Jumlah Ekstradisi Implementasi Perjanjian AS dan Kolombia Mengenai Pemberantasan

107

4.6.3. Jumlah Ekstradisi

Selain itu, angka ekstradisi ke Amerika Serikat dari Kolombia meningkat signifikan, hal ini bisa dilihat di grafik 4.3, dimana jumlah ekstradisi pada tahun 1997-2000 yang berada di sekitar 40 ekstradisi, meningkat menjadi kurang lebih 70 ekstradisi. Hal ini menunjukan semakin membaiknya hasil kerjasama dari Amerika Serikat dan Kolombia Office of National Drug Control Policy, 2008:15. Grafik 4.1 Jumlah Ekstradisi Tahanan Dari Kolombia ke AS Sumber: ONDCP http:www.america.govpublicationsejournalusa.html, 2008 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, terjadi peningkatan jumlah ekstradisi dari tahun ke tahun. Hal ini membuktikan bahwa kerjasama antara AS dan Kolombia terjalin dan dilaksanakan dengan baik selama tahun 1997 hingga 2003. di awal tahun 1997, angka ekstradisi hanya 10 tahanan saja, hingga tahun 2000 bertambah menjadi 14 ekstradisi. Pada tahun 2001 hampir 2 kali lipat menjadi 25 ekstradisi, dan pada tahun 2002 menjadi 43 ekstradisi, pada tahun 2003 meningkat 108 jauh menjadi 72 ekstradisi http:www.america.govpublicationsejournalusa.html diakses 28 Desember 2008. 4.7. Kendala-Kendala Dalam Menanggulangi Masalah Narkotika Ilegal di AS Di wilayah hukum Amerika Serikat jelas sekali DEA tidak mempunyai masalah dalam melakukan tugasnya karena hal itu merupakan wewenangnya. Masalah justru muncul jika operasi ini akan diterapkan di luar wilayah AS. Kedaulatan hukum suatu negara atas wilayah domestiknya merupakan prinsip hukum yang harus dihormati. Cabang DEA di berbagai negara aktif dalam melakukan kegiatan intelijen dan ketika ingin menindak para tersangka atau ingin melakukan tindakan hukum terbentur dengan masalah kedaulatan negara. DEA Bogota misalnya, dengan kegiatan inteligen dan penyelidikannya. Ketika operasi ini diluncurkan, DEA yang terbentur dengan masalah kedaulatan meminta aparat penegak hukum negara yang bersangkutan untuk bekerjasama. Kerjasama ini dapat berbentuk pertukaran informasi, penyelidikan, penindakan hukum terhadap para tersangka, penggeledahan, penyitaan berbagai barang bukti dan pelacakan terhadap berbagai hasil kejahatan seperti rekening bank atau aset yang sederajat, keputusan-keputusan yang diambil seringkali justru menimbulkan konflik Carventer, 2003: 95-96. Keberadaan dari wakil-wakil organisasi pengedar di dalam masyarakat yang mulai melakukan kejahatan kekerasan menjadi problematis sebagaimana berlanjutnya peredaran narkotika ilegal. Sejalan dengan semakin kuatnya organisasi transnasional pengedar narkotik dan munculnya produk-produk 109 narkotika baru, metode-metode dan strategi baru, juga menjadi kendala tersendiri dalam penanggulangan masalah narkotika ilegal di AS.

4.7.1. Tingginya Tingkat Konsumsi Narkotika Ilegal