90 90
a b
Gambar 8.11. a Model antena dipole vertikal, b antena dipole vertikal untuk pemancar FM
Kebanyakan antena bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang di letakan rata
dengan tanah ada pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton. Tentunya mengakibatkan perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed
point impedance. Panjang ground plane radial sekitar ¼ lamda dan ketinggian antenna secara keseluruhan sebaiknya lebih tinggi dari ½ lamda atau lebih akan
lebih baik untuk medapatkan zero ohms ground resistance. Kurang lebih sekitar 12-15 meter dari atas tanah akan menambah kemampuan daya pancar dari
antenna vertical performance, apalagi jika dipakai untuk kondisi band VHF dan UHF atau high band.
Antenna Vertikal jika dapasangkan dengan ketinggian yang pas-pasan atau paling tidak hanya ½ lamda dari permukaan tanah membutuhkan paling
tidak 4 atau lebih radial untuk meredam efek loss dari ground dan akan lebih baik jika ditambahkan lagi radial ground plane sebanyak banyaknya.
91
Dibawah ini contoh-contoh antena dipole vertikal
Gambar 8.12. Rancangan antena dan bentuk jadi antena bekerja di 6m band
92 92
Gambar 8.13. Rancangan antena dan bentuk jadi antena bekerja di 40m band Cara kerja radiator vertikal antena sangat tergantung sekali dengan
koneksi ground yang ada, jika ground kurang baik mengakibatkan distribusi current di radial antenna akan kembali ke pemancar sehingga mengakibatkan
power loss yang cukup banyak serta feed point impedance yang tidak semestinya sehingga menghambat radiasi antenna.
Di setiap kasus pembuatan antenna vertikal agar lebih efisien dan tidak terlalu banyak mengalami power loss, sebaiknya dengan menambah atau
memperbanyak radial yang digunakan agar konduktifitas ground lebih sempurna. Ini sangat penting untuk sebagai catatan jika kita membuat suatu antenna agar
tidak memotong radiator vertikal antenna secara fisik dalam tuning up atau set VSWR antenna, karena pemotongan panjang secara fisik akan mengurangi
dimensi antenna tersebut dan berpengaruh terhadap sudut pancar radiasi dan impedansi di feed point antenna.
93
Sebaiknya biarkan bumi atau ground yang menyesuaikan tanpa mengurangi panjang atau ukuran diameter kabel serta dimensi secara fisik dari
antenna radiator vertikal yang direncanakan.
94 94
9. Kegiatan Belajar 9
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : 1. Merencanakan tipe antena Yagi
b. Uraian Materi 9.1.
Antena Yagi
Antena Yagi atau juga dikenal antena Yagi-Uda digunakan secara luas dan merupakan salah satu antena dengan desain paling sukses atau banyak
digunakan untuk aplikasi RF direktif. Antena Yagi-Uda adalah nama lengkapnya, pada umumnya dikenal dengan sebutan Yagi atau antena Yagi.
Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2 karena antena ini
amat mudah dibuat dan tidak terlalu ribet. Antena Yagi adalah antena direktional, artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah yaitu
depan, oleh karena itu antena ini berbeda dengan antena dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah. Antena dipole adalah
antena paling sederhana, dia hanya menggunakan satu elemen tunggal. Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3
– 20 dB.
Sejarah Antena Yagi Uda
Pada tahun 1926 Dr. Hidetsugu Yagi dan Dr. Shintaro Uda dari Tohoku Imperial University menemukan sebuah antena yang saat ini umum
digunakan, antena ini dinamakan Yagi Uda. Tetapi biasanya lebih sering disebut antena Yagi.
Antena Yagi Uda mudah kita jumpai di Indonesia, biasa digunakan sebagai Antena TV yang dipasang di atap rumah. Antena Yagi bekerja
pada jangkauan frekuensi 30 MHz sampai 3GHz. Dengan jarak 40 sampai 60 km.
Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena Yagi adalah antena direktional, artinya dia hanya dapat mengambil atau
menerima sinyal pada satu arah yaitu depan.Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3
– 20 dB.
95
Antena Yagi Uda disusun dengan beberapa elemen atau bagian. Elemen Antena Yagi Uda terdiri dari :
Driven Reflector
Director Boom
Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang 0,5 λ dari frekuensi radio yang dipancarkan atau
diterima.
Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya adalah 0,55 λ panjang gelombang.
Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek
daripada driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin
banyak jumlah director, maka semakin sempit arahnya.
Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom
berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu. Antena Yagi, juga memiliki spasi jarak antara elemen. Jaraknya umumnya
sama, yaitu 0.1 λ dari frekuensi.
Antena Yagi mempunyai karakteristik tersendiri yang disebut Pola
Radiasi.Pola Radiasi antena yagi adalah Direksional.Artinya perambatan sinyal
dari antena ini hanya terletak pada satu arah garis lurus. Jika terjadi kemiringan sudut dari antena pemancar atau sumber sinyal, maka sinyal yang terjadi
akanmenjadi kurang bagus. Pola radiasi direksional Antena Yagi Uda digambarkan sebagai berikut :