Tim Penguji Ketua Jenis Surat Menurut Sifat Isinya Jenis Surat Menurut Wujudnya

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji Ketua

: Dr. Nurlaksana E. R., M. Pd. ........................ Sekretaris : Eka Sofia Agustina, S.Pd., M. Hum. ....................... Penguji Bukan Pembimbing : Drs. Iqbal Hilal, M. Pd. .......................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003 Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 08 November 2011 PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah diberikan Allah Subhanawataala. Kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang terkasih berikut. 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta atas doa, motivasi, pengorbanan, serta kasih sayangnya selama ini. 2. Kakakku Joko Pristi Darlis serta saudara kembarku Oktarini Lidiasari Adikku Devi Triana yang selalu melekatkan cinta dan kasih sayang untukku. 3. Keluarga besarku yang telah menyelipkan senyum dan doa untuk keberhasilanku. 4. Seseorang yang akan menjadi imamku kelak. 5. Almamater yang telah mendewasakanku dalam berfikir, bertutur, dan bertindak serta memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Judul : KEMAMPUAN MENULIS SURAT PERJANJIAN JUAL BELI PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 20102011 Nama Mahasiswa : Oktarina Lidiawati Nomor Pokok Mahasiswa : 0643041028 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing Dr. Nurlaksana Eko R., M.Pd. NIP 19640106 198803 1 001 Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. NIP 19780809 2008801 2 001 2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 19480421 197803 1 004 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sukananti, Kabupaten Liwa, Lampung Barat pada 10 Oktober 1989. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Andi Rifai dan Ibu Listariana. Pendidikan yang telah ditempuh penulis yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 Sukaraja, Kecamatan Way Tenong, diselesaikan tahun 2000. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Sekincau diselesaikan tahun 2003. dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumber Jaya pada tahun 2006. Tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Non-SPMB. Pada tahun 2009 penulis melakukan Praktik Pengalaman Lapangan PPL di SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan dari bulan Juli hingga Oktober. SANWACANA Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada. 1. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan saran, motivasi, dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran hingga akhir penulisan skripsi ini. 2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Drs. Iqbal Hilal, M.Pd., selaku Penguji Utama yang telah memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini.. 4. Dra. Ni Nyoman Wetty, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menempuh studi di Universitas Lampung. 5. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Universitas Lampung. 6. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 7. Bapak dan Ibu dosen FKIP Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu. 8. Kedua orang tuaku tercinta Ayahku Andi Rifai dan Ibuku Listariana yang selalu sabar dan ikhlas memberikan doa, motivasi, dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis. 9. Kakakku Joko Pristi Darlis serta saudara kembarku Oktarini Lidiasari Adikku Devi Triana yang selalu melekatkan cinta dan kasih sayang untukku. 10. Keluarga besarku yang telah menyelipkan senyum dan doa untuk keberhasilanku. 11. Teman-teman terbaikku, Ovin Nurun Nisa K’Ovin, Septa Mustikasari Marius Etha, Mbak Resti, Yenny Yulistia K’Yeni, Nina Rosliana Teh Nina, Futikhah Mbak Puput, Yutriza Mbak Iyut, Nurul Watifah Nurul. 12. Semua pihak yang telah ikut berperan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada umumnya. Amin. Bandarlampung, Oktober 2011 Penulis Oktarina Lidiawati

