06NBKI2014, Nomor 18023Duk2014 tanggal 23 Januari 2014 tentang Kerjasama Penanganan Kawasan Hutan Lindung dan
konservasi di Wilayah Kabupaten Luwu, Kabupaten Toraja Utara dan Kota Palopo.
f Kerjasama Pemerintah Kota Palopo dengan Pemerintah Kota
Surabaya dalam pengembangan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi dalam bentuk e-
government. MoU antara Pemerintah Kota Palopo dengan Pemerintah Kota Surabaya terkait dengan ruang lingkup
Government Resources Management System GRMS yaitu sistem pengelolaan sumber daya pemerintahan yang terintegrasi dari
aktivitas birokrasi yang dikembangkan dalam rangka menunjang pengelolaan keuangan daerah yang berbasis IT. Sistem GRMS
yang akan dikembangkan terdiri dari e-Budgeting, e-Planning, e- Musrembang, e-Procurement, e-Delivery, e-Controlling, e-
Payment, e-Performance
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Sampai dengan akhir tahun 2014, gagasan kerjasama wilayah se Tana Luwu belum sepenuhnya terwujud dan terlaksana dalam bentuk program
kegiatan sesuai harapan, meskipun Nota Kesepakatan Pemerintah Daerah se Tana Luwu telah ditandatangani, demikian pula dengan gagasan kerjasama
penanganan Kawasan Teluk Bone belum sepenuhnya terwujud dan terlaksana sesuai harapan meskipun gagasan kerjasama tersebut telah
dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah KabupatenKota, dan Pemerintah Propinsi yang berada di kawasan Teluk Bone serta
kerjasama tentang bataswilayah antara Pemerintah Kota Palopo, Kabupaten Luwu dengan Toraja Utara.
Pelaksanaan gagasan kerjasama dalam pengembangan kawasan andalan bagian utara Propinsi Sulawesi Selatan, telah mulai dirintis
kerjasama dalam rangka regional management yang difasilitasi oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan melibatkan Kawasan se Tana Luwu dan Toraja Utara.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MOU dengan Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Kota Palopo telah mengutus Tim e-government
untuk melaksanakan StudyBanding dalam rangka penerapan e-government di Pemerintah Kota Palopo.
3. Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rencana kerjasama antar daerah adalah :
a. Belum adanya aturan pelaksanaannya serta masih adanya perbedaan
kepentingan masing-masing daerah terhadap bentuk kerjasama antar daerah.
b. Khusus pada pengembangan regional management, belum ada tindak
lanjut dalam bentuk pertemuan antar daerah dalam kawasan Tana Luwu dan Toraja Utara untuk menggagas berbagai kemungkinan bentuk
kerjasama yang dapat dijalin. c.
Belum adanya satu sekertariat yang disepakati untuk menjadi sekertariat Badan Kerjasama Pembangunan Tana Luwu sebagai wadah untuk
mengembangkan berbagai bentuk kerjasama antar daerah. d.
Belum terbentuknya Tim Permanen yang fokus pada permasalahan kerjasama antar daerah.
B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga 1. Kebijakan dan Kegiatan