Prinsip jual beli Ba’i

ijarah seperti yang dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan oleh bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Mudarabah Mutlaqah adalah Mudarabah yang tidak disertai dengan pembatasan penggunaan dana dari Sahibul Mal. c. Al-Muzara’ah yaitu kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen. d. Al-Musaqah yaitu bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah di mana penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan. Sebagi imbalan, penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

4. Prinsip Titipan atau Simpanan

Al Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja kapanpun penitipnya menghendaki.

5. Prinsip Jasa

Akad ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiyaan. Meskipun tidak ditujukan mencari keuntungan, dalam akad ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya biaya pengganti ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar benar timbul. a. Al- Wakalah yaitu pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan. b. Al-Kafalah yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung kafil kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. c. Al-Hawalah yaitu pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. d. Ar-Rahn yaitu menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. e. Al-Qardh yaitu pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

2.1.1.7 Sumber Dana Bank Syariah Arifin 2009 mengatakan bahwa sumber dana bank syariah terdiri dari:

1. Modal Inti Core Capital Modal inti adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari: a. Modal yang disetor oleh para pemegang saham. b. Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi. c. Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi ditanam kembali dalam bank.