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa Degeng 1989. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis Depdikbud, 1995. Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu keterampilan membaca, keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, dan keterampilan menulis. Salah satu kegiatan berbahasa yang sering dibelajarkan siswa khususnya untuk SMP dan SMA adalah keterampilan menulis. Kemampuan menulis merupakan kegiatan yang sangat esensial, menulis merupakan kegiatan yang komplek karena menulis dituntut untuk mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkannya dalam ragam bahasa tulis Suparno, 2003:36. Menulis merupakan aktivitas dalam mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Salah satu bentuk dalam kegiatan menulis adalah surat-menyurat. Sebagai sarana komunikasi menulis, surat memunyai kelebihan-kelebihan jika dibandingkan dengan alat-alat komunikasi lisan. Kelebihan itu antara lain, surat dapat menyampaikan pikiran sesuai dengan kehendak secara lebih lengkap dan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, pesan yang dikirim akan sampai pada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya, dan lebih ekonomis, pemabaca dapat membacanya berulang-ulang bila dirasa belum memahami isinya, dan dapat diarsipkan. Selain memiliki kelebihan, berkomunikasi dengan surat ada juga kelemahannya yaitu, diperlukan pengonsepan, pengetikan, pengiriman, pengarsipan, pemakaian alat-alat kantor, dan penyedian alat-alat tulis. Sebagai salah satu sarana bentuk komunikasi tertulis, surat terdiri atas surat pribadi, surat niaga, dan surat dinas. Salah satu jenis surat niaga adalah surat perjanjian, surat perjanjian adalah perjanjian tertulis antara kedua belah pihak yang berjanji dengan tujuan agar kedua belah pihak bersama-sama menepati isi perjanjian yang dibuat Finoza, 1991, 27. Dalam dunia bisnis, surat tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi tetapi juga memiliki fungsi sebagai hitam diatas putih, misalnya surat perjanjian jual beli. Surat perjanjian jual beli adalah surat persetujuan yang dibuat oleh dua pihak, yaitu pihak penjual dan pihak pembeli untuk melakukan transaksi jual beli suatu barang atau jasa Honiarti dan Hasanah, 2008:28. Dengan kata lain, perjanjian yang dibuat antara kedua belah pihak yang berjanji dalam jual beli harus mencatat semua transaksi antara penjual dan pembeli termasuk hak dan kewajiban masing-masing pihak. Selain itu, bahasa yang digunakan pun harus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Keterampilan menulis surat, sangat penting untuk dimiliki siswa, karena dengan menulis surat siswa terlatih untuk mengekspresikan ide dan perasaannya dalam bentuk tulisan. Selain itu, surat dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat membuat kesepakatan atau perjanjian. Dengan demikian, surat perjanjian dapat dijadikan media untuk melatih siswa SMA dalam menulis surat. Di dalam silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006, dijelaskan bahwa standar isi bahan kajian Bahasa dan Sastra di Sekolah Menengah Atas kelas XI terdiri atas dua aspek, yaitu kemampuan berbahasa dan bersastra. Masing-masing keterampilan tersebut terbagi atas subaspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar berkomunikasi. pembelajaran sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiannya. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006, bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XI semester satu terdapat pokok bahasan menulis surat perjanjian jual beli. Standar kompetensinya SK mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang dan karangan ilmiah, dangan kompetensi dasar KD menulis surat dagang jual beli. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran Bahasa dan sastra di Sekolah Menengah Atas untuk kelas XI, yaitu siswa mampu mengungkapkan pengalaman, gagasan, pesan, pendapat, dan perasaan sesuai dengan konteks dan situasi dalam berbagai bentuk. Kemudian siswa mampu menulis kreatif dan mampu membuat tanggapan terhadap tulisan kreatif. Untuk meraih tujuan tersebut, pada pembelajaran semester pertama siswa kelas XI SMA diberikan materi menulis proposal, surat dagang, atau karangan ilmiah. Penelitian tentang surat perjanjian jual beli pernah diteliti sebelumnya oleh beberapa mahasiwa program Bahasa dan Sastra Indonesia, diantaranya Dede Julfah dengan judul Penggunaan Kalimat Pada Surat Perjanjian Jual Beli Siswa Kelas II SMK Negeri 1 Pandeglang Banten Tahun Pelajaran 20022003, dan Eka Kurnia dengan judul Kemampuan Memperbaiki Bahasa Pada Surat Perjanjian Jual Beli Pada Siswa Kelas II SMK Mutiara Natar Jurusan Akuntansi Tahun Pelajaran 20042005. Penelitian yang penulis lakukan memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya. Persamaanya terletak pada objek penelitian yaitu surat perjanjian jual beli, sedangkan perbedaanya, terletak pada kurikulum dan kajian penelitian. Penelitian yang dilakukan Dede Julfah meneliti tentang penggunaan kalimat pada surat perjanjian jual beli, sedangkan Eka Kurnia meneliti tentang memperbaiki bahasa pada surat perjanjian jual beli , dalam penelitian saat ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006 dan meneliti tentang kemampuan menulis surat perjanjian jual beli. Penelitian ini berlokasi di SMA Swadhipa Natar yang terletak di jalan Swadhipa 217 Bumisari Natar Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Pembelajaran menulis surat perjanjian jual beli di SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan sudah sering dilakukan oleh guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Keterampilan membuat surat perjanjian jual beli sangat penting dimiliki oleh siswa sebagai bekal keterampilan membuat untuk memasuki dunia kerja, khususnya bidang bisnis. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa menulis surat perjanjian jual beli yang dibuat oleh siswa kelas XI. Sesuai dengan latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu mendapatkan informasi tentang menulis surat perjanjian jual beli pada siswa kelas XI SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 20102011.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalahnya adalah “ Bagaimanakah kemampuan menulis surat perjanjian jual beli pada siswa kelas XI SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20102011”.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis surat perjanjian jual beli pada siswa kelas XI SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 20102011.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut. 1. Manfaat teoritis Secara teoritis dapat menambah referensi mengenai kebahasaan khususnya menulis surat perjanjian jual beli. 2. Manfaat praktis a. Informasi bagi guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan tentang tingkat kemampuan siswanya dalam menulis surat perjanjian jual beli. b. menambah pengetahuan siswa kelas XI SMA Swadhipa mengenai materi menulis surat perjanjian jual beli.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut. 1 Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 20102011. 2 Objek penelitian adalah kemampuan dalam menulis surat perjanjian jual beli. 3 Tempat penelitian ini adalah SMA Swadhipa Natar Lampung selatan yang beralamat di Jalan Swadhipa 217 Bumisari Natar Lampung Selatan. 4 Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2010.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kemampuan

