35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Subjek Penelitian di RSUP Fatmawati Jakarta
Selama periode penelitian didapatkan populasi penderita PPHNA yang berkunjung ke RSUP Fatmawati dalam kurun waktu 2 tahun 2013-2014
sebanyak 70 orang. Dari populasi tersebut didapatkan kasus PPHNA dengan DM tipe II yang memenuhi kriteria inklusi dan tanpa kriteria
eksklusi sebanyak 28 orang. Dengan demikian kejadian PPHNA dengan DM tipe II di RSUP Fatmawati pada tahun 2013-2014 adalah sebanyak
40.
4.2 Gambaran Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik dengan
Diabetes Melitus di RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014 Berdasarkan
Kadar Gula Darah
Berdasarkan target kadar GDP, GD2PP, dan HbA1C pada pasien DM tipe II yang direkomendasikan oleh ADA tahun 2013 yaitu 70-130 mgdL,
180 mgdL, dan 7 . Gambaran pasien PPHNA dengan DM tipe II tidak terkontrol digambarkan pada tabel 4.1
Table 4.1 Gambaran Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-
Alkoholik dengan Diabetes Melitus Tidak Terkontrol di RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014
Variabel Frekuensi
N =20 Presentase
Diabetes Melitus Tipe II Tidak Terkontrol
18 90.0
Berdasarkan hasil penelitian pada pasien PPHNA dengan DM tipe II di RSUP Fatmawati tahun 2013-2014 didapatkan jumlah pasien DM tipe II
36
tidak terkontrol adalah 18 orang 90 sedangkan jumlah pasien DM tipe II terkontrol adalah 2 orang 10 . Berdasarkan data tersebut gambaran
pasien DM tipe II dengan PPHNA tahun 2013-2014 di RSUP Fatmawati memiliki DM tipe II yang tidak terkontrol lebih banyak dibandingkan DM
tipe II yang terkontrol.
Tabel 4.2 Gambaran Kadar Gula Darah Puasa Pasien Penyakit
Perlemakan Hati Non-Alkoholik dengan Diabetes Melitus di RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014
Variabel Frekuensi
N=17 Presentase
Mean Min-Max
GDP 174.24
83-327
● 70-130 mgdL 5
29.4 ● 130 mgdL
12 70.6
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien PPHNA dengan DM tipe II di RSUP Fatmawati pada tahun 2013-2014 berdasarkan kadar
GDP didapatkan rata-rata 174.24 mgdL dengan kadar GDP tertinggi 327 mgdL dan terendah 83 mgdL. Jumlah subjek dengan kadar GDP 130
mgdL sebanyak 12 orang 70.6, jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan subjek dengan kadar GDP 70-130 mgdL yaitu sebanyak 5
orang 29.4. Sementara itu dikarenakan sedikitnya sampel yang diperiksa kadar GD2PP dan HbA1C-nya pada penelitian ini kedua
parameter tersebut tidak dianalisa. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Bajaj tahun 2009 di India dan Huang tahun 2012 di Cina dimana subjek dengan PPHNA memiliki kadar
gula darah puasa yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek tanpa PPHNA p0.01.
26,27
37
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Lindroos tahun 2002 penimbunan lemak didalam hati berhubungan dengan kejadian resistensi
insulin dan produksi glukosa endogen.
28
Hasil penelitian serupa juga didapatkn oleh Bugianesi tahun 2005, pada pasien PPHNA didapatkan
kadar adiponectin yang rendah dibandingkan subjek tanpa PPHNA p0.01.
29
Adiponectin merupakan protein plasma yang dihasilkan oleh adiposit. Di dalam hati adiponectin berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas insulin
sehingga menghambat glukoneogensis. Penurnan kadar adiponectin pada pasien PPHNA menyebabkan terjadinya resistensi insulin intrahepatic dan
peningkatan gluconeogenesis dalam hati.
29
Hal ini menjelaskan peningkatan kadar glukosa darah puasa dan lebih banyaknya pasien DM
tipe II yang tidak terkontrol pada pasien DM tipe II dengan PPHNA.
4.3 Gambaran Demografis Subjek Penelitian di RSUP Fatmawati