Standar mutu diperlukan dalam pengolahan pascapanen sebagai petunjuk
dalam pengawasan mutu dan merupakan perangkat pemasaran dalam menghadapi klaimketidakpuasan dari konsumen dan dalam memberikan
saran-saran ke bagian pabrik dan bagian kebun. Standarisasi meliputi definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat
penandaan, cara pengemasan. Standar Nasional Indonesia Biji kopi menurut SNI No.01-2907-1999 seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Spesifikasi persyaratan mutu kopi No
Jenis Uji Satuan
Persyaratan 1 Kadar air, bb
maksimum 12 2
Kadar kotoran berupa ranting, batu, tanah dan benda-benda
maksimum 0,5 asing lainnya.
3 Serangga hiudup -
bebas 4 Biji berbau busuk dan berbau
- bebas
Kapang 5 Biji ukuran besar, tidak lolos
Maksimal ayakan lubang bulat ukuran
Lolos 2,5 diameter 7,5 mm bb
6 Biji ukuran sedang lolos lubang
ayakan ukuran diameter 7,5 maksimum
lolos 2,5 mm, tidak lolos ayakan lubang
ukuran diameter 6,5 mm bb 7 Biji ukuran kecil lolos lubang
maksimal lolos ayakan ukuran diameter 6,5 mm,
2,5 tidak lolos ayakan lubang ukuran
diameter 5,5 mm bb Sumber : Ernawati, 2008
2. Pohon Agroindustri Kopi Organik
Tanaman kopi organik Coffea sp. merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menghasilkan kopi bubuk organik. Kopi bubuk organik adalah kopi hasil
Buah kopi organik
tanaman tradisional yang banyak digemari masyatakat dunia sebagai minuman hangat. Kopi bubuk organik dihasilkan dari penggilingan biji kopi organik,
selain itu juga kulit yang telah dikupas dapat dijadikan sebagai bahan baku industri ternak. Pohon agroindustri kopi bubuk organik dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Pohon agroindustri kopi organik.
3. Konsep Agribisnis dan Agroindustri
Agribisnis merupakan suatu kegiatan yang utuh dan tidak dapat terpisah antara suatu kegiatan dan kegiatan lainnya, mulai dari pengadaan, pengolahan hasil,
pemasaran, dan aktifitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian Soekartawi, 1991. Agribisnis juga merupakan suatu kesatuan kegiatan yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian. Dalam arti luas
agribisnis adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Kopi Kulit
Glondong kopi
organik Industri pakan ternak
Industri pupuk organik
Industri kopi dengan kadar kavein rendah
Industri kopi instan Industri pupuk organik
Industri kopi bubuk organik
Pakan ternak Industri pupuk organik
Menurut Downey dan Erickson 1988, agribisnis dapat dibagi menjadi tiga sektor yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor masukan input,
produksi farm, dan sektor keluaran output. Sektor masukan menyediakan perbekalan kepada para pengusaha tani untuk dapat memproduksi hasil
tanaman dan ternak. Termasuk dalam masukan ini adalah bibit, makanan ternak, pupuk, bahan kimia, mesin pertanian, bahan bakar, dan banyak
perbekalan lainnya. Sektor usahatani memproduksi hasil tanaman dan hasil ternak yang diproses dan disebarkan pada konsumen akhir oleh sektor keluaran.
Agroindustri mampu meningkatkan pendapatan para pelaku agribisnis, mampu
menyerap tenaga kerja, mampu meningkatkan perolehan devisa dan mampu mendorong munculnya industri lain. Ciri penting dari agroindustri adalah
kegiatannya tidak tergantung pada mesin, memiliki manajemen usaha yang modern. Skala usaha yang optimal dan efisien serta mampu menciptakan nilai
tambah yang tinggi Soekartawi, 2000.
4. Konsep Nilai Tambah