Kemampuan berarti memiliki kesanggupan, keuletan, dan kecakapan untuk melakukan sesuatu Depdikbud, 1998:623. Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa seseorang mempunyai kemampuan jika dapat menangkap sesuatu, baik yang didengar maupun yang dibaca dan dapat memahami isinya serta mempunyai keahlian dalam mengerjakan sesuatu. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan yang dimiliki sesorang untuk berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada pihak lain dengan menggunakan unsur-unsur kesatuan bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan tertentu dalam keadaan yang sesuai Nababan, 1997:20. Kemampuan adalah daya tangkap, pemahaman, penghayatan, serta keterampilan yang diperlihatkan Chamdiah, 1987:37. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian kemampuan, peneliti mengacu pada pendapat yang menyatakan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, keuletan, dan kecakapan untuk melakukan sesuatu Depdikbud, 1998:623.

2.2 Konsep Dasar Menulis

Dalam penelitian subbab ini,akan dijelaskan tentang mengenai konsep dasar menulis yaitu pegertian menulis dan manfaat kegiatan menulis.

2.2.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Menulis itu ialah suatu proses,yaitu penulisan.Ini berarti kita melakukan kegiatan itu dalam beberapa tahap, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi Akhadiah dkk, 1998:2. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat memebaca lambang- lambang grafik itu Tarigan, 1992:21. Menulis adalah menyusun atau mengorganisasikan buah pikiran atau ide ke dalam rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa yang tertulis Ambary, 1990:175. Dari beberapa pendapat tentang pegertian menulis tersebut, peneliti mengacu pada pendapat Ambary, 1990:175 yang mengatakan bahwa menulis adalah menyusun atau mengorganisasikan buah pikiran atau ide ke dalam rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa yang tertulis.

2.2.2 Manfaat Kegiatan Menulis

Menurut Tarigan 1992:1 ada beberapa manfaat kegiatan menulis di antaranya sebagai berikut. a. Dengan menulis siswa dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Siswa dapat mengetahui sampai di mana pengetahuannya tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu siswa terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang terkadang tersimpan di alam bawah sadar, melalui kegiatan menulis siswa mengembangkan gagasan, b. Kegiatan menulis memaksa siswa lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun fakta-fakta yang berhubungan, c. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat, d. Melalui tulisan siswa akan dapat meninjau gagasan sendiri secara objektif; tugas menulis suatu topik mendorong siswa belajar secara aktif, dan e. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan siswa berfikir serta berbahasa secara tertib.

2.3 Pengertian Surat

Surat adalah sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi yang paling tidak melibatkan dua pihak, yaitu pihak pertama pengirim surat, dan pihak kedua penerima surat Mustakim, 1994:160. Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak organisasi, orang, atau instansi kepada pihak lain Arifin, 1984:2. Y.S Marjo 2008:15 mengatakan bahwa surat adalah alat komunikasi tertulis, atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain. Dengan kata lain surat merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi. Pihak-pihak yang bersangkutan dalam kegiatan ini dapat perseorangan ataupun organisasi.

2.4 Jenis-Jenis Surat

Adapun jenis-jenis surat diantaranya:

1. Jenis Surat Menurut Sifat Isinya

Surat menurut sifat isinya banyak sekali macamnya. Secara sederhana dapat di kelompokkan dalam bentuk bagan berikut ini: Menurut jenisnya surat dibedakan menjadi : a. Surat Pribadi, yaitu surat yang ditulis untuk kepentingan pribadi, bukan untuk surat lembaga atau organisasi. Surat pribadi dibedakan menjadi dua jenis: 1 Surat pribadi kekeluargaan, yakni surat pribadi yang dikirim kepada anggota keluarga, sanak family, sahabat, kenalan, dan sebagainya. 2 Surat pribadi kedinasan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada pengurus organisasi, pimpinan instansi, jawatan, perusahaan, dan sebagainya karena ada hubungannya dengan tugas atau pekerjaannya. b. Surat dinas, yaitu surat yang ditulis untuk kepentingan atau menyangkut masalah lembaga, organisasi, instansi, dan sebagainya. Surat dinas dibedakan menjadi dua jenis: Sifat Isi Surat Surat Pribadi Surat Dinas Kekeluargaan Kedinasanresmi Swasta Pemerintah 1 Surat dinas swasta, yakni surat dinas yang dibuat oleh pihak lembaga swasta. 2 Surat dinas pemerintah, yakni surat dinas yang di buat oleh pihak lembaga atau instansi pemerintah.

2. Jenis Surat Menurut Wujudnya

Surat menurut wujudnya banyak sekali macamnya. Secara sederhana dapat di kelompokkan dalam bentuk bagan berikut ini: Menurut wujudnya surat dapat dibedakan menjadi: a. Surat biasa, yaitu surat yang dibuat pada lembaran-lembaran kertas dan biasanya dikirim dengan menggunakan sampul surat atau amplop, tetapi ada juga yang tidak menggunakan sampul, misalnya surat edaran. b. Warkat pos, yaitu surat yang berbentuk sehelai kertas yang telah di cetak sedemikian sehingga kalau dilipat merupakan sebuah amplop. c. Kartu pos, yaitu segala macam surat yang dibuat diatas kertas karton dengan ukuran minimal 9 cm x 14 cm dan ukuran maksimal 10 cm x 15 cm. d. Memo dan nota, adalah surat yang berisi suatu pokok masalahberita yang ditulis secara singkat untuk intern suatu kantor. e. Telegram, adalah berita yang dikirim dari jarak jauh dengan menggunakan pesawat telegraf atau telexprinter. Telegram Wujud Surat Surat Biasa Surat kawat Warkat Kartu Pos Memo dan Nota f. Surat kawat, yaitu jenis surat biasa yang disusun dengan gaya penulis telegram dan dikirim melalui pos seperti surat biasa.

3. Jenis Surat Menurut Keamanan Isinya