3. Relational switching cost yaitu tipe switching cost yang melibatkan
ketidaknyamanan psikologis dan emosi yang menyebabkan kehilangan identitas dan memutuskan ikatan, dan terdiri dari:
a. Personal Relationship Loss Cost
Personal Relationship Loss Cost adalah kehilangan yang disebabkan karena memutuskan hubungan yang telah terbentuk dengan personel
yang berinteraksi dengan konsumen. b.
Brand Relationship Loss Cost Brand Relationship Loss Cost adalah kecenderungan kehilangan
yang disebabkan karena memutuskan ikatan yang telah terbentuk dengan merek atau perusahaan yang mana sebelumnya konsumen
telah lama berhubungan dengan merek dan perusahaan tersebut.
2.6 Trust in Brand
2.6.1 Pengertian Merek
Aaker 1997:9 mengemukakan bahwa merek adalah nama danatau simbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap, atau kemasan
dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang-
barang dan jasa yang dihasilkan para kompetitor. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai produk tersebut, dan melindungi
konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik.
Kotler dalam Simamora 2000:3 juga menyatakan bahwa merek adalah nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan
untuk mengidentifikasi dan mendeferensiasikan membedakan barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain.
2.6.2 Pengertian Kepercayaan Terhadap Merek Trust in Brand
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan
seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki
seseorang bahwa kata, janji, atau pernyataan orang lain dapat dipercaya. Barnes, 2003:148
Berkembangnya kepercayaan merupakan investasi penting dalam membina hubungan yang saling menguntungkan dalam jangka panjang.
Kepercayaan akan timbul ketika kedua belah pihak saling berbagi pengalaman dan saling menafsirkan dan mengkaji motif masing-masing. Jika mereka mulai
saling memahami, maka resiko dan keraguan akan semakin terkikis. Jika kedua belah pihak bisa saling mempercayai maka keduanya akan
terdorong untuk menanamkan investasi yang lebih besar dalam jalinan hubungan tersebut. Investasi ini juga sekaligus berfungsi sebagai pencegah kedua belah
pihak keluar dari hubungan itu exit barrier. Menurut Mowen Minor 2002 kesetiaan merek brand loyalty
didefenisikan sebagai sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif
terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan terus berninat untuk membelinya dimasa depan.
Seorang pelanggan akan menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, bermaksud untuk terus membelinya
dimasa depan, dan tidak terpengaruh dengan merek kompetitor yang menghasilkan produk yang serupa. Mowen Minor 2002:109
2.6.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Merek