Analisis Pendapatan ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI PADA PENANGKAR BENIH DAN BUKAN PENANGKAR BENIH DI KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

Untuk mengetahui nilai t t-hitung dilakukan dengan persamaan : Sbi bi hitung t   Keterangan : bi = parameter regresi ke-i Sbi = kesalahan baku penduga parameter regresi ke-i Kriteria pengambilan keputusan : 1. jika t- hitung t- tabel , tolak Ho, pada taraf kepercayaan α = 0,05 2. jika t- hitung t- tabel , terima Ho, pada taraf kepercayaan α = 0,05

2. Analisis Pendapatan

Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Penerimaan total dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan oleh tingkat harga yang berlaku pada saat produk tersebut dijual. Penerimaan usahatani padi dalam penelitian ini adalah nilai produksi yang diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani Soekartawi, 2002. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya produksi, dirumuskan sebagai berikut : π = TR-TC = Y.Py – X . Px - BTT Keterangan: π = Keuntungan usahatani Pendapatan TR = total penerimaan TC = total biaya Y = Jumlah produksi Py = Harga per satuan produksi X = Faktor produksi Px = Harga per satuan faktor produksi BTT = Biaya tetap total Biaya usahatani berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap tidak tergantung kepada besar- kecilnya produksi yang diperoleh. Biaya tidak tetap adalah biaya yang besar- kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Untuk melihat apakah produksi padi menguntungkan atau tidak bagi petani dapat diketahui dengan nisbah penerimaan return dengan biaya total cost atau RC dengan rumus sebagai berikut : RC = Total Penerimaan Total Biaya Kriteria pengambilan keputusan : 1. jika RC 1, maka usahatani yang dilakukan secara ekonomi belum menguntungkan. 2. jika RC 1, maka usahatani yang dilakukan secara ekonomi menguntungkan. 3. jika RC = 1, maka usahatani berada pada titik impas. Keinginan yang kuat pada diri petani untuk meningkatkan hasil memproduksi dapat dipertahankan apabila usahatani tersebut dianggap menguntungkan. Untuk mengetahui pengaruh sistem atau teknologi terhadap tingkat pendapatan usahatani padi dengan mengetahui mana yang lebih menguntungkan dari dua usahatani yang berbeda digunakan analisis BC rasio yang secara sistematis dengan rumus sebagai berikut: BC = P1-P2 B1-B2 Keterangan: BC = Nisbah antara pendapatan dan biaya P1 = Penerimaan usahatani padi pada penangkar benih P2 = Penerimaan usahatani padi pada bukan penangkar benih B1 = Biaya usahatani padi pada penangkar benih B2 = Biaya usahatani padi pada bukan penangkar benih Kriteria pengambilan keputusan: Jika BC 1, maka usahatani padi pada penangkar benih lebih menguntungkan daripada usahatani padi bukan penangkar benih.

3. Uji Beda Pendapatan