Pengolahan Industri Kopi Bubuk Organik

2. Pengolahan Industri Kopi Bubuk Organik

Pengolahanproses produksi kopi bubuk organik dilakukan di pabrik agroindustri kopi bubuk organik yang berada di pekarangan rumah pemilik agroindustri kopi bubuk organik. Dengan luas areal 12 x 2 m tepat dibelakang bangunan rumah pemilik agroindustri kopi bubuk organik. Proses Produksi kopi bubuk organik ada beberapa tahap. Tahap-tahap proses produksi kopi bubuk organik dapat dilihat pada Gambar 8.

a. Pembuangan Kulit Ari

Pengupasan kulit ari pada kondisi biji kopi masih relatif basah dapat dilakukan dengan menggunakan huller yang didisain khusus untuk proses tersebut. Agar kulit dapat dikupas maka kondisi kulit harus cukup kering walaupun kondisi biji yang ada didalamnya masih basah. Dalam melakukan pengupasan kulit ari kopi organik harus mengatur alat huller dan aliran bahan kopi terlebih dahulu agar diperoleh proses pengupasan yang optimum. Sejumlah tertentu porsi kulit masih terikut bersama biji kopi labu yang keluar dari lubang keluaran biji. Hal tersebut tidak begitu masalah, karna porsi kulit tersebut mudah dipisahkan dengan tiupan udara aspirasi setalah kopi dikeringkan. Biji kopi labu yang keluar harus segera dikeringkan. Gambar 8. Tahapan proses produksi kopi bubuk organik

b. Grading

Grading dilakukan untuk memisahkan biji kopi berdasarkan ukurannya. Proses grading harus dilakukan karena pada saat proses penyangraian ukuran biji kopi kering harus sama, hal tersebut dilakukan untuk menghindari penurunan kualitas hasil sangrai, karena jika ukuran biji kopi kering yang akan disangrai berbeda-beda maka biji kopi kering dengan ukuran kecil akan lebih dulu masak dibandingkan biji kopi yang berukuran besar. Biji kopi organik kering Pembuangan kulit ari Grading Penyangraian Pendinginan Penghalusan Pengemasan Kopi bubuk organik

c. Tahap Penyangraian

Kunci dari proses produksi kopi bubuk organik adalah penyangraian. Proses sangrai dilakukan di dalam mesin sangrai tipe silinder berputar. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas kopi organik dari dalam biji kopi organik dengan menggunakan perlakuan panas. Biji kopi organik secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik calon pembentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu sangat ditentukan atas dasar warna biji kopi sangrai atau sering disebut derajad sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman. Waktu penyangraian bervariasi dari 7-30 menit tergantung jenis alat dan mutu kopi.

d. Pendinginan Biji Sangrai

Sesudah proses penyangraian selesai, biji kopi dimasukkan ke dalam bak silinder yang dilengkapi dengan kipas pendingin. Proses ini disebut sebagai tempering untuk mendinginkan biji kopi tersangrai. Pendinginan biji sangrai dilakukan dengan melewatkan udara lingkungan dengan laju aliran 600m 3 per jam ke dalam massa biji kopi. Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar proses sangrai menjadi rata dan tidak berlanjut over roasted dan warna biji menjadi hitam, selain itu proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai.

e. Penghalusan Biji Kopi

Biji kopi sangrai dihaluskan dengan alat penghalus grinder sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan tertentu. Mekanisme penghalusan terjadi karena adanaya gaya gesek antara permukaan biji kopi sangrai dengan permukaan piringan dan sesama biji kopi sangrai. Tingkat kehalusan bubuk kopi ditentukan oleh ayakan yang dipasang pada bagian dalam mesin pembubuk. Makin halus ukuran ayakan di dalam silinder pembubuk ukuran partikel kopi bubuk semakin halus. Dengan demikian, senyawa pembentuk citarasa dan senyawa penyegar mudah larut kedalam air penyeduh.

f. Pengemasan

Setelah dihasilkan kopi bubuk organik, kemudian kopi bubuk organik tersebut dikemas dengan menggunakan plastik yang telah disiapkan. Pengemasan kopi bubuk organik dilakukan bertujuan untuk memberikan daya tarik bagi para konsumen sasaran. Selain itu juga, dengan dilakukannya pengemasan kopi bubuk organik akan lebih mudah untuk dipasarkan karena lebih efisien.

3. Pemasaran.