Sumber: Sugiyono 2009:192 Dimana:
Y = variabel terikat Profitabilitas a = bilangan berkonstanta
β = koefisien arah garis
X
1
= variabel bebas X1 Financing To Deposit Ratio X
2
= variabel bebas X2 Capital Adequacy Ratio
b. Analisis Korelasi
Pearson
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan
juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan.
Menurut Umi Narimawati 2011:49, pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan
pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Besarnya koefisien korelasi adalah - 1 ≤ r ≤ 1 :
a. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif.
b. Apabila + berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : a.
Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y
turun atau sebaliknya. b.
Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
c. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X memiliki dampak terhadap variabel dependen Y yang
dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sumber: Jonathan Sarwono 2006:42 Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi
Kd = r 2
x 100
Koefisien determinasi R2 dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisar antara 0 R2 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali, 2006. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel
–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
3.3.2 Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisi regresi melalui Uji T maupun Uji F. Tujuan digunakan analisis
regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui
besarnya nominasi variable-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial
dan pengujian secara simultan.
3.3.2.1 Melakukan Uji F simultan
Untuk mengetahui pengaruh seluruh variable bebas secara simultan terhadap variabel terikat dilakukan uji statistik F. Langkah
–langkah yang dilakukan adalah :
1. Merumuskan Hipotesis Ha
Untuk satu variabel bebas nilai R
2
sama dengan r2. Uji statistik di atas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas db1 = k dan db2 = n
– k – 1, dengan k adalah