PENDAHULUAN Gambaran demografis penyakit perlemakan hati non-alkoholik dengan diabetes melitus tipe II di RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyakit perlemakan hati non alkoholik PPHNA atau non-alcoholic fatty liver disease NAFLD merupakan suatu spektrum penyakit hati yang bersifat progresif pada orang yang tidak mengkonsumsi alkohol. 1 Perlemakan hati merupakan suatu kondisi yang didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang berlebihan dalam bentuk trigliserida steatosis di dalam hati secara histologis mengenai 5 hepatosit di dalam hati. 2 Pada sebagian pasien perlemakan hati ditemukan adanya kerusakan sel hepatosit yang disertai dengan respons inflamasi terhadap penumpukan lemak, kondisi tersebut dikenal dengan nama steatohepatitis non alkoholik SHNA atau non-alcoholic steatohepatosis NASH. 3 Penelitian yang dialakukan oleh Hasan pada tahun 2002, prevalensi perlemakan hati dengan bukti adanya gambaran perlemakan hepar secara ultrasonografi pada populasi dewasa umum di Jakarta dijumpai pada 30 populasi. 4 Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Gabriella di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2009-2010 dijumpai 50 orang pasien perlemakan hati dengan 72 diantaranya memenuhi kriteria sindroma metabolik. 5 Jumlah ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan mengingat perlemakan hati merupakan salah satu bentuk manifestasi klinis dari sindroma metabolik termasuk di dalamnya diabetes melitus dan resistensi insulin yang menyerang hati. 2 International Diabetic Federation IDF pada tahun 2013 mendefinisikan diabetes mellitus tipe II DM sebagai penyakit kronik yang terjadi pada saat tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efisien. 6 Hasil riset kesehatan dasar RISKESDAS pada tahun 2013, prevalensi pasien DM di Indonesia berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter dijumpai pada 1,5 populasi 2 dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala dijumpai pada 2,1 populasi. 7 Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pasien DM ke-7 terbanyak di dunia dengan jumlah pasien sebanyak 8,5 juta jiwa. 6 Peningkatan angka kejadian perlemakan hati yang terjadi dewasa ini tidak terlepas dari meningkatnya angka kejadian diabetes melitus dan resistensi insulin. 5 Resiko terjadinya perlemakan hati pada pasien DM meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan pasien non-DM. 8 Penelitian yang dilakukan oleh Gabriella di RSUP. Dr Kariadi pada tahun 2009-2010 dari 50 orang pasien perlemakan hati 24 diantaranya diketahui memiliki riwayat DM. 5 Di negara barat prevalensi perlemakan hati pada pasien DM tipe II dijumpai pada 28 populasi sementara pada belahan dunia bagian timur prevalensi perlemakan hati pada pasien DM tipe II di jumpai pada 34 populasi. 4 Penelitian yang dilakukan di China pada tahun 1998 perlemakan hati menyerang 10 pasien diabetes melitus tipe II dan 60 pasien dengan intolerasi glukosa terganggu, sementara di India pada tahun 2001 perlemakan hati menyerang 33 pasien DM tipe II dan 35 di Sri Lanka pada tahun yang sama. 4 Sulitnya pemeriksaan, gejala klinis yang tidak spesifik, dan kurangnya pendataan diperkirakan merupakan salah satu penyebab ketidak adaanya data prevalensi perlemakan hati pada poulasi umum di Indonesia. 5 Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran penyakit perlemakan hati non alkoholik pada pasien diabetes melitus yang datang berobat ke RSUP Fatmawati Jakarta. 1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian ini, permasalahan yang dibahas adalah bagaimanakah gambaran perlemakan hati non alkoholik pada pasien diabetes melitus tipe II? 3 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui gambaran demografis penyakit perlemakan hati non alkoholik dengan diabetes melitus tipe II. 1.3.2 Tujuan Khusus Mengetahui gambaran Penyakit Perlemakan Hati non Alkoholik di RSUP Fatmawati berdasarkan; a. Karakteristik Diabetes Melitus tipe II b. Karakteristik Demografis 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Penelitian bagi Peneliti 1.4.1.1 Menjadi salah syarat untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1.4.1.2 Menjadi salah satu bentuk perwujudan peneliti dalam melaksanakan kewajiban mahasiswa Tri Dharma Perguruan Tinggi. 1.4.1.3 Memberi pengetahuan kepada peneliti tentang gambaran demografis penyakit perlemakan hati non alkoholik dengan diabetes melitus tipe II. 1.4.2 Manfaat penelitian bagi Perguruan Tinggi 1.4.2.1 Menambah referensi penelitian di FKIK UIN Syraif Hidayatullah Jakarta di bidang kedokteran. 1.4.2.2 Menjadi dasar untuk melakukan penelitian dengan tema serupa di masa depan. 4 1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Memberikan informasi kepada RSUP Fatmawati tetang gambaran demografis penyakit perlemakan hati non-alkoholik dengan diabetes melitus tipe II di RSUP Fatmawati tahun 2013-2014. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA