasal 79 UU Desa menyatakan bahwa pemerintah desa dalam menyusun
perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten Kota. Kewenangan desa tersebut
harus ditetapkan dengan Perdes tentang Kewenangan Desa, setelah dibahas melalui Musdes musyawarah desa yang demokratis dan pembahasan lebih
lanjut oleh Pemdes dan BPD.
Hasil identiikasi dan inventarisasi berupa daftar kewenangan asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa, menjadi bahan yang akan dibawa oleh desa dalam
pembahasan rancangan daftar kewenangan desa di tingkat kabupaten. Daftar
20
MODUL PANDUAN MENYUSUN KEWENANGAN DAN PERENCANAAN DESA
kewenangan desa ini menjadi instrumen kedaulatan desa yang dideklarasikan kepada BupatiWalikota dan akan didialogkan dengan desa lainnya, Pemda
KabupatenKota dan pemangku kepentingan yang terkait. Desa-desa pada akhirnya akan memilih dan memutuskan daftar kewenangan desa yang disusun
oleh Tim Pengkajian di tingkat kabupaten dan dilegalisasi ke dalam Peraturan BupatiPeraturan walikota. Pijak hukum terkait kewenangan desa inilah yang
akan dipedomani desa untuk menyusun Perdes tentang tentang Kewenangan Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Lokal Berskala Desa.
Tahapan untuk melakukan identiikasi dan inventarisasi kewenangan desa diawali dengan tahap penyiapan bahan pembahasan, musyawarah desa tentang
daftar kewenangan desa, dan musyawarah desa untuk Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa. Tahapan-tahapan secara keseluruhan dijelaskan pada uraian
berikut ini.
I. Tahap Penyiapan Bahan Pembahasan Musdes
Pada dasarnya Musyawarah Desa Musdes diselenggarakan oleh BPD, dan difasilitasi oleh Pemerintah Desa Pemdes. Pemdes dalam memfasilitasi
penyelenggaraan Musdes bisa dalam bentuk mempersiapkan bahan pembahasan. Penyiapan bahan pembahasan ini dilakukan dengan tujuan agar hal strategis
yang akan di musyawarahkan secara yuridis tidak bertubrukan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, secara kebijakan sinkron dengan kebijakan
daerah maupun nasional, dan secara subtansi sesuai dengan aspirasi masyarakat desa. Pelaksanaan penyiapan bahan pembahasan ini menjadi tanggungjawab
Kepala Desa, yang dimungkinkan bisa meminta bantuan konsultan atau berkonsultasi ke pemerintah daerah .
a. Masukan